We Need Passion

Terbaring diantara tiga pilihan, menarik smartphone yg lg tercharger dari haluan, atau mengeluarkan my iBook lappy dari sarung peraduannya, atau mengambil segera ponsel lainnya yang teronggok di samping kasur, di gendongan boneka teddy bear ku ini.

Ah baiklah, supaya tenaga tak terkuras dari berbaring, bangun dan bergerak menuju dua arah lain menyimpan, kurentangkan saja tanganku meraih ponsel nokia merahku yang kucinta.

Aku mulai dengan membuka menu "Facebook", look notification, mengabaikannya sementara, lalu menuju lama Note, choose write note dan mulai menarikan jari diatas keynote.
Sorry bukan ini tujuanku, ini sebagai awal saja.

Intinya: berawal dari kepekaan, pengawasan, membaca dan mengetahui isi, tulisan perdebatan, hingga mengetahui sejarah masa lampau, dan anehnya, aku turut di dalamnya; dalam sejarah itu, clan yang kusandang sekarang, aku ikut menjadi bagian dari sejarah itu.

Pertama, tanggapanku " Oh ini toh, amanah opung najolo itu, sehingga anak cucunya sampai sekarang belum sepenuhnya bersatu"..
Tapi lebih aneh lagi menurutku, di zaman modern, dimana class civilization sudah mendunia tanpa melihat clan dengan persaingan dan pengetahuan tingkat tinggi, masih ada saja pertentangan mengatasnamakan masa lalu.
Hanya bisa beginikah?
Apa perkataan maju dan bersatu hanya keluar dari mulut doang? sementara untuk clannya sendiri dia membatasi, bahkan ingin memecah belah?

Buang saja gelarmu, najiskan saja keyakinanmu, bila satu pandanganmu saja untuk perubahan tak bisa kau terima, bahkan menjadikan kasih dan perdamaian menjadi nomor corot hanya karena mendewakan amanah tak berguna.

Masa lalu dianggap baik, bila dia mampu menjadi jalan sukses kemajuan di masa sekarang, dan menjadi harapan kebaikan di masa depan.
Masa lalu hanya jadi penghalang, bila dia menghasilkan dendam berbuah hina di masa sekarang, dan kebejatan di masa depan.

Kuhujat engkau masa lalu, bila karena kau bagianku tak bisa bersatu.
Jangan pandang masa depan, jangan pandang dunia bila untuk dirimu, pikiran dan hatimu saja tak sejalan.
Pandangilah dirimu, tangisi, dan menyesal, lalu berubahlah.

Terkutuklah engkau masa lalu, bila karena engkau apa yang dipersatukan atas kasih Tuhan, mencoba menghancurkan penyatuan zaman sekarang.

Seharusnya, bukankah masa lalu jadi pembelajaran menghasilkan yang baik di masa sekarang?bukan malah memelihara dan mendewakannya lalu menanamkan benih ketidakbenaran.

Hei kamu manusia-manusia laknat yang tidak suka penyatuan dan perdamaian,..
Pergilah ke rumahmu, lihat isinya, lalu carilah kaca, dan lihat wajahmu dan tanyakan "Apa yang diperbuat masa lalu bagiku sehingga hidupku begini?? Tapi sekali2 jangan kau hujat dia hanya karena pengetahuanmu yang minim tentang hal itu".
Aku jadi tidak yakin dengan berbagai-bagai pernyataanmu tentang amanah yang kau sebut poda itu.
Pernahkah kau buktikan sendiri?
Pernahkah kau alami sendiri? Atau hanya mendengar dari orang lain yang tidak suka kita bersatu, lantas menerimanya tanpa filterisasi, menerjemahkannya secara harfiah lalu menjadikannya sebagai senjata untuk mengungkung dan tetap menghasilkan perbedaan perpecahan??

Ini kukatakan kepadamu, bukan sebagai kawanku, melainkan sebagai saudaraku, keluargaku, semargaku..Mari bersatu dengan kasih..
Jangan lagi ada Jolo dan Pudi apalagi dengan embel-embel horbo.
Kita bukan israel dan Palestina kawan, camkan itu.
Jangan lagi ada perbedaan hanya karena ada istri pertama, dan kedua dan segala permasalahannya.
Jangan lagi bertekak soal masa lalu, tapi bertekaklah soal masa sekarang sebagai perbaikan dari masa lalu.
Bukankah masa lalu adalah Pertanyaan, yang akan terjawab dan dijawab pada masa sekarang?
Kita keturunannyalah yang menjawabnya.
Kalau mau hasilnya HANCUR, jangan bersatu.
Kalau mau hasilnya kita semua sukses dan diberkati, BERSATULAH.
Kalian pilih mana?? It's your right pals..
We need passion to make it real all..
Let us spread of love to us..we are one.

Chaycya Simanjuntak
Greenland,09162011
12.02 pm

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler