Mur après mur da Vienna Boutique Hotel

 
Junior Suite da Vienna Boutique Hotel

"SELAMAT sore, saya mau check-in," ujarku kepada pelayan hotel sambil menyerahkan kartu pengenal, KTP. Si pelayan lantas menerima tanda pengenal itu dengan ramah dan senyum.

"Silakan tunggu sebentar ya bu, saya in put data dan check kamar," ujar si pelayan pria ramah.

Tak sampai lima menit, kartu pass kamar 512, junior suite seharga Rp 1,3 juta per malam, serta dua voucher sarapan pagi untuk keesokan harinya diberikan kepadaku. Lantas dia membiarkanku pergi begitu saja? Tidak. Dia mengarahkanku ke Barletta bar and lounge di lantai 2 hotel itu. Disana, sama seperti hotel pada umumnya, yang selalu memberikan minuman selamat datang atau welcome drink kepada setiap tamunya.

Aku pun menikmati welcome drink berupa fruit punch yang segar. _ Seruput sluuurp, hwaaaah manis asam nikmat perpaduan nenas dan jeruk ditambah es.. Fiuh, segernyaaa, cocok banget itu minuman sebagai pelepas dahaga ama cuaca Batam yang panasnya lima tingkat di bawah neraka ini._
Dilayani dengan baik, diantar hingga ke depan lift sambil bilang "Selamat menikmati layanan hotel kami," lalu melipat tangan di perut, lalu menunduk. WOW!!! pelayanan apa ini? for the 1st time pelayanan ramah seperti ini aku alami dari sekian banyak pengalaman menginap di hotel di berbagai kota di Indonesia.
Ramah ya pelayanannya? Terharu banget dihormati seperti ini. Serasa kaya putri saja. _Kibas rambut dua kali kiri-kanan_
Photo by da Vienna

lobi
Pelayanan ramah sudah mengikutiku sejak masuk ke hotel itu. Tak hanya itu, desain interior hotel ini juga sangat menarik perhatian. Tiap sudut dinding demi dinding ruangannya, memiliki desain klasik berpadu modern, mur après mur da Vienna Boutique Hotel. Ya, namanya da Vienna Hotel berkonsep boutique yang terletak di pusat bisnis Nagoya.
da Vienna ini merupakan salah satu hotel terbaru yang hadir di Kota Batam, Kepri, Indonesia. Dimana, letaknya sangat strategis di kawasan Nagoya. Mengapa tidak, this hotel have a place of interest to Nagoya Hill mall and shopping district, and also very close to the newly thematic tourism place Jabal Arafah Mosque and Maha Vihara Budhi Bhakti in Windsor.


Kamar 512. Berada di lantai 5, jalan lurus sebelah kanan dari lift tamu. Junior suite. Di dalam ruangannya seperti apartemen mewah yang sering ditampilkan dalam film drama-drama Korea. Di sebelah kiri ada ruang khusus wadrobe room dengan kaca raksasa _Mulai narsis ngaca. Lihat muka, mencet jerawat, bagusin lipstik, dan bahkan lihat seluruh penampilan bisa di kaca ini. Ndeso_. Masih lurus dari pintu, ada lorong sedikit, dan dari sana akan terlihat ruang tamu dengan single sofa dan meja, working desk, LED tv 40 inci, dan hanya dibatasi dinding kayu tanpa pintu. Di belakang sofa itu, terdapat tempat tidur berukuran queen size.

" Oh My God!!! ini ruangan idaman aku banget Sin. Aku ingin tinggal di apartemen dengan ruang seperti ini. Minus sekat dinding demi dindingnya, deim, aku suka Sin. Suka banget," ujarku kepada sahabat, rekan satu kantor yang turut menginap di hotel itu.
Tak hanya itu, berdampingan dengan dinding wardrobe,  ada lemari alias mini bar tempat membuat minum yang sudah dilengkapi kettle listrik, kopi dan juga teh serta kulkas. Lurus darisana, ada pintu menuju kamar mandi. Guys!!! kamar mandinya luas banget. Satu yang aku suka di kamar mandi itu adalah,lantainya serba kering, dan dilengkapi amenities, dan yang paling utama dan terutama, ada bathtub dan juga shower. _siap-siap mandi mewah bray. *tuangin semua sabun ke bathtub_

Mari berendam.
Aku sangat suka dengan desain kamar ini dan juga tata pencahayaan yang digunakan. Ruangan minimalis dengan tata letak barang yang pas. Peletakannya menggunakan dinding, sehingga ruang terlihat lapang. _Je t'aime_
Kelar berendam malam, perut pun kembali lapar. Padahal, dua jam sebelumnya sudah menyantap soto padang di bilangan Jodoh. Memilih mencari cemilan ke luar hotel. Memandang hotel ini kala malam hari, lebih syahantik (cantik) dibanding penglihatan di siang hari. Hotel ini unik, seunik namanya, da Vienna Boutique Hotel. Dari luar, bangunannya menjulang tinggi 11 lantai. Kontras dengan bangunan ruko di sekitarnya. Memasuki lobi, sentuhan Eropa klasik berpadu desain modern menghiasi tiap ruangannya. Arsitektur desainnya didominasi kayu dan lantai marmer yang elegan.



 Lantas, aku pun teringat mengenai pemberian nama hotel ini saat berbincang dengan Marketing Communication Manager-nya, Alex Fatrisman, ketika diajak berkeliling hotel . da Vienna. Nama ini sendiri diberikan owner-nya karena dulu waktu jalan-jalan di Perancis. Terinspirasi dari nama-nama jalan dan bangunan disana, maka tiap ruang yang disekat dinding di hotel ini berbau Negara La'petite coperal, Napoleon Bonaparte ini. Sebut saja mulai dari bar and lounge yang diberi nama Barletta, restoran Le Lion d'OR di lantai dua, dan beberapa ballroom yang bisa dipakai untuk acara meeting, perayaan pernikahan, ulang tahun, gathering dan graduation ceremony, diberi nama Le Blanc (putih), Le rough, Le claire dan berbagai nama lainnya di lantai 11. _Untung tak ada ruangan/kamar bernama Je T'aime. Nanti para tamu dikit-dikit jadi baper. Apalagi tamu yang udah jomblo menahun kaya...ah sudahlah!!_

Hotel ini terdiri dari 11 lantai, dengan fasilitas bintang tiga yang terdiri dari 170 kamar, dibagi ke kelas deluxe, grand deluxe, junior suite, dan juga executive suite. Namun, jangan salah kawan. Meski fasilitas bintang tiga, tapi servis yang diberikan sudah layak dikatakan servis bintang 4 kepada tamu berpangkat bintang kejora seperti aku ini. Jangan coba-coba booking mendadak saat jelang weekend, pasti lo, lo and lo ditolak karena full booking mulu.

TIPS: Pesanlah jauh-jauh hari, biar dapat harga murah dan tentunya available room. Dan kalau pesannya via website da Vienna Hotel di We are How We Serve, bisa dapat kejutan menyenangkan. coba saja.

Sebelum tidur, berbincang dengan teman, sambil menikmati cemilan  dan juga nonton. _Pokoknya multitaskinglah_. Lalu tiba-tiba, masih ngemil neh, aku ngomong ke teman "Kira-kira menu sarapan di hotel ini besok apa yak? *Temanku itu pun  speechles, lalu bilang "Belum lagi makanmu abis kak, masih ngunyah, ini udah mikirin menu sarapan besok. Pantes gendut. tidur tidur lalu dia beranjak tidur. _hahaha.. ngakak abis. Padahal dia tak tahu itu salah satu trik supaya doi ga ajak ngobrol lagi, lalu aku bisa melanjutkan nonton episode terakhir drama Korea, Descendant of The Sun, streaming lewat ponsel.Blassss bebas gangguan nonton. lol_


Sarapan Cantik Lalu Pulang

menu sarapan pagiku : roti
PAGI di hari selanjutnya, sebagai pemegang prinsip selalu-lah sarapan sebelum melakukan aktivitas, maka tanpa mandi, dari tempat tidur, aku dan rekan pun turun ke lantai dua. Tujuannya? ya apalagi, sarapan cantiklah.. _helloooo pake acara tanya lagi_

Mari kita menjelajahi ruang bersekat dinding di lantai 2, Ken-Yang restaurant yang menyajikan menu Jepang dan cita rasa Asia itu.

Di restoran itu, sudah ramai tamu yang sarapan. Ada yang mencicip sarapannya sambil berbincang dengan rekan, teman, pacar dan suami. Ada juga yang antri mengambil menu di beberapa spot pilihan, seperti di spot Salad bar, main course, live cooking, dan spot buah dan roti. Seperti biasa, roti pun menjadi pilihan awal bersantap sebelum menu utama.


 Menu sarapanku pagi itu, appetizer-nya roti, main course-nya mihun pake daging pake teri nasi, dan dessert atau menu penutupnya? buah. hehe.. kebalik ya menu pembuka dan penutup? Tak apalah. Orang Indonesia mah suka gitu, tak terlalu peduli dengan menu pembuka, menu utama menu penutup segala. Dirasa tertarik, enak dan bisa makan banyak, hayuk atuh, hajar ampe kenyang.

So far, suka banget dengan tampilan menu sarapan kepada tamu dari hotel ini. Banyak sekali pilihan. Selain itu, ruangannya juga lapang dan bersih, ditambah pelayanan yang nyaman.

Usai sarapan, kami kembali ke kamar. Rehat sejenak menghilangkan kenyang, lalu mandi, dan turun ke loby untuk check out, melanjutkan aktivitas kerja. Saat antri check out, daripada menunggu lama, aku pun ke ruang belakang diantara concierge dan meja reseptionis. Disana ada Flux Digital Fun Area. Ruangannya kece dengan sofa warna-warni. Disana ada area surving internet gratis, ruang bermain anak, dan juga televisi. Ruangan ini didesain untuk memanjakan tamu, sembari menunggu check in atau check out, bisa ke ruangan ini tanpa melulu duduk bosan menunggu di lobi. Senang deh.
Flux digital fun area.

Photo by da Vienna.
By the way, kocak banget saat aku hendak check out. Jadi tamu yang di depanku lamaaaaaaa banget kelar. Usut punya usut, dua handuk hilang dari kamar mereka. _wkwkwk_  Itu aku dengar dari panggilan staf resepsionis dengan CS yang memeriksa kamar saat si tamu itu hendak check out. "Maaf bu, dua handuk di kamar tidak ada," jleb, si tamu yang antri di depanku pun langsung spontan panggil temannya, "Hei, handuk tak ada. Kamu yang ambil? atau cari diantara selimut itu deh mba, saya tak ada ambil handuk," jawabnya. Aku hanya bisa tertawa sambil dalam hati ' aduh malunya kalau sampai kejadian seperti ini". Setelah itu aku cerita ama Sinta yang menunggu di Digital Fun Area, dan kami terbahak-bahak disana. _Ada-ada saja tamu hotel. Untung aku sudah bertobat *lha? hahaha_.

 Au revoir da Vienna, mercie !!! ***

Special thanks to:
  • chef Alex Fatrisman, Marketing Communication Manager
  • mak Lestari Hutagaol, FnB Manager
FOR FURTHER INFORMATION:
da Vienna Boutique Hotel,
Jalan Pembangunan, Nagoya,
Batam-Kepri, Indonesia
TELP: 0778-422300
Email: reservation@davienna.com


7 comments :

  1. Cakep ya hotelnya... Kayaknya berendam di bathtub-nya enak tuh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear mba Dian,
      Iyah mba Dee.. sesuai banget dengan konsepnya, butik hotel. unik

      hahaha, iya kak, demen banget berendam di bathtub..ampe lupa waktu check out..

      Delete
  2. wow seru yah story nya.... eniwei thank you udah berkunjung

    ReplyDelete
    Replies
    1. dear mas Alex,
      Hai hai chef... hahaha..
      thankyou somuch also ya chef... hotelnya chef keren abis
      Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini :)

      Delete
  3. cieee, yang pose di bathtub cieee, btw itu foto terakhir sofanya cakep banget yaq..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Eka,
      Cieeee aku yg jadi suka bathtub gegara Adam.. ternyata berendam lama di bathtub enak juga sambil minum wine.. *eh hahaha

      iya Eka, sofanya lucu warna-warni

      Delete
  4. Mbak kita bisa minta cp managernya #eh

    ReplyDelete

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler