I Found A Beautiful Hot Spring in Toba

This is the uniquely bathing site.
From Nature to Human.
From Merapi Eruption to make people Rich.
But can we keep it up with clean and comfort? let's we see!!!!!



Bukit Belerang Itu di Sipoholon Toba, Bukan Eropa

Tebing Solfatara Hot Spring, Sipoholon f Chaycya
"Chay, when where you taking your picture? where's that place name in Europe?" seorang teman berkebangsaan Inggris yang tinggal di Singapura menanyakan kepadaku melalui salah satu laman sosial yang kupunya.

Agak malas menjawab, karena aku pikir dia sok tahu. Tapi aku memaksakan mengiriminya pesan, memberitahukan bahwa kawasan tersebut bukan berada di Eropa, melainkan di salah satu sudut kawasan Toba, Tapanuli Utara, yang bernama Aek Rangat (Pemandian Air Panas atau Hot Spring) di Tarutung, bagian dari Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Perjalananku kesini, bukan backpackeran kawan, melainkan memanfaatkan liburan sekaligus mengikuti acara pernikahan kakak yang dilaksanakan 25 Februari 2012 lalu. Sehari setelah acara, bersama papa, mama, dan dua adikku, Flora dan Niqima, kami berangkat ke Tarutung. Tujuan kami hanya satu, ingin sekali menginjak kawasan aliran belerang, akibat letusan gunung api di Toba itu dan menikmati telur bebek yang direbus langsung dari air belerang dari perut bumi itu.

Solfatara seputih salju f Chaycya
Perjalanan menuju Hot Spring Sipoholon ini, ditempuh selama 7 jam dari Bandara Polonia Medan, atau sekitar 1 jam 20 menit dari Balige, Ibu Kota Kabupaten Toba Samosir.

Tiba di kawasan pemandian ini, ada banyak rumah peristirahatan yang menawarkan persinggahan, mulai dari rumah luxury hingga warung (Disana disebut Kode) yang menawarkan satu tujuan, mandi air belerang yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Atas arahan papa dan Flora, kami memilih kedai Segar, yang berada di KM Tarutung 0633.

Akses menuju bukit belerang dari Kedai Segar ini, kami langsung disuguhi kolam pemandian ala kadarnya. Disebelah kanan untuk perempuan, dan naik tiga tangga di sebelah kiri ada kolam khusus laki-laki, sementara di tengahnya empat kamar mandi bagi pengunjung. Lalu akses menuju bukit kapur dari mana donk? aksesnya ada disebelah kiri kamar mandi utama. Meski disambut gerimis, namun semangatku untuk mengeksplorasi taman alam dengan air belerang yang bersumber dari perut bumi ini tak goyah.

Sudut Hot Spring (Aek Rangat) f Chaycya
Bagian dalam gua Sipoholon dengan stalagtit besar yang tak terawat f Chaycya
Sejauh mata memandang, terpampanglah bukit belerang dengan puluhan bagian arus air belerang mengalir ke berbagai rumah pemandian.dari Kedai Segar, aku memasuki kawasan baru, hamparan solfatara putih bersih seperti salju, dan tebing solfatara berwarna kuning kehijauan ditambah asap belerang yang mengeluarkan uap sementara hamparan itu berpagar pepohonan pinus hijau ditambah bangunan gereja bercat putih. Wah kerennnnn!!!!

Tak sabar aku segera mengabadikannya, shoot kiri, shoot kanan, atas, bawah, muka, belakang semuanya :)). Tak puas disitu saja, aku pun segera menuju pusat air panas yang masih mendidih dan berbuih mengeluarkan asap. Tiba-tiba teriakan mama "Chay, jangan kesitu, gimana nanti klo jatuh, bahaya. Jangan kesana".

"Tenang mam, udah diatur tuch semua," ujarku sambil tersenyum ke arah mama dan Flora.

Saat menikmati satu sudut itu, tiba-tiba ada anak kecil bernama Berkat, memberitahukan satu sudut paling bagus di kawasan Sipoholon tersebut. Belakangan aku baru tahu, dia menjadi guide bagi pendatang baru di kawasan wisata itu. Pekerjaan itu dilakoninya setelah pulang sekolah. "Disana kak, kawasannya paling bagus kaya di Eropa. Mari saya antar," ujarnya ramah.

Laki-laki kecil berusia 9 tahun ini pun langsung mengajakku ke bagian belakang Hot Spring. Disana, pemandangan gua dan tebing curam memperkenalkan keindahannya. aku segera memasuki gua sempit tersebut, disana ada stalagtit dan stalagmit besar berkawah. Airnya masih mendidih dan buihnya berwarna coklat keemasan seperti warna besi karatan. Aku tak menghiraukan baunya, aku menikmati karya terbesar Tuhan ini dengan takjub.

Aliran air belerang ke rumah penduduk f Chaycya
Namun sayang seribu sayang, gua ini sangat kotor, penuh sampah plastik, bekas tempat minum dan makanan yang dibiarkan begitu saja oleh pengunjung. Bukan hanya itu saja, sepertinya kawasan gua yang bebas akses ke puncak tebing tersebut dijadikan sebagai tempat anak muda berpasang-pasangan serta stalagtitnya sangat kotor penuh corat-coret. Sangat disayangkan juga, para pemilik rumah peristirahatan hanya memikirkan untung dari pemanfaatan wisata alam itu tanpa memperhatikan keindahan, perawatan dan kebersihannya. Apa salahnya melarang pengunjung membawa makanan dan minuman ke kawasan Hot Spring, atau menyediakan tempat sampah di berbagai sudut Hot Spring. Sangat simpel tapi bernilai tinggi bagi estetika alam.

Sebenarnya Hot Spring Sipoholon ini, bisa menjadi salah satu kawasan wisata dunia, eh jangan dulu deh, Indonesia saja, asal masyarakatnya mau membuka hati dengan nilai estetika dan perawatan maksimal serta memperindahnya dengan membuat taman alam disetiap perbatasan arus air belerang ke rumah warga.

Selesai mengeksplorasi hamparan solfatar ini, saya kembali ke kedai. Papa udah duluan memesan teh manis panas dan telur bebek yang direbus langsung di air belerang. Sangat lezat menikmati telur rebus tersebut dengan campuran kecap asin dan cabe merah giling. Ini menutup kunjungan kami ke Tarutung, dan berlanjut mengeksplorasi danau Toba dari sudut Tarabunga dan wisata kuliner di Kota Balige.  I thanking God.

Disini, cukup sekali celup telur bebek langsung matang :)


PS:Initerary Perjalanan

  • Biaya perjalanan dari Bandara Polonia Medan ke Balige, menggunakan Tobali Tour (Avanza) Rp90 Ribu/0rang; atau naik Tao Toba Indah (Mini Van Bus) Rp40 Ribu per orang
  •  Dari Balige ke Tarutung (Karena menggunakan mobil papa, perkiraan bensin Rp100 ribu PP)
  • -Kuliner (Telur Rebus dan teh manis + mineral water) Dalam hitungan 10 telur bebek rebus dan 4 teh manis, 1 Aqua hanya Rp54 ribu.
  • Biaya Guide cilik Rp10 ribu

(Sangat hemat bukan? tapi menurutku lebih hemat lagi klo perjalanannya sistem bacpack.hehe..)
Chaycya, 24-29 Februari 2012

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler