Adeeva, Ayahmu Orang Hebat

Iqbal Rois Kaimudin, TributetoIqbalRois, TributetoJalankemanagitu, catatan traveler chaycya
UCAPAN belasungkawa dari kantor tempat almarhum Iqbal Rois bekerja semasa hidupnya.
 HMMMH!!!! Saya harus menghela nafas dulu, melap kembali air mata untuk menuliskan ini. Menarik nafas dalam-dalam sambil mengingatmu nak.
Apa kabar Adeeva? Sudah tidur sayang? Masih cerewet tak? Terakhir, beberapa bulan lalu, ayahmu memosting videomu yang lucu, celotehanmu yang marah-marah di video itu membuatku terbahak lantas meninggalkan komentar.

Adeeva, maafkan saya yang menangis malam ini. Kepergian ayahmu sungguh sangat membuat hati hancur dan sedih. Ayahmu, pria bernama Iqbal Rois Kaimudin itu pergi meninggalkan kita semua. Dia menyambut tidur panjangnya tadi malam pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam, setelah dua tahun mengidap penyakit kanker rektum yang menggerogoti tubuhnya. Dan karena penyakit jahanam itu, bukannya melawan, ayahmu malah menerimanya ikhlas,  yang membuat dia bersahabat dengan optimisme, keyakinan sembuh dari Sang Maha. Dan hingga mendekati ajalnya pun, ayahmu masih optimis sembuh. Itu terlihat dari sorot matanya saat kami teman-teman ayahmu menjenguknya di rumah sakit nak.

Iqbal Rois Kaimudin, TributetoIqbalRois, TributetoJalankemanagitu, catatan traveler chaycya
Mba Morisa Fira menyuapi kue kepada Iqbal di hari ulang tahun ke-29 almarhum, Minggu 5 Juni 2016. Adeeva memperhatikan dari gendongan tante sarahjalan.com
 Dear Deeva, saya mengetahui ayahmu sejak Juli 2015, dan untuk pertama kali bertemu dengannya pada  November 2015 lalu saat undangan Dinas Pariwisata Provinsi Kepri di Restoran Saung Sunda Sawargi di Batamcenter. Kami sama-sama menjadi anggota komunitas blogger, Blogger Kepri namanya.

Deeva, ayahmu itu penulis yang hebat. Tulisan-tulisannya di blog  www.jalankemanagitu.com sangat informatif membuka wawasan mengenai untouchable tourism area di kota ini. Tulisannya sering menjadi guide bagi para pembaca apabila hendak jalan kemana gitu seperti nama blog ayahmu. Kelak kamu mengerti, kamu akan salut pada ayahmu ini Deeva.
Deeva, ayahmu, si Iqbal ini, adalah orang hebat. Banggalah kamu punya dia walau mungkin kelak, kamu lupa wajahnya atau tak mengingat kenangan dengannya.

Iqbal Rois Kaimudin, TributetoIqbalRois, TributetoJalankemanagitu,
Kenangan foto bareng saat merayakan ulang tahun Iqbal. Kala itu dia sudah sangat sakit tapi masih optimis dan mampu bertahan.
 Adeeva!!!!! ibumu juga orang hebat. Dia diberi cobaan bertubi-tubi seperti ini karena dia hebat. Allah mempercayakan kemampuan padanya untuk menanggung ini semua. Ah, Kamu juga hebat Deeva!!! Ayahmu sungguh sangat bersyukur mengenalmu, dan kamu adalah anugerah terindah buatnya, yang bisa membuatnya tertawa melihat tingkah polamu yang lucu dan cerewet.

Arrrgggh!!! Deeva!!! tapi sebagai manusia, sungguh sayang sekali.. Sayang sekali ayahmu tak sempat melihat tumbuh kembangmu dan momen-momen penting yang akan kamu lalui dalam menjalani hari-hari ini. Memakaikan seragam sekolah, mencium tangan saat mendampingi wisuda, atau mengantarkanmu ke altar pernikahan. Tapi ingatlah Deeva, ayahmu orang hebat. Sebelum ajal menjemputnya, ia sudah memikirkan itu dan mendoakanmu yang terbaik.

Iqbal Rois Kaimudin, TributetoIqbalRois, TributetoJalankemanagitu,
Bal, tenanglah kini di surga. Kelak kamu akan merayakan ulang tahunmu di surga bersama para malaikat. Allah lebih sayang kamu. (Lirikan Adeeva yang pengen ikut juga tiup lilin)--- Kenangan ultah Iqbal yang terakhir.
 Adeeva sayang, separuh darahmu adalah darah ayahmu. Meski pun kini dia sudah di surga, buatlah ia bangga ya nak. Kelak dia akan selalu tersenyum melihatmu dari atas sana. Selalulah mencerewetinya, dan cereweti juga ibumu supaya ia tersenyum kembali, mengingat kenangan indah tak terlupakan dari pria belahan jiwanya, ayahmu yang selalu menjadi cintanya. Ibumu itu orang yang kuat Deeva. Dibalik kesedihan dan pengharapannya menjagai ayahmu, dia berbaju jirahkan ketegaran dan senyum pengharapan saat menerima kami menjenguk ayahmu kala masih sakit.

Deevaaaaa!!! tak berhenti air mata ini menuliskan ini. Ayahmu adalah teman yang baik bagi kami anggota komunitas Kepri. Dia seorang yang kalam, berpembawaan tenang, tapi bisa kocak dan gokil juga saat kami menertawakan hal-hal yang layak ditertawakan, atau mengomentari hal-hal yang layak dikomentari. Di hidupnya, dia seorang penyanyi yang baik Deeva, di grup Cafe and Karaoke, kadang kami terbahak-bahak, tertawa bersama kala kami saling adu lomba karaoke. Suara ayahmu sangat keren. Ah sepanjang yang saya kenal, di hidupnya, ayahmu seorang yang gokil dan somplak. Banyak orang-orang yang sayang dengan dia.

Satu hal yang perlu kamu ingat Adeeva: Ayahmu IQBAL ROIS KAIMUDIN ADALAH ORANG YANG HEBAT. Dia pemenang atas segala sakitnya. Dia telah menyelesaikan pertandingan hidupnya di dunia fana ini. Banggalah padanya.

Deeva, ini puisi yang saya tuliskan usai kami pulang merayakan ulang tahun ayahmu. Melihat ibumu berurai air mata saat mau memotong kue dan mencoba menyembunyikan sedihnya dengan mengambil piring ke dapur, melihat ayahmu yang dagingnya habis digerogoti penyakitnya, sungguh membuat..... arghhhhhh, sedih.

Bal, saya tinggalkan disini ya:
Kuat
Hai Jiwaku,
Tetaplah kuat meski sakit menerpa,
Tetaplah bertahan meski kering sudah tulangmu,
Tetaplah bahagia disaat hampir lelah.

Hai Jiwaku,
Tetaplah kuat keluargaku,
Fira istriku, Adeeva putri kecilku,
Tetaplah menjadi alasanku untuk bertahan,
Tetaplah kuat tinggal di 'rumah' kita.

Hai Jiwaku,
Benar air mata pengungkap sedih,
Namun pintaku,
Tetaplah kuat,
Tetaplah berserah,
Tetaplah berpengharapan,
Tetaplah percaya mujizat sekecil apa pun,
0,01 persen pun bila Tuhan memihak, siapa kita untuk menyerah?
Sebelum Sang Maha berkata: saatnya pulang,
Tetaplah kuat.
 
(Dedicated to: mas Iqbal Rois Kaimuddin.
Selamat ulang tahun ke 29. Berkah dalem❤️
Chaycya,
Minggu, 5 Juni 2016)

Iqbaaaallllllllll!!! Tenanglah di sisi Tuhan, istirahatlah dalam tidur panjangmu, menyanyilah dengan Tuhan dan para Malaikatnya di surga. I thank God, pernah mengenalmu menjadi teman. Semoga Tuhan menguatkan dan memberi penghiburan buat keluarga besar, terkhusus buat istrimu yang selalu tegar mba Morisa Fira dan juga putri kecilmu yang lucu,  Adeeva,1,3 y.

Adeeva dan ibu, mba Fira saat tahlilan tujuh hari kepergian suami/ayah yang mereka kasihi, Kamis (20/10/2016)
My dear Adeeva, sengaja kami rekan-rekan ayahmu dari Blogger Kepri menuliskan kenangan kami dengan almarhum. Kelak kau membaca ini, banggalah akan ayahmu ya nak. Sebagai bentuk penghargaan untuk sahabat kami tercinta, Iqbal Rois Kaimudin. ***


RiP Iqbal Rois Kaimudin ( 2y Cancer survivor, Blogger)
Kamis, 13 Oktober 2016 pukul 10.00pm
RSAB-Batam.

Iqbal Rois Kaimudin, TributetoIqbalRois, TributetoJalankemanagitu,
RiP Iqbal.

35 comments :

  1. Replies
    1. Iya Mba Dian..
      Semoga almarhum Iqbal dilapangkan jalannya menuju surga.

      Delete
  2. Selamat jalan Iqbal ... semoga mendapat tempat yang lapang di sisi Allah

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. RiP.. sedih ya Sil.. Tiap ingat wajah Deeva yang masih kecil, selalu mewek mikirin bagaimana nanti ia bertanya mengenai ayahnya pada mba Fira.. hwaaaaaaa hiks hiks

      Delete
  4. Innalillah...kita sayang kak iqbal..namun Allah lebih sayang

    ReplyDelete
  5. Innalillahiwainnalillahirojiun semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisiNya di beri ketabahan bagi keluarga nya. AMIN

    ReplyDelete
  6. Selamat jalan sobat terlalu banyak kenangan atas kehilanganmu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar kak Lin.. terlalu banyak kenangan atas kepergiannya.. RiP Bal..

      Delete
  7. Selamat jalan, Bang Iqbal.. Semoga semangat menulismu juga menjalar ke Adeeva. Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga Adeeva cerewet dan kocak dan rajin menulis juga seperti ayahnya.. Aminn..

      Thanks kunjungannya Ceu

      Delete
  8. Allah sayang mas iqbal T_T

    ReplyDelete
  9. Allah sayang mas iqbal T_T

    ReplyDelete
  10. Pemilihan judul dan tulisan yg ciamik..saya percaya Adeeva dewasa pasti akan bangga dg ayahnya ketika menemukan tulisan ini kelak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiks.. hiks.. hiks... dua jam setelah kepergian almarhum, yang terlintas di pikiran dan buat mewek adalah mengingat wajah Adeeva dan video cerewetnya . Terlalu cepat adek itu kehilangan ayah, tapi yang pasti,rencana Tuhan yang terbaik.

      Delete
  11. Selmat jalan mS iqbal, semoga khusnul khotimah untukmu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin.. doa yang sama buat almarhum.

      Thanks kunjungannya Yhanie Athan

      Delete
  12. Dia sudah nggak kesakitan lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar kak Rina. Tuhan sudah angkat sakitnya.. Dia kini sembuh bersamaNya di Firdaus.

      Delete
  13. Innalilahi wa Inna ilaihi rajiuun :( sudah tak sakit lagi ya Bal, sudah bahagia dan tenteram disisi Allah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear mba Dewi Rieka,
      Amin.. Benarlah ia kini sudah tenang bersama Tuhan..

      Delete
  14. Innalillahi wa inna lillahi rojiun, selamat jalan Iqbal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Budy TravellingAddict,
      Amin, doa yang sama buat Iqbal :(

      Delete
  15. Selamat jalan iqbal...walaupun raga mu tlah tiada karyamu akan terkenang sepanjang masa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Sad, karyanya bakal terkenang.. Masih suka sedih tiap baca tulisan ini Sad.. ini aku yang nulis ga sik? hikss.. Suka senyum2 juga baca chattingan2 WA dari almarhum. Ah Iqbal bener2 banyak yang sayang ya Sad :)

      Delete
  16. Aiih melihat fotonya saja tak sanggup nahan haru

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear bg Ahmadi,
      Yep.. Adeeva yang jd fokusku selalu..

      Delete
  17. semoga amal ibadah beliau di terima di sisi Allah SWT

    ReplyDelete
  18. Selamat jalan, Iqbal...

    Allah cukupkan sakitmu sampai di sini. Dia lebih tau mana yang terbaik buatmu. Kami semua memang menyayangimu, tapi aku yakin, Allah tentu jauh lebih menyayangimu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear kak Rosanna,
      Bener, Allah lebih sayang almarhum, kini dia sudah sembuh.. RiP for him..

      Delete

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler