Melihat Kematian

Seperti apa kehidupan setelah kematian?
Apa ada reinkarnasi?
Atau setelah dia meninggal, bagaimana dengan harta atau milik yang ditinggalkan?
Maaf, bukan materialistik
Tapi ternyata benar, manusia itu mati tidak membawa apa-apa.
Dia hanya dibalut kain saja.

Dia tidak membawa segala jerih payahnya di dunia.
Mungkin dia menyimpan, tapi apakah dia ada berbagi?
Seperti apa dia kepada keluarganya?
Sesaat sebelum malaikat maut mengambil nyawanya, bagaimana dia bernafas?
Siapa yang dia pikirkan saat itu?
Apa dia langsung berdoa "Tuhan, terimalah aku, atau Tuhan selamatkan aku, atau bahkan, Tuhan beri kekuatan dan penghiburan kepada orang-orang yang kutinggalkan"
Aku selalu ingin tahu, berbagai pertanyaan selalu bergelayut.

Aku melihat kematian itu
Aku melihat awal dari tidur panjang itu
Kini dia sudah ditutup dengan besi lengkung berwarna putih.
Hidupnya telah selesai.

Lantas dimana nyawanya kini?
Apa masih mencari tubuhnya yang kini mengeras?
Apa langsung kembali menuju Illahi?

Aku juga melihat air mata keluarga yang ditinggalkan.
Sedih, pasti sedih.
"Kenapa secepat ini? Aku ga menyangka. Dia terlalu girang saat berangkat kerja, pulangnya sudah begini," ujar saudara perempuannya itu terisak.

Kamu harus kuat, Kamu harus kuat dan sehat.
Bagaimana kamu besok mengantar jenazah kalau langsung lemas gini.
Ingat kak, segala sesuatu ada masanya.
Meskipun, segala kehilangan dan kematian pasti hasilnya meninggalkan kepedihan dan kesedihan bagi orang-orang yang dicintai.

Ternyata begitulah kematian.
Tidak ada seorang pun yang bisa menghambatnya.
Tidak ada satu pun yang bisa menolaknya
Tidak ada satu pun yang mengetahuinya kapan kematian itu menjemput.
Dia itu ada dan tiada..
Tidak terikat dengan waktu..

PS: Rest in Peace
Kekuatan dan penghiburan selalu melingkupi keluargamu kak Doris
Yakin Tuhan melindungi kalian, Kuatlah dalam Tuhan.

Chya,10.20 pm
RSAB, Saturday, 14072012

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler