Terimakasih Kecewa

Kadang apa yang dianggap bagian dari diri itu, bisa mengecewakan.
Kadang, alam sekitar pun tak berpihak.
Jelas saja tahu, tapi pura-pura tak tahu atau memang tak menganggap.
"Ah sudahlah," apa begitu?

Kadang, meninggalkan semua adalah pilihan.
Namun, bertanya kembali ke dalam,
Apakah meninggalkan itu pilihan terbaik?
Oh waktu, berikan sekejap saja otak ini berpikir.

Suatu perkumpulan mengajarkan kepekaan, empati, simpati, tapi yang tergambar sekarang? Antipati.

Kebencian atas sikap jahanam
Makin menjadi atas dukungan ketidakpedulian bagian itu.
Wajar dibenci? Yang jelas, kecewa.

Aku manusia
Punya hati untuk memilah
Punya otak untuk berpikir
Punya telinga untuk mendengar
Punya mata untuk menyaksikan
Punya tangan untuk berbuat
Punya kaki untuk meninggalkan
Indra ini bekerja sinkron mendukung atas persekongkolan alam dan bagian bumi manusia di sekitar saat ini.

Meninggalkan?
Bertahan?
Melepaskan atau menyikapi bijak?
Biar sang waktu menjawab.

Terimakasih atas kalian yang pernah menjadi bagian.
Terimakasih atas kebaikan dan berkat berbagi canda, tawa, suka dan duka.
Terimakasih atas pasang surut yang terjadi.
Meski malam ini hanya menyisakan kekecewaan dari perkumpulan,
Keharuan atas perpisahan sahabatku, yang eksistensi yang jelas kalian hiraukan.
Aku mengucapkan terimakasih.

Ps: Terimakasih atas persaudaraan dan kekecewaan malam ini Youth!!!!

BI,01.43 am
COS

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler