Usir Bosan dengan Game Solitaire

Usir bosan dengan game Solitaire.
NOWADAYS, times are strange. Bayangkan, pandemi telah membuat sebagian sistem kerja kita berubah. Beralih dari seorang jurnalis dan editor yang biasanya menghabiskan waktunya banyak menghadapi pertemuan, tugas luar, dan editing, tapi kini dipaksa untuk setiap saat memandang layar komputer, layar ponsel, dan segala hal yang berhubungan dengan dunia digital dari satu tempat. Ya, dari rumah. Work From Home sejak Maret 2020 hingga dua bulan memasuki 2022 ini. Menurutku, ini transisi besar yang seluruh umat manusia hadapi saat ini.

Saat awal, perubahan sistem yang mendadak membuat segala sesuatu gamang. Kerja ya kerja, saat ada waktu kosong, i did have nothing to do. Mau menonton berita, ada rasa was-was melihat perkembangan Covid-19, Mau menonton film takut kebablasan telat rapat virtual, cek sosial media terlalu lama pun pasti bosan. Pokoknya semua serba gamang.

Namun, seiring waktu berjalan, I've no need to fear. Ternyata, i have so many things i can do at home. Ketika ada waktu luang saya memilih memasak, membuat kue, membaca buku. Waktu kerja sudah selesai, tapi telah melakukan itu semua, masih ada sisa waktu sebelum jadwal makan malam tiba, lalu melakukan apa lagi ya? Bosan tentunya saat kerja di masa karantina. You know what i am doing? Mengusir bosan, ya saya main game. Salah satunya main game Solitaire.
Solitaire classic is my favourite game.

Apakah kalian suka bermain game? Biasanya setelah pulang kerja, saya suka meluangkan waktu bermain game. Jenis game yang aku suka cenderung permainan sederhana tapi memerlukan pemikiran saat bermain. Salah satunya yaitu bermain solitaire.

Saya bersyukur dibesarkan oleh orang tua yang tidak pernah menganggap game itu membuat anak-anaknya menjadi bodoh. Dari kecil, justru kedua orang tuaku membelikan kami gimbot. Permainan tetris yang menyusun bata dalam layar kecil hitam putih. Satu gimbot gantian dipakainya. Tidak ada larangan asal tidak lupa waktu dan sudah menyelesaikan pekerjaan rumah dan tugas sekolah.

Bahkan, dulu itu ya, kami dibelikan water game Doraemon. Doraemon ini sama kaya gimbot, cuma bentuknya Doraemon. Ada layar yang di dalamnya air, dua tiang, dan banyak cincin kecil. Dalam memainkannya, saya harus memencet dua tombol untuk memasukkan cincin ke dua tiang. Mainnya harus konsentrasi, harus punya ukuran dan tidak boleh grasak-grusuk kalau tak mau cincinnya keluar lagi dari itu tiang.

Tahukah kamu siapa yang mengajari kami bermain kartu? Bapaku. Tiap libur sekolah tiba, kami tidak melakukan perjalanan.  Kami menghabiskan waktu libur dengan menemani mama berjualan, membersihkan rumah, menonton film lewat VCD yang disewa dari rental tetangga belakang rumah. Ada hari mama tidak berdagang, yakni Kamis, Sabtu, dan Minggu. Kalau di saat itu mama tak pergi belanja barang kebutuhan dagangnya, maka kami akan dengan bahagia sekali berangkat ke Dolok Nagodang atau ke sungai untuk mencuci pakaian, mencuci segala selimut dan sprei sambil membawa bekal makanan dan makan di sana. Itu salah satu pengalaman indah, kebersamaan dimana ternyata itu cara orang tua mendidik kami supaya mandiri, rajin kerja, dan saling mengasihi bersama.

Salah satu pengalaman indah lagi apa? Pengalaman bapak yang mengajari kami bermain kartu. Mulai dari kartu remi hingga domino. Bapakkulah yang mengenalkannya kepada kami. Ini selalu kami tunggu-tunggu setiap libur sekolah tiba. Dan pastinya selalu dibenci sama mama waktu itu. "Jangan ajari anakmu jadi penjudi," ujar mama dan kami hanya tertawa.

Tahu alasan bapakku mengajari kami? Katanya bermain kartu itu sama dengan bermain catur. Mengasah otak untuk berkonsentrasi, fokus dengan satu hal, serta menyeimbangkan kemampuan otak kanan dan kiri.

Di masa kecil, bapak akan memberi kamu duit masing-masing Rp1000. Siapa yang menang dari permainan kartu remi berisi 52 lembar itu, maka dialah yang akan membelikan kami jajan mie kuah Scorpio usai kami semua mandi sore. Terima kasih atas ini pae. hahaha
Sehabis olahraga, menunggu keringat kering, main Solitaire dulu.

Dari permainan kartu itu, saya hafal banget mengenai jenis kartu remi ini. Terdiri dari empat jenis, yakni Club berlambang sekop, Diamond berlambang wajik, Heart berlambang hati, dan Spade si keriting. Ups tentu ada tambahan dua kartu bebas akses, si Joker merah dan hitam.

Di perjumpaan dewasa ini, aku baru mengakui alasan bapakku itu. Ternyata bermain game justru dapat mengembangkan kecerdasan otak kanan. Saya masih ingat itu pesan bapak setiap kami main kartu di teras rumah. "Kuajari pun kalian main kartu ini, bukan untuk menjadikan kalian jadi parjuji nautuson (tukang judi expert) bukan. Jangan kalian jadi tukang judi. Buat ini sebagai kebiasaan senang-senang bersama keluarga saja. Kebersamaan dan melatih otak supaya pintar," ungkapnya.

Berbicara mengenai permainan kartu, kalau dulu di masa kecil, saya memegang kartu remi secara fisik. Nah, sekarang saya justru memainkannya secara online. Di komputer maupun di ponsel. Nama permainannya yakni Solitaire Card dari Solitaire.org. Saya suka permainan kartu klasiknya.

By the way, percaya nggak kalau stres bisa disembuhkan dengan bermain game? Kalian bebas memilih game apa saja yang kalian suka. Kalau saya, ya Solitaire ini. Game ini pertama kali saya tahu dari senior di kantor, 2009.

Game ini selalu saya mainkan kala bosan atau stres. Misalkan baru pulang liputan, duduk di depan komputer, menyelesaikan laporan berita. Mau pulang, tanggung karena akan ada rapat koordinasi liputan bersama pimpinan dan rekan reporter. Mengisi waktu, mengusir bosan, ya saya bermain kartu ini. Duduk anteng, mata fokus menatap layar komputer, tangan kanan memegang mouse, tangan kiri bertumpu ke belakang kepala. Tubuh? senderan ke kursi sampai tiba waktu rapat.

Demikian juga saat usai olahraga, sembari pendinginan, ya main game dulu. Atau menunggu jadwal terbang saat traveling ya Solitaire dulu. Menunggu itu pekerjaan yang sangat membosankan ya kan. Nah untuk mengusir bosan, ya dengan main game.

Bermain solitaire klasik ini walaupun terlihat sederhana, tapi dibutuhkan konsentrasi. Bagaimana cara mainnya?

  1. Buka Solitaire.org. Lalu pilih Solitaire Classic. Ketika kita membuka linknya, kita akan secara otomatis menuju tabel kartu.
  2. Perhatikan, sudut kanan atas menunjukkan skor game Anda saat ini. Sedangkan kiri tombol undo adalah waktu yang dimainkan di tangan.
  3. Di sudut kiri game ini ada tanda baris 3. Menawarkan fitur memulai ulang permainan baru, menghidupkan atau mematikan suara, beralih antara putaran 3 dan putaran 1 (draw 3), dan di sini Anda bisa melihat statistik permainan Anda secara keseluruhan mulai dari waktu yang Anda habiskan, berapa banyak permainan yang dimenangkan, persentase kemenangan, waktu permainan tersingkat untuk menang, waktu permainan terlama untuk menang, skor tertinggi dan skor terendah Anda.
  4. Game ini memungkinkan kita untuk mengocok tumpukan cadangan dalam jumlah yang tidak terbatas. Jika ingin membatasi jumlah operan, ingat saja nomor pass yang digunakan.

Jangan takut kalah. Konsentrasi saja dan ubah strategi kalau dibutuhkan. Tapi kalau sudah mumet, ya klik saja tombol New Game untuk memulai permainan baru lagi.

Enaknya main Solitaire ini, yakni game ini adalah aplikasi web progresif yang bahkan bisa dimainkan secara offline. Bukan hanya permainan klasik saja yang tersedia. Tapi ada juga permainan asah otak lainnya. Sebut saja: Mahjong, Hidden Object, Match 3, Logic Puzzles, and Word games.

Seluruh jenis permainan di Solitaire ini mengajarkan kita beberapa manfaat, yakni:
1.Meraih tujuan (goal)
2.Melatih cara cepat tanggap dalam menyusun taktik dan strategi.
3.How about Level and Replaying a level? Nah game ini juga mengajarkan kita kedisiplinan menjadi gamer yang supportive dan sportif.

Perlu dicatat, main game di Solitaire ini sangat aman dan bebas iklan, termasuk dari iklan judi juga. Sudah begitu, instruksi permainannya sangat detail, sehingga aman digunakan berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Sejarah Solitaire

Solitaire games
Solitaire atau klondike merupakan permainan kartu yang muncul pertama sekali, diyakini di Eropa Utara sekitar 1700-an. Berbagai negara, seperti Rusia, Prancis, Swedia, dan Jerman sangat paham akan permainan ini. Ini bisa dibuktikan lewat permainan bersejarah, Patience. Diberi nama itu mungkin karena bermain kartu membutuhkan kesabaran ya kan?

Seiring perkembangannya, permainan kartu ini masuk ke sistem komputer yang dipegang Microsoft pada 1990 lalu. Masuk pertama sekali sebagai lini permainan di Windows 3.0.

Solitaire ini sendiri dikembangkan oleh Wes Cherry, seorang magang di Microsoft pada 1989. Lalu selain Microsoft, Solitaire juga dikembangkan oleh Macintosh. Susan Kare di belakangnya.

Berdasarkan Wikipedia, Microsoft memasukkan Solitaire sebagai permainan untuk menenangkan para teknisinya yang mumet akan sistem operasi di sana. Dan pada waktu di mana banyak pengguna yang masih asing dengan penggunaan grafis antarmuka, terbukti berguna untuk mengakrabkan pengguna dengan menggunakan mouse, seperti teknik tarik-dan-lepas yang diperlukan untuk menggerakkan kartu.

Solitaire boleh dibilang permainan yang seumuran dengan adikku yang paling bungsu. Seiring perkembangannya kini, classic card masih tetap menjadi permainan pilihanku. Saya kan orangnya setia.hahaha. (*)

We cannot change the cards we are dealt, just how we play the game. -Randy Pausch

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler