Begini Cara PGN Jual Teknologi Komunikasi

SAYA tahunya PGN itu adalah Perusahaan Gas Negara. Otomatis bergerak di bidang energi dong?! Kok bisa-bisanya maju menjadi perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan informasi? Ups santai bro!!! Jangan sewot dulu. Makanya bertanya. Hehe

PGNcom.
Jadi guys, PGN kini bukan hanya menjadi perusahaan yang menyediakan dan menjual gas bagi nasional dan antar negara saja, namun seiring perkembangan zaman yang kini mengemukakan teknologi informasi dan komunikasi yang membuat kita semakin candu mengetahui informasi dunia luar secara cepat, atau dalam bahasa ringannya how connected we are globally, maka pada 2008 lalu, PGN membuka jaringan ini sebagai anak perusahaannya.

Lha kok bisa? Jadi begini ceritanya. Dalam proses transportasi gasnya, PGN membangun pipa gas bersamaan dengan jaringan fiber optik untuk mendata dan mengetahui secara cepat kinerja jaringan distribusi ke pelanggan. Dan nyatanya, dalam perjalanannya semakin baik dan rasio teknologinya lebih tinggi dari provider telekomunikasi yang saat ini perang harga kuota dan data internet kepada para pelanggannya. Maka jadilah PGN memutuskan mengkomersialisasikan fiber optic ini, dengan menciptakan anak perusahaan pgncom.

"Menghadirkan pgncom ini, kami memiliki tema Always Reliable. Dimana kami memiliki visi menjadi perusahaan penyedia solusi teknologi Informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia, dan misi mengembangkan bisnis telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan domestik dan internasional, serta menjadi solusi teknologi, dan juga mendukung program PGN grup dan industri energi di negeri ini," ujar Manajer Operasional Office pgncom Batam, Haryono.

Para peserta Gathering PGNcom di Batam. Maafkan hitam putih, yang ambil foto ga sengaja kepencet mode BW kamera. hiks.
Menjadi salah satu undangan bersama beberapa rekan Blogger Kepri ke acara Customer Gathering pgncom di Leroux Room lantai 11,da Vienna Hotel di Nagoya, Selasa (6/12) lalu sangat membukakan mata. Betapa sekarang banyak perusahaan mengembangkan sayap untuk memperkuat perusahaan inti. Dirasa berhasil, dan mampu dijual, ya jadilah anak perusahaan yang berkembang. Contohnya? ya PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGNcom) yang telah berpengalaman sebagai penyedia jaringan telekomunikasi dan layanan ICT Solution.

Bukan main-main, mereka menjual produk ini dengan keyanikan jaringan serat optik yang mereka bangun sudah high capacity dengan bandwidht berkapasitas besar hingga 160Gbps dari Singapura ke Jakarta. Bayangkan mennnn, kapasitas itu sendiri dimiliki sendiri secara ekslusif perusahaan gas ini. Ya pantesan dikomersialisasikan sik. Lumayan kan?

Dimana dong itu fiber optik ditanam? perangkat platformnya ditanam di jaringan PGN SBWC (Singapore Batam Westline Cable)  dari Batamcenter dan Panaran di Indonesia dengan landing point di Equinik, di sisi barat kawasa Jurong, Singapura. Sebenarnya ada juga di POP Jambi sik. "Kabel serat optik ditanam pada jalur khusus dengan sistem rock dumping. Pemeliharaannya bagaimana? patroli check rutin, kegiatan pencegahan serta penanganan gangguan cepat dengan sistem tanggap darurat 24 jam bersamaan dngan pemeliharaan rutin PGN pipa gas," ujar Haryono.

Seiring perkembangannya, PGNcom pun membelah diri dengan menghadirkan GasNet dengan perusahaan hukum Telemedia Sarana Dinamika. Masih tetap anak perusahaannya PGN. Nah, jadi begini caranya PGN menjual produk teknologi komunikasi alias jaringan internet, yaitu melalui GasNet ini. Mereka khusus menjual pelayanan teknologi internet lewat provider yang mereka miliki.  Di Jakarta, mereka sudah bisa berdiri sendiri menjual provider sendiri, sedangkan di Batam, GasNet masih menggandeng PGNcom. Hingga saat ini, mereka melayani provider internet berkecepatan tinggi khusus corporate dan (sementara kali ye) tidak melayani konsumsi rumah tangga atau individu.

Apa yang mereka tawarkan dari produk ini? Layanan interkoneksi trafik ke global internet atau IP transit. Dibanding provider telekomunikasi lainnya yang ada di Indonesia saat ini, GasNet ini mengajari para konsumennya cerdas sebelum membeli produk yang mereka jual. Ada tiga poin yang mereka tekankan pada konsumen sebelum memilih dan menentukan operator, yaitu Jenis Koneksi, Rasio Koneksi, dan Kontrak Perjanjian.

"Disini, kami menawarkan produk secara fakta. It just simplify your internet things. Tiga poin itu, kami menggunakan jenis koneksi simetric, rasio koneksi sharing dengan kecepatan tinggi. Misalnya kalau operator lain koneksinya 5 ms, operator kami mampu dengan kecepatan data dari Jakarta ke Singapura,  3 ms. Intinya kami memberikan garansi dengan layanan kecepatan. Itu saja. Simpel," ujar Direktur GasNet Cecep Yubi Subiantoro.

Lantas bagaimana caranya untuk bergabung menjadi member GasNet ini? cukup registrasi, aktivasi, lalu pelanggan akan diberi username. Semua informasi pemakaian akan disharing ke konsumen/corporate. Simpel kan?

Ah tapi kak berat bahas teknologi informasi ih, udahan aja yak? Nanti bahas panjang lebar malah salah-salah pula lagi. Bagi hadiah please? masa awal dibilang empat penanya, ujung-ujungnya jadi delapan penanya sik? kaya disetting yak? yang mendapatkan hadiah penanya terbaik dari BKKBN. Ya iyalah secara calon pelanggan. hi hi.. bye bye... ***

1 comment :

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler