Monday, August 16, 2021

The Kaldera Toba, Kepingan Surga Kebanggaan Indonesia di Tanah Batak

Pengunjung foto bersama  di The Kaldera Toba Geopark, di Desa Sigapiton dengan latar belakang Danau Toba. Spot ini menjadi tempat Presiden Jokowi dan ibu negara Iriana duduk bersama saat berkunjung ke Toba, 2019 lalu.

SALAH satu keanekaragaman Indonesia yang membanggakan dan diakui dunia adalah keindahan wisata alamnya. Negeri ini dianugerahi beragam karakter keindahan alam tersendiri di masing-masing wilayahnya. Salah satunya, The Kaldera Toba Geopark di Sumatera Utara. Dari tempat ini, saya menyampaikan pandangan mata, ragam imaji kepingan surga kebanggaan Indonesia dari Tanah Batak.

Penulis di The Kaldera Geopark.

The Kaldera Toba Geopark atau kawasan Danau Toba ini merupakan salah satu dari 10 Bali baru yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia. Saya masih ingat, kala bertugas ke Singapura,  di hadapan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, saat memperingati 50 tahun hubungan Indonesia-Singapura yang dipusatkan di Marina Bay pada 2017 lalu, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menyebutkan, ada 10 pengembangan Bali baru sebagai bagian dari Strategi Pengembangan Investasi Wisata di Indonesia.

Ke-10 Bali baru itu yakni: Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Wakatobi, Morotai, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, dan Labuan Bajo.

" I have declared tourism as the leading sector. This is a good news and all others ministries should support. (Dalam rapat terbatas bersama kabinet saya, pariwisata saya tetapkan sebagai leading sector. Ini kabar gembira buat kita semua dan seluruh kementerian wajib mendukungnya)," ujar Jokowi dalam pidatonya yang saya saksikan sendiri dari ruang VIP.

Pemandangan Desa Sigapiton, The Kaldera Toba Geopark yang diapit dua perbukitan Toba di pinggir Danau Toba.

Di sana, Jokowi menyebutkan, Indonesia memiliki danau tekto-vulkanik terbesar di dunia, dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Dimana, sejarah terbentuknya kawasan ini, terjadi  tiga kali letusan gunung berapi dengan yang terdeteksi terakhir, terjadi 74 ribu tahun yang lalu. Meletusnya Gunung Toba pada saat itu, turut mempengaruhi ekosistem dan perubahan iklim dan musim di dunia. Pidato Jokowi ini, disambut antusias para tamu undangan dan juga para investor taipan asal Singapura.

Kalau Jokowi menyebutkan Danau Toba sebagai The stunning Landscape in Nature, atau pemandangan alam yang menakjubkan, maka saya setuju menyebutkan Danau Toba atau yang dikenal sebagai The Toba Kaldera Geopark ini sebagai A Piece of Heaven on Earth atau Serpihan Surga di Dunia. Mengapa saya sebut demikian?

Karena mengunjungi kawasan Danau Toba, tidak akan ada habisnya bagiku untuk memuji setiap keindahan sudutnya. Akan selalu ada hal baru yang membuat takjub di setiap sisinya.

Perbukitan hijau dengan jutaan pohon pinus dan beragam flora lainnya yang terlihat menyatu dengan sisa-sisa letusan lava yang telah membatu dari letusan Gunung Toba puluhan ribu tahun yang lalu, kita masih bisa lihat langsung dari kawasan jalan lintas Parapat.

Jalan lintas Parapat ini membelah bagian tengah perbukitan Toba dengan pemandangan Danau Toba dan Pulau Samosir di kejauhan. Dari kawasan ini, petualangan saya bersama keluarga menuju Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, tempat The Toba Kaldera berada, dimulai. Kami sempat melihat anak-anak setempat berenang di pinggiran danau yang jernih.
KM Roro Pora-Pora, salah satu moda transportasi di Danau Toba yang menghubungkan Pulau Samosir dan Balige.

Anak-anak berenang di Danau Toba.

The Toba Kaldera Geopark ini berada di sebelah kanan kalau kita dari arah Bandara Internasional Kuala Namu, atau berada di kiri kalau berangkat dari Bandara Silangit. Kita harus melewati beberapa Desa di Lumbanjulu, Kabupaten Toba untuk menjangkau kawasan ini.

Tempat ini memiliki panorama Danau Toba yang diapit dua perbukitan, dengan Desa Sigapiton yang terhimpit di antaranya. Desa ini dikelilingi persawahan dengan irigasi langsung dari Danau Toba. Itulah kenapa namanya dikenal sebagai Huta Sigapiton, yang artinya desa yang diapit dua perbukitan.

Tempat ini jadi terkenal setelah kunjungan Presiden Jokowi dan ibu negara Iriana pada 2019 lalu. Di sana, Presiden dan ibu negara duduk di taman Kaldera memandang Danau Toba di kejauhan.
 
Pemandangan Danau Toba dari Bukit Singgolom, Tarabunga.

Danau Toba dilihat dari Tarabunga.

Selain dari Desa Sigapiton di Ajibata, The Kaldera Toba Geopark juga bisa dilihat dari Perbukitan Singgolom di Desa Tarabunga, Kecamatan Tampahan, Balige, Toba Samosir. Dari kawasan bentangan savana Singgolom ini, kita bisa melihat pemandangan Danau Toba 360 derajat dengan terpaan angin yang kuat sepanjang hari. Sejauh mata memandang, kita akan paham kenapa Danau Toba disebut kaldera. Lekukan dan kontur danau yang membentuk wajan berisi air sangat jelas terlihat berpagar gugusan perbukitan Toba yang sambung-menyambung.

Danau Toba dari Pantai Pakkodian.

Bebatuan sisa peninggalan Gunung Toba di ujung Pantai Pakkodian, Meat, Toba.

Demikian halnya dengan bebatuan sisa peninggalan Gunung Toba masih bisa dilihat di kawasan pantai Pakkodian, yang lokasinya berada persis di bawah Bukit Singgolom.

Selain ketiga spot Balige Geosite di atas ini, ada 16 total ragam geosite The Toba Kaldera Geopark yang mengelilingi Tanah Batak. Yakni: Tongging, Sipiso-piso Geosite, Haranggaol, Sabungan, Pusuk Buhit, Tele, Haranggaol, Simanindo, Hutatinggi, Ambarita, Sibaganding, Bakkara, Sipinsur, Muara, Hutaginjang, Taman Eden, dan Meat Geosite. Masing-masing geosite ini memiliki ciri khas yang unik dengan keindahan tersendiri.

Pemandangan Lembah Meat Geosite.

Dolok Tolong - Hutaginjang Geosite. F catatan traveler.

Selain keanekaragaman keindahan alam, keseluruhan geosite The Kaldera Toba ini ini dikelilingi juga pemukiman adat masyarakat lokal. Danau ini dikelilingi tujuh kabupaten dengan seluruh etnis Batak di dalamnya. Mulai dari etnis Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, dan Angkola. Sehingga tak salah, Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan The Kaldera Toba Geosite di Sumatera Utara menjadi UNESCO Global Geopark dalam sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, 7 Juli 2020 lalu (Sumber: UNESCO).
Tugu Taman Toba Kaldera UNERSCO Global Geopark di Bukit Singgolom, Tarabunga, Balige.

#IndonesiaBikinBangga
dalam penetapan ini. Ditetapkannya Toba sebagai UNESCO Global Geopark, maka negeri ini dapat mengembangkannya melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal, warisan tradisi, dan kaitannya dengan geologis dan keanekaragaman hayati di dalamnya menjadi tugas kita bersama.  Ya, ini menjadi bagian dari tugas kita dalam melestarikan budaya, yang artinya ikut menjaga lingkungan.

Menikmati keindahan Danau Toba dari pinggiran Pantai Pakkodian, Meat Geosite

Bagaimana kita menjaga lingkungan itu sehingga dapat berkontribusi dalam memeliharan keanekaragaman keindahan alam yang ada di Indonesia? yaitu hal terkecil yang dimulai dengan berwisata tanpa merusak alam. Caranya? Ketika kita mengunjungi kawasan Geopark ini, jangan buang sampah sembarangan. Jangan kita hanya bisa menikmati keindahan alam tapi tak mampu menjaganya. Jangan corat-coret tanda wisata di dalamnya, dan ikuti peraturan adat yang tertera di sana. Jadilah duta bangsa yang memperkenalkan keindahan negeri sendiri, dengan begitu dapat mendorong pengembangan perekonomian masyarakat lokal, budaya kita menjadi dikenal lebih global, dan pembangunan tumbuh berkelanjutan di kawasan itu tanpa merusak tanah adat, tanpa menghilangkan identitas bangsa Indonesia yang beragam tapi tetap satu jua.
Kita tahu, kualitas lingkungan hidup kita kini sebagian besar sudah mengancam keberlangsungan setiap jenis mahluk hidup, termasuk kita sendiri ras manusia. Kita perlu perlindungan dan pengelolaan lingkungan dengan melibatkan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur dalam tatanan masyarakat. Di Tanah Batak, ada dikenal Poda na lima atau Lima Falsafah yang sangat terkoneksi dengan bagaimana cara kita dalam menjaga lingkungan saat ini. Isinya, yaitu:

  1. Paias Rohamu (Bersihkan jiwamu)
  2. Paias Pamatangmu (Bersihkan badanmu)
  3. Paias Paheanmu (Bersihkan pakaianmu)
  4. Paias Bagasmu (Bersihkan rumahmu)
  5. Paias Alamanmu (Bersihkan pekaranganmu)


Kalau ini kita jalankan saat mengunjungi Kepingan Surga di Tanah Batak itu, maka kita sudah turut mengelola lingkungan secara lestari. Bukan hanya saat mengunjungi The Kaldera Toba Geopark ini saja, tapi juga kita mengaplikasikannya di mana saja kita berkunjung. Salam lestari #UntukmuBumiku dari boru Toba. Horas!!! ***

47 comments:

  1. Indonesia memang bikin bangga karena keindahan alamnya ya, kak. The Kaldera Toba Geopark ini memang patut dibanggakan. Semua orang mau kesana, termasuk Alfie.

    Bangga banget sama Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes. Indonesia memang selalu bikin bangga kalau berbicara mengenai keindahan alam dan ketahanan pangannya.

      Ayo berkunjung ke The Kaldera Toba Geopark dan kamu akan takjub.

      Delete
  2. Emang layak ya kalau Danau Toba ini jadi salah satu wisata alam kebanggaan Indonesia

    ReplyDelete
  3. Indah banget pemandangannya. Jadi pengen jelajah Ke sana. Ingat Danau Toba jadi ingat kisah si ikan mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Segera jelajak ke sana mak Asih. Hahaha Dongeng Cerita terbentuknya Danau Toba ya?

      Delete
  4. Pasti pada rindu dengan wisata di Sumut, dan tidak dipungkiri danau Toba emang memiliki keindahan luar biasa, wajar aja jadi wisata kebanggaan indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali. Terimakasih sudah berkunjung ke blogku mbak.

      Delete
  5. Wah, langsung meluncur ke TKP.... (Jika kondisi sudah normal), kita kunjungi ke 10 bali baru, terutama di Danau Toba ini. Mantap Kakak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lets pray for the season end soon ko. Supaya kelak bisa traveling normal lagi.

      Terimakasih sudah berkunjung.

      Delete
  6. Pemandangan Danau Toba cantik banget

    ReplyDelete
  7. Kangen ke danau toba, udah lama sejak pertama kali berkunjung. Semoga someday bisa berkunjung lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin. Kudoakan bg Uma segera berkunjung ke sana lagi.

      Delete
  8. I visited Danau Toba during the tsunami and my trip was cut short due to that devastating incident. I wish I can visit again and explore Danau Toba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. I hope this pandemic ends soon and you can re-visit Lake Toba again.

      Thankyou for visiting my blog. :)

      Delete
  9. banyak tempat menarik di Indonesia untuk dikujungi tapi belum ada peluang lagi untuk ke sana. maybe one day :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yeah.. banyak sekali. i hope you can visit Indonesia soon yah.

      Thnkyou for visiting my blog. nice to know you.
      Salam kenal dari Indonesia

      Delete
  10. Cantiknya..Indonesi memang banyak tempat menarik. Sering juga saya ke Indonesia dulu cuman belum pernah sampai ke tempat ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga disegerakan ke tempat ini ya. hehe

      I know so many Malaysian visit Bandung kan.. hehe

      Delete
  11. wah sangat cantik tempatnya.. kalau dapat ke sini mmg sangat best 💕

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar. Sangat cantik.

      Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya. All love

      Delete
  12. Cantiknya pemandangan dia. Tenang je tengok. Tenkiu cerita tentang Danau Toba ni. Tak pernah lagi ke Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga postingan saya tentang Danau Toba ini bisa menyegarkan pikiran ya. Thankyou for visiting my blog too. All love

      Delete
  13. Indonesia memiliki banyak khazanah alam semesta. Cantik sangat. Dulu, di zaman sekolah ada belajar tentang subjek Geografi. Danau Toba adalah tasik semula jadi yang besar di Sumatera Utara, Indonesia, yang menempati kaldera gunung berapi. Sampai sekarang masih saya ingat. Habis pandemik, saya mau ke sana. InsyaAllah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali. Tasik yang terbentuk akibat letusan Gunung Toba. Bagaimana bentukannya di permukaan, seperti itulah di dasarnya sekarang. The Kaldera. Semoga pandemi cepat berlalu dan bisa berkunjung ke Toba ya Ruby.

      Salam kenal dan all love

      Delete
  14. Rindunyaaa.. last travel Sis ke Danau Toba laa sebelum PKP ni haaa.. puas juga berjalan.. semua tempat kami pergi.. nanti nak repeat lagi, mesti ada lagi tempat lain yang belum Sis pegi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. You must repeat it Sis Lin..

      Salam kenal and all love

      Delete
  15. Walaupun sekadar dapat melihat melalui perkongsian dari awak, tetap terasa indahnya alam semulajadi ciptaanNya. Stay safe. Semoga kita semua sentiasa dipermudahkan urusan harian.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thankyou. Enjoy.
      Stay safe to you too and Bless you

      Delete
  16. Cantik betul view Danau Toba ya. Indonesia memang terkenal dengan tempat-tempat menarik. Harap dapat jejak kaki ke sana nanti 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes indeed. I hope you can visit someday ya.
      Salam kenal and all love

      Delete
  17. Wah tenang nyer pemandangan di Danau Toba, kalau boleh sis nak pergi lepas pandemic ni.

    ReplyDelete
    Replies
    1. We hope pandemic ends soon, so you can visit Danau Toba.
      Stay safe and bless you

      Salam kenal

      Delete
  18. Danau toba memang tiada duanya. Masih menjadi tempat wisata favorit nih.

    ReplyDelete
  19. Danau toba memang tiada duanya. Apalagi ditambah adanya Kaldera ini. Mantap lah. Jadi pengen

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantap kali pun kan.. hehe

      Salam kenal ya. Terimakasih sudah berkunjung ke blogku.
      All love

      Delete
  20. Keren ya yg ujung pantai bebatuan di Meat itu, jd ingat Desa Meat tempat syuting film Toba Dreams. Bukit Tarabunga juga cantik, di Balige ada juga mirip2 bukit Tarabunga, tp blm terekspos banyak wisatawan, lokasinya di belakang makam keluarga. Saya ke sana tahun 2019 lalu, bagusnya kebangetan ah kl ituu. Nice share ya Kak... cuci mata melihat keindahan alam Danau Toba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukit Tarabunga itu ya di Balige. Hanya ada satu. Itu tempat syuting Toba Dreams. Sekarang sudah banyak terekspos wisatawan, cuma sayang masih banyak pengunjung yang belum bisa menjaga kebersihannya. masih suka meninggalkan sampahnya sembarang. Saya sedih banget untuk ini.

      Delete
  21. Wah ternyata ada 16 titik spot kaldera ya di danau Toba. Saya cuman pernah di tiga titik saja. Di tele, Simanindo dan juga Ambarita.
    Jadi kepengen ke tarabunga juga nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes. ada 16 titik. Dan semua worth it untuk dikunjungi. Sangat indah.

      Delete
  22. Danau Toba itu memang tiada tanding, tiada banding.
    Seumpama lagu 'Tanah Airku': 'walaupun banyak negeri kujalani, yang mahsyur permai dikata orang, tetapi kampung dan rumahku........ dst"
    sudah mengunjungi beberapa danau di sini, belum ada yang mampu mengalahkan danau di kampung awak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha.. Masing-masing danau punya keunikan dan kelebihannya masing-masing sik. Tapi tetap, saya selalu bangga dilahirkan di sekitar Danau Toba yang indah. Dulu kecil tak memahami keindahannya, sekarang setelah jauh malah jadi rindu eksplore semua sudutnya karena keindahannya.

      Delete
  23. Baru tau ada tempat sebagus ini di sekitar danau toba, apa lagi di dukung dengan foto2 jdi pengen bangen wisata ke sana 😀😀😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buruannn.. Medan-Danau Toba ga ada lockdown kan.

      Delete
  24. Informatif sekali tulisannya, terima kasih. Kalo yang Tugu Kaldera Unesco Geopark itu posisinya dimana?

    ReplyDelete