HUJAN

Because of Him, i dare to say Never Give Up whatever will be in my life
TUMPAHAN air dari langit itu membuatku teringat masa-masa berurai air mata itu.

Itu sudah berlalu, dan aku mencoba menutup folder itu di pikiranku.
Folder yang selalu membuatku sedih namun kujadikan semangat.
Folder yang mengingatkanku terhadap orang terkasih, Papa, Mama dan Saudara-saudaraku.

Aku berujar kepada diriku sendiri.
"Chay..itu sudah berakhir, syukurilah. Itu terjadi karena Tuhan ingin keluargamu naik kelas, dan lihat bukankah sekarang semuanya baik-baik saja??".
Ya, membuatku kembali ke alam nyata, kembali pada kehidupan hari ini.

Tapi lagi-lagi (aku bukan membenci hujan), mendung, jutaan rintik rebah membasahi bumi membuyarkan semua pemikiran yang kurajut dalam asaku.

Kembali aku menangis sama seperti hujan.
Apalagi peristiwa berduka dan sikap kekanak-kanakan yang terlalu menekan itu membuatku marah.

Mencoba meredamnya, dari kemarin hingga hari ini.
Aku bertahan, membangkitkan sisa semangat dengan menutup telinga dr gemerisik ciptaan Illahi itu.

Dan tahukan kamu wahai jiwaku??
Sekalipun suasana hatiku selalu menjerit kala hujan tiba, namun aku tidak pernah kalah akan hal itu. Aku bisa mengatasinya karena aku mampu dan sanggup.
Bukankah Chahaya Simanjuntak, wanita perkasa atas dirinya sendiri?
Yang beruntung menjadi salah satu ciptaan Tuhan di bumi yang dilahirkan dari seorang ibu dan ayah yang berbakti.
SYUKURILAH..

Hujannnnnnnnn, aku tidak menyerah..choral stone yang mampu bangkit dan menantang derasnya ombak lautan.

Chya@Greenland,
05.55pm
Monday,09272010
Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler