Serunya 2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2017

  Kualleangi Tallanga Natowalia, peribahasa Makassar yang berarti Sekali Layar Terbentang Surut Kita Berpantang, pas sekali menggambarkan para peserta lomba kategori Yacht dalam gelaran tahunan 2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2017 yang ditaja Nongsa Point Marina and Resort (NPM) didukung Kementerian Pariwisata Indonesia di Perairan Nongsa, 20- 22 Januari lalu.

Team work dari para yachter.
PAGI di Hari Minggu itu, saya beserta rekan dari Blogger Kepri: mas Danan, Ira, Roy, dan yang lainnya dijemput di Morning Bakery, Kepri Mall. Saya memutuskan tidak beribadah dan ganti jadwal kerja hanya untuk menghadiri tiga kategori lomba, yakni yacht, dinghyes, dan radio control di hari terakhir event tersebut, setelah dua hari sebelumnya, tidak bisa hadir karena urusan pekerjaan. Maklum, saya masih karyawan yang belum sanggup menjadi full blogger. Manajemen NPM sendiri, sama seperti kegiatan perdana 2016 lalu ( Reportase kegiatan tahun lalu bisa baca DISINI ), juga menyediakan antar jemputan mini van di hari terakhir kegiatan Nongsa Regatta buat para blogger.

Kami berangkat menuju Nongsa sekitar pukul 09.05 WIB dengan jarak tempuh 40 menit karena harus menjemput dulu bang Ahmadi dan rekannya Yahya asal Perancis di kawasan Botania. Tiba di kawasan resort, langsung disambut ramah Junior Marketing Communications and Public Relations Executive, Yossie Christy Thenu yang akrab saya sapa dengan panggilan mbak Ochie.
Kapal bersandar di Nongsa Point Marina.
Dia pun lantas mengajak kami menuju marina, bersiap naik kapal yang akan membawa kami ke tengah Perairan Nongsa di Selat Singapura melewati Teluk Babi. Namun, karena masing-masing yacht masih dalam persiapan dan pengecekan, mengisi waktu sebelum naik kapal, terlebih dahulu saya mengabadikan foto kapal Vega Vessel yang bentuknya seperti mini pinisi yang sudah beberapa hari, terparkir di Marina, lalu berkenalan sekilas ke pemiliknya, Meggi. Oh ya, informasi mengenai kapal ini, saya ketahui dari author buku traveling, bang Edi Sutrisno dan dari Marina & Watersport Manager, Mr Prakash Reddy, saat tea time usai media rilis 2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2017 di lantai dua ruang pertemuan NPM, Rabu (18/1) lalu.
Tim SMU bersiap mengikuti lomba yacht menuju garis start.

Tim Quarterdeck bersiap mengikuti lomba yacht menuju garis start, 2 mill dari marina.
Melihat ke-9 yacht itu bersiap meninggalkan marina, saya pun minta izin meninggalkan Meggi dan berjanji menemuinya usai berlayar. Saya menuju kapal, melepas sepatu dan naik ke lantai dua, membaur dengan rekan blogger dan fotografer. Kapal pada perlombaan 2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2017 ini lebih besar dibandingkan kapal yang membawa kami ke tengah lautan di 2016 lalu. Mantap!!! ada perbaikan pelayanan dari manajemen untuk menghindari para pengunjung dan tamu undangan dari mabuk laut. Tapi itu pun, masih ada rekan yang mabuk laut, muntah-muntah. Kasihan. :)

Satu- persatu yacht mulai menjauh menuju lokasi lomba. Dimulai dari grup SMU dari Singapura, disusul grup Quarterdeck dan yang lainnya. Sambil berlayar, masing-masing mereka berjibaku memasang layar, membaca pergerakan angin, dan bekerjasama supaya yacht tetap seimbang ditengah angin kencang dan ombak yang lumayan membuat perut mual. Perlombaan ini sendiri digelar dengan memanfaatkan pergerakan angin munson ( musim angin utara).

"Mereka akan menuju ke tengah laut. Nanti start dan finish-nya ditandai di garis merah dan kuning. Kita akan ke sana," ujar mbak Ochie.
Yacht yang meramaikan Perairan Nongsa.
Minggu itu, Perairan Nongsa diramaikan berbagai yacht dengan layar-layar unik yang menggambarkan grup dari para yachter yang berlomba. Membelah lautan sejauh dua mill dari marina, saya bersama rekan pun menjadi saksi betapa serunya lomba perahu layar yang digerakkan angin tersebut.

Cuaca dari panas, mendadak mendung dan hujan. Para yachter tetap semangat mengikuti lomba. Meski didera ombak, dengan sportif mereka berbaris di garis start. peluit panjang pun berbunyi. Mereka memulai perlombaan.
Yachter berjuang adu cepat menuju garis finish.

Menerjang ombak.
Awalnya, para yachter tersebut terlihat santai menggerakkan kapal mereka, menata letak sambil membaca pergerakan angin. Angin kuat ke kiri, mereka bergerak ke kanan sambil menarik tali layar supaya seimbang, demikian sebaliknya. Terjangan ombak kadang membuat yacht mereka oleng, bahkan miring hingga 90 derajat. "Oh no!!!! aduh-aduh tenggelam dong itu," teriakku sambil mengabadikan foto dari lantai dua kapal. Namun, meski begitu, para yachter itu dengan sigap membuat kapal seimbang kembali, menghidari deru ombak dengan cara bermanuver. Pokoknya para yachter itu keren sekali. Pantang mengalah pada keadaan di tengah laut sebelum sampai garis finish seperti peribahasa pada kalimat pembuka di atas tadi.
Saling koordinasi dan team work.
Satu persatu yacht tersebut menyentuh garis finish. Namun ternyata, ukuran juara bukan dari siapa cepat, melainkan penilaiannya berlangsung dengan sistem akumulasi poin. "Sistem pemilihan pemenang ditentukan hasil akhir akumulasi poin. Penilaiannya, jumlah poin dikalikan nilai handicap, itulah yang menjadi net score. Jadi siapa net score-nya tertinggi, itulah pemenangnya," jelas mbak Ochie.
Menuju garis finish.

Saling mendahului.
Pertandingan yacht yang diikuti para peserta dari Singapura, Selandia Baru, Amerika, dan Italia itu pun berakhir. Kami kembali menuju marina, untuk selanjutnya menyaksikan pertandingan Dinghyes yang sudah berlangsung. Di zona aman marina yang menyajikan pemandangan resort ala Monaco, para peserta lomba dinghyes sudah saling adu unjuk. Sebanyak 20 peserta yang terdiri dari laser dan optimist yang rata-rata masih remaja saling memamerkan kemampuan mereka beradu dinghy. Para peserta ini keseluruhan dari Indonesia, yakni dari Banten dan Kepulauan Riau. Khusus atlet dinghy Kepri, mereka adalah atlet binaan langsung Citramas Grup yang bernaung dalam Riau Yacht Club.
Lomba Dinghy di zona aman marina, NPM.
Sementara itu, saat lomba Dinghyes berlangsung, enam peserta Radio Control Sailboat yang diikuti para ekspatriat dari Australia, Belanda, dan Inggris juga tampak bersiap-siap mengikuti lomba yang digelar satu jam lebih lambat dari jadwal, pukul 3.15 WIB.
Peserta lomba radio control sailboat.
Para peserta tampak duduk asyik di pinggir marina, menggerakkan sailboat mini dengan remot control. Mereka didukung para keluarga masing-masing. Perlombaan remote control ini diwarnai juga dengan para pengunjung anak-anak yang tampak asyik bermain di tepi pantai sambil mendukung ayah mereka.
Daftar Pemenang
Pengumuman pun tiba. Setelah bertanding selama tiga hari dengan panduan Chief Race Officer, Choi Yi Hong, maka para juri dari Singapura dan Indonesia, Lock Hong Kit, Tan Tee Suan, dan Iwan Ngantung pun memutuskan kategori Yacht ini dimenangkan oleh Discover Sailing Asia Getaway Ichi pada juara pertama, menggeser pemenang tahun lalu, Waka Tere dari Selandia Baru yang pada kesempatan ini harus puas di posisi ke tiga. Sementara posisi kedua dimenangkan grup Quarterdeck.

Sementara kategori Dinghyes, daftar pemenang dibagi kembali menjadi sub kategori, yakni Optimist Putra, Optimist Putri, dan Laser. Pemenang Optimis Putra yaitu Jerry, Optimist Putri oleh Dilla Safitri, dan Laser dimenangkan oleh Andini Setya. Ketiganya adalah atlet Kepri binaan Riau Yacht Club, Nongsa. Sedangkan di kategori Radio Control Sailboat, posisi pertama dimenangkan Geoff Shepherd, disusul Bart Ouwerling sebagai juara kedua, dan posisi ketiga diraih Mark Biggs.

Jadi Event Calendar Pariwisata Kepri
(Ki-Ka) General Manager NPM, Erhard M Rueber dan Ketua Panitia Nongsa Regatta, Prakash Reddy.
Jauh sebelum diambil alih menjadi gelaran perlombaan bahari dengan tuan rumah mutlak dari Indonesia. Kegiatan regatta ini sendiri telah berlangsung sejak 20 tahun lalu oleh Singapura, Malaysia, dan Thailand, dengan Nongsa Point Marina and Resort sebagai tempat penyelenggaraannya.

"Dulu namanya Singapore Strait Regatta," ujar Prakash Reddy, yang juga dipercaya kembali menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Nongsa Regatta 2017 tahun ini.

Sebelumnya, Prakash yang didampingi General Manager NPM, Erhard M Rueber mengatakan, setelah sebelumnya sukses ditaja Singapura, namun saatnya Indonesia menjadi tuan rumah pertandingan Regatta, khususnya Batam sebagai bagian dari Kepri, provinsi kepulauan yang memang menjual kegiatan bahari sebagai bagian dari pemasaran pariwisatanya. Dan itu dibuktikan sudah dua tahun terakhir acara ini sukses digelar.

Bahkan, menjadi acara tahunan yang masuk ke event calendar pariwisata Kepri yang mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata Indonesia. "Ini menjadi kebanggaan dan tantangan tersendiri bagi saya untuk mempersiapkannya. Dibutuhkan waktu dan persiapan khusus supaya event ini semua terselenggara dengan sukses dan rapi seperti sekarang ini. Apalagi kan harus melibatkan banyak pihak, banyak peserta, dan harus berskala internasional," ujar Prakash.

Kesuksesan ini, menurut Prakash tak lepas dari dukungan dan kerjasama banyak pihak, khususnya dari Mike Wiluan selaku Presiden Direktur Nongsa Resort dan dari Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata RI, Indroyono Soesilo dan timnya di provinsi dan kota. "Ini semua untuk memajukan wisata bahari di Kepri sehingga lebih dikenal di dunia internasional," ujarnya. ***

PS: Cuplikan video kegiatan perlombaan yacht bisa diclick: DISINI

Oke deh!!! thankyou somuch for amazing experienced with you guys!!! i hope we'll meet again in the 3rd event next year. Good luck!!!

12 comments :

  1. Liputan yang super duper seru.. Keren kak..

    ReplyDelete
  2. cakep lah ni..klo ada vudwonya keren euy kakak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Zikria. Ada kok link videonya di bawah tulisan. Cuplikan. :)

      Delete
  3. Aroma reportase wartawannya tetap melekat. Detail dengan rumus 5W 1H. Aku mah kadang nggak sempat nanya-nanya namanya siapa Chay. Nyampe rumah baru deh lupa, tepok jidat terus bilang aduuuh kenapa gak nanya dari tadi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak Lina,
      Haha.. aroma wartawan ya.. yaaah tanya dong lain kali kak lin, biar lancar tulisnya di rumah.. hehe

      Delete
  4. Cuaca di hari ketiga mendung2 manjah menggoda ya, Chay :D
    Asik banget nih liputannya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Dian,
      Ho oh.. mendung mantjah tapi bikin langitnya kado kece.: ombaknya emejing.. hahahaha thankyou mba Dian.

      Delete
  5. lengkap banget kakak tulisannya, ini nggak copy pers release kan?
    *diulek dah gua *

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Danan, ya nulis ya harus lengkap dong sesuai wawancara dan pengamatan.
      Btw, Klo nyinyir jangan disini kak. Ngomong langsung ke orang yang copy rilis, jangan lancip sana sini, apalagi disini.

      Delete

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler