Pengamatan Warna-Warni Tak Sengaja

Aku menyepi sambil menikmati makan siangku di mall terbesar, dekat pelabuhan internasional di pusat salah satu kota di Kepri ini.

Sambil menunggu pesananku datang, sudah lebih 9 pasang atau entah berapalah yang kuhitung jumlah orang (ah sebut saja mereka turis) berpasang-pasangan keluar dari hotel baru berjendela warna-warni di belakang mall ini, berjalan beriringan, mengabadikan lewat foto lalu masuk ke mall.

Ada yang unik kulihat, segerombolan perempuan setengah baya dengan kaus warna-warna cerah, orange, pink, hijau muda, kuning (ya Allah secerah dan sepanas hari ini) berjalan memakai payung senada Orange dan pink. Aku yakin mereka dari Korea. Yakin lo? Yakin seyakin-yakinnya. Para ajumma itu berjalan dari parkir utara, menuju jalan pelabuhan dan masuk ke kawasan hotel sambil menenteng keresek besar bertuliskan HYPERMART. Menariknya dimana? Ya di baju mereka itu, dirambut pendeknya yang keriting dan dipayung mereka. Korea banget dah.

Aku mengamati mobil mewah berlalu lalang, masuk keluar mall, angkot yang menunggu penumpang, hingga supir taksi dan tukang ojek yang berebut penumpang dari kawasan mall dan pelabuhan.
Oh hei, lihat, disana ada dua sejoli muda yang bergandengan tangan mesra, si perempuan memakai jaket pink bertopi, menggunakan celana pendek hijau toska, sementara si pria memakai kaus hitam, celana pendeka cream dan menenteng mini travel bag. Kupastikan mereka Singaporean yang akan pulang ke negaranya. Memeriksa paspor di area parkir, lalu berjalan menuju International Ferry Terminal.

Lihat lagi, ada Satria Baja Hitam berjaket dan memakai Helm. Berubah!!!. Tapi ko Satria Baja Hitam menenteng keresek kecil berisi nasi bungkus?Rupanya dia seorang delivery boy dari rumah makan padang yang mengantar pesanan di mall (gagal deh berubah. Hahaha)

Setelah melihat dan mengamati keluar dari dinding kaca tembus pandang ini, aku pun mulai berkeliling mata melihat restoran Franchise yang disukai pengunjung Singapura dan Malaysia ini. Buset gila, cuma gw pengunjungnya di siang bolong ini, eh sebentar bukan siang lagi, jarum jam di tangan gw udh menunjuk arah dipertengahan dua dan 3, dengan menit mengarah ke angka 7. Tidak pake detik (itung2 aja ndiri). Berarti bukan siang donk, lha trus ini gw makan apa donk? Ya rapel makan siang dan sore, jawab otakku.

Aku pun tersenyum, hallah..pesanan udah datang ajah..jadilah si mbak2 SPG restoran mengantarkan nasi putih, dengan lauk dua telur rebus digoreng serta masing-masing satu tahu dan tempe goreng segede upil dengan lalapan daung kemangi dan 1 potong timun. Pokoknya makan ala kadarnya deh.
Berdoa, lalu makan. Gw makan dulu yak??!!!

Bersyukur!

Dalam hidup, kita menjumpai kejadian sehari-hari. Sepele, tapi itu sudah tersurat dan harus kita lewati.
Bukan kebetulan aku memperhatikan para manusia turis itu.
Dan bukan kebetulan pula aku memesan nasi lauk ala kadarnya itu.
Semua itu sudah diatur dan aku mempercayainya.
Aku mempercayai ada tangan yang tak terlihat (Invisible hand istilah kerennya) yang menuntun kita.
Apa pun kejadian, apa pun yang dihadapi,
Aku selalu bersyukur ke Penciptaku.

Kamis, 16/2/2012
Chya, 14.50 PM
Resto Ayam Penyet Ria, Mega Mall Batam Center.

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler