Jack o lantern. (captured by me using iPhone 5 camera) |
Foto bareng guard Halloween di Kyoto. (Captured by Eric using iPhone 5 camera) |
Masih mengenang masa kecil, pernah suatu kali, saat baru diam, berhenti menangis, usai mendengar omelan dan ancaman menakut-nakuti dari nyokap itu, tiba-tiba ada suara anjing menyalak dari luar rumah. Katanya kan kalau malam-malam gonggongan anjing menyalak panjang itu berarti hantu sedang lewat.. Aiiih maaaak disitu saya berasa berhenti bernafas, lantas tidur bertelungkupkan selimut dari ujung kepala hingga kaki. Tak berani lagi membuka mata, melepas selimut dari badan untuk menghirup oksigen pun harus berjuang. Saya ketakutan setengah mati. Demi Bondan Prakoso Silumba-lumba dan Si Komo yang lewat, disitulah awal mulanya saya takut akan hal-hal yang namanya setan, hantu, ghost or whatever that's name, serah dah!!!!
Saya dilahirkan pada bulan Oktober, empat hari sebelum November menjelang. Otomatis kalau jadwal kelahirkanku itu disandingkan dengan musim di belahan bumi bagian barat, itu artinya saya lahir pada saat autumn. Di musim gugur itu, ada perayaan peringatan orang-orang meninggal dan itu masih dirayakan hingga sekarang. Halloween namanya. Beruntunglah kita di Indonesia tak merayakannya secara resmi, hanya sebagai tema seremonial di berbagai club-club hiburan atau beberapa pusat perbelanjaan saja.
![]() | |
Tiga perempuan Osaka turut merayakan Hallowen dengan mengenakan kostum hantu di jalanan Namba-Dotonburi, Osaka. Bukannya seram, mereka malah lucu ya.. |
![]() |
Ah kurang seram. |
Apa itu Halloween? Menurut Wikipedia, Halloween merupakan peringatan hari orang-orang kudus atau peringatan mengenang orang-orang yang sudah meninggal atau all Hallow's evening. Dalam perkembangannya, manusia-manusia barat mengirimkan doa-doa kepada orang-orang suci atau anggota keluarga yang sudah meninggal dengan cahaya lentera yang dimasukkan ke labu dan ditaruh di taman, atau di depan rumah masing-masing pada malam hari. Itulah mengapa mereka kerap kali merayakan halloween ini dengan kostum-kostum seram hantu dan berbagai jenisnya dengan menyebutnya sebagai Jack-o-lantern Festival. Namun bagiku, perayaan tetaplah sebuah perayaan dengan menyaksikan keseruannya langsung di beberapa kota di Jepang.
Untuk kali kedua, saya menyaksikan pesta Halloween di malam 31 Oktober di Kyoto. Sebelumnya, kali pertama menyaksikannya di Vietnam pada 2013 lalu, tepatnya di kawasan Bui Vien, salah satu persimpangan jalan dari Pham Ngu Lao, surga para backpaker di negara tersebut. Saat itu saya tengah menikmati jajanan seafood kering dan duduk di warung terbuka pinggir jalan di depan Buffallo bar bersama ribuan traveler lainnya, menyatu warga lokal.
Di Vietnam, perayaan Halloween terkesan rusuh. Tiba-tiba saja para anak muda Vietnam dan beberapa turis berlari spontan dan bergerombol, lalu mengganggu meja kita, menarik kita dari kursi lantas mengoleskan wajah kita dengan krim putih atau menyiramkan cairan berwarna merah darah lalu mereka lari dengan kostum drakula kurang seramnya itu. TANPA MERASA BERSALAH. Lha kitanya? Sebel!! Kala itu saya cepat-cepat balik ke hostel dan memilih ngobrol-ngobrol cantik dengan tamu-tamu lainnya dari Jerman, Swedia, Belanda, Spanyol, dan Korea. Kami bercengkerama sambil main gitar dan minum kopi atau teh yang disediakan si pemilik hostel, Tom dan istrinya. Eh by the way, sebelumnya saya singgah dulu ke ABC Bakery, membeli bloody hand, roti pizza berbentuk tangan berlumuran darah (darahnya adalah panggangan saus tomat) seharga VND 20.000 (setara Rp10 ribu kala itu).
Kembali lagi ke Jepang. Perayaan Halloween di Jepang sangat meriah unik. Umumnya perayaan ini diramaikan para anak muda disana. Sepanjang yang saya saksikan, jauh dari kesan horor. *Bye-bye hantu masa kecil!!! *smackdown hantunya. Yuk cuss melihat keseruan Halloween dari beberapa kota di negerinya Sadako ini :
Di Vietnam, perayaan Halloween terkesan rusuh. Tiba-tiba saja para anak muda Vietnam dan beberapa turis berlari spontan dan bergerombol, lalu mengganggu meja kita, menarik kita dari kursi lantas mengoleskan wajah kita dengan krim putih atau menyiramkan cairan berwarna merah darah lalu mereka lari dengan kostum drakula kurang seramnya itu. TANPA MERASA BERSALAH. Lha kitanya? Sebel!! Kala itu saya cepat-cepat balik ke hostel dan memilih ngobrol-ngobrol cantik dengan tamu-tamu lainnya dari Jerman, Swedia, Belanda, Spanyol, dan Korea. Kami bercengkerama sambil main gitar dan minum kopi atau teh yang disediakan si pemilik hostel, Tom dan istrinya. Eh by the way, sebelumnya saya singgah dulu ke ABC Bakery, membeli bloody hand, roti pizza berbentuk tangan berlumuran darah (darahnya adalah panggangan saus tomat) seharga VND 20.000 (setara Rp10 ribu kala itu).
![]() |
Bloody hand.. Ada yang minat makan? haha |
Diawali dari Tokyo. Dalam menyambut Halloween, pusat perbelanjaan, warung ramen dan toko-toko menyambutnya dengan dekorasi unik. Bahkan hostelku menginap pun mendekorasi ruangannya dengan suasana Halloween, minimal meletakkan lampu labu di meja check-in-nya dengan stiker-stiker unik dan cute. Bukannya seram, malah cute sik. Eh ada sih yang seram, misalkan menggantung kain putih berlumur cat merah darah di depan toko, lalu menghias dinding etalase dengan patahan kayu dan aneka pernak-pernik dunia astral. Tapi, Halloween menjadi lucu saat saya singgah di gedung Shidax Karaoke. Dari luar, desainnya sangat unik, kostum karyawannya apalagi, jauh dari kesan horor dan malah cuteness. Why? Karena mereka mendekor ruangan dengan lampu-lampu unik yang dimasukkan ke dalam jack o lantern, ditambah lampion-lampion Halloween yang lucu.
Tampilan dekorasi Halloween di luar gedung Shidax Karaoke di Shibuya, Tokyo. |
Mari melipir ke Osaka. Di kota yang berjarak delapan jam dari Tokyo menggunakan bus Willer ini, perayaan Halloween bisa disaksikan di perempatan Dotonbori-Namba yang terkenal dengan billboard raksasa Glico Running Man dan Kani Doraku si kepiting.
Suasana Halloween disini sangat meriah dengan pesta kostum dari anak-anak muda Osaka. Di kota inilah saya untuk pertama sekali berjabat tangan dengan si hantu perempuan Sadako yang seram. Dia berjalan dengan menunduk dengan rambut panjangnya. Sapa deh lalu minta foto, dia akan tersenyum dan ramah melayani foto. Huffff ternyata si sadako ramah ya? kenapa setelah filmnya nyampe di Indonesia malah seram? hahaha.
Tak hanya itu, jalanan Dotonbori-Namba malam itu juga ramai membaru para cosplay dan para pengunjung. Tiba-tiba di hadapanku lewatlah hantu perawat dengan teman-temannya. Gak takut dong, bahkan dengan ramah mereka berhenti saat saya menyapa. Yes!!! Ini momen saat hantu bisa saling sapa dengan manusia. Wkwkwk _tentu saja mereka manusia berkostum hantu. Itu faktanya_
Suasana Halloween disini sangat meriah dengan pesta kostum dari anak-anak muda Osaka. Di kota inilah saya untuk pertama sekali berjabat tangan dengan si hantu perempuan Sadako yang seram. Dia berjalan dengan menunduk dengan rambut panjangnya. Sapa deh lalu minta foto, dia akan tersenyum dan ramah melayani foto. Huffff ternyata si sadako ramah ya? kenapa setelah filmnya nyampe di Indonesia malah seram? hahaha.
![]() |
Kosupure aka cosplay Halloween |
![]() |
Rekan pejalan, Eric foto bareng drakula dan teman-temannya di depan Kani Doraku crab restaurant. |
![]() |
Alien dan Horse. Lihat kuda ini jadi teringat film kesukaan, Spirit: Stallion of the Cimarron. |
Me with Princess Disney.. Kocak ih kostum mereka.. Tiga cowo ini ramah dan baik banget, asli. Apalagi saat tahu saya dari Indonesia, si putri duyung "terima kasih" as a sign that he knows Indonesia. |
![]() |
Kyoto Tower hotel kuabadikan dari tempatku duduk menyaksikan Jack o Lantern di Stasiun Kyoto. |
Dua drakula itu cute, bahkan ada yang mirip dengan Harry Potter karena berkacamata bulat. Kuprediksi mereka masih pelajar. Sambil memperhatikan ribuan orang lalu-lalang, kami terduduk menyaksikan malam Halloween itu, dan lanjut minta izin foto dengan mereka, lantas mereka juga mengabadikan kami di ponsel mereka masing-masing.
Malam pun makin larut, berbagai orang dengan costum hantu keluar. Buset gila!!! Mereka kalau ngostum/cosplay, all out semua. Makin malam makin ramai, makin malam saya makin kedinginan. "Mas Eric, cus balik hotel," pintaku.
![]() |
Baru aja malem, drakula kok udah pulang ke rumah sik.. hahaha |
Dan serunya, dua dari mereka itu tidur sekamar denganku di 201 Piece Hostel Kyoto, dan keesokan harinya bertemu di make up room usai mandi, lantas saling sapa dan bercerita ( Ini pembicaraan kami). Tak hanya itu, i thank God, karena salah satu diantara mereka kini menjadi teman. Mayu-chan namanya. Mereka berasal dari Fukuoka.

Hari selanjutnya, perjalanan lanjut ke prefektur Fukui. Disini, tak ada lagi kostum apalagi peringatan akan Halloween, melainkan diperhadapkan dengan suasana mistis, nyanyian alam di salah satu spot bunuh diri terkenal di Jepang, pantai karang atau cliff Tojinbo. Di pantai ini suara ombak senada mengalun dengan desir angin ditambah Konturnya yang curam membuat suasana menjadi semakin menegangkan. Iiiihhhhhh hantuuuu.. mamaaaak!!! ***
Happy Halloween!!!
hihhh, serem juga yaa
ReplyDeleteDear Nang Akim,
ReplyDeleteTidak terlalu seram juga. Malah kostum yang mereka pakai unik-unik. hehe
Terimakasih sudah berkunjung.
wuiihh
ReplyDeleteDear Dennis,
DeleteWew.. horor horor cute gitu ya.. :)
Kok aneh aneh kostumnya, kostum badut apa halloween :p
ReplyDeleteMerangkap kak, mereka ngebaduti ngehalloween haha
Deletewaduh ituuu tangan tangan mauuuuu kak....10rb murmer yah hehe...kak chay koq gk pake kostum naruto juga hahaha
ReplyDeleteAsad,
DeleteIyaaa Sad, di Vietnam aneka roti emang murah-murah Sad.. banquette ajah cuma Rp7 ribu, nah klo di Breadtalk udh 30 ribuan.. hahah
Tapi ya, makan ini roti bloody hand, aku mual duluan.. tp stlh diicip, enak juga.. haha
Ada naruto juga...? Berarti hantunya lucu dong ...beda hantu sana dg hantu disini haha...
ReplyDeleteMas Maes Fauzi,
DeleteEmang lucu mas..
ga ada horor2nya sik :))