Mencoba Balapan ala F1 di Marina Sirkuit

BALAPANNYA meyakinkan ya kalau difoto.. :) (pict by: Nir Nugroho)
TIKUNGAN di lintasan sirkuit Marina Sekupang itu menjadi momok bagiku. Apalagi ini pertama kalinya saya menjajal dan langsung balapan layaknya profesional ala Michael Schumacher di lintasan Formula 1 (F1). Bedanya, kalau Schumi balapan pakai mobil Ferrari dan Benetton, nah saya balapannya pakai Gokart di sirkuit berskala kecil. Sepersejutanya Oom Schumi-lah perbandingannya.
 
Sore itu, Sabtu (22/7) lalu, sehabis undangan Halal Bihalal sekaligus food testing di salah satu cafe di kawasan Kota Batam,saya berangkat menuju Marina Sirkuit, Sekupang bersama rekan kantor yang juga sesama blogger, Ahmadi. Meninggalkan motor di parkiran Kepri Mall, menumpang motornya bang Ahmadi, jadilah kami pemanasan balapan, menjajal jalanan Kota Batam dengan rute Baloi-Mukakuning-Batuaji-Marina. Jauh banget. Mana cuaca panas lagi saat itu. 'Duuuh tahu jauh gini, mending aku pulang ke rumah aja tadi abis dari cafe itu. Gempor kakak dek' gumamku.
SEOLAH bersaing, padahal itu kami sambil ngegosip.. wakaka (itu ntah siapa yang di sampingku, saya tak tahu). Pict by Dian Radiata.
Namun, keadaan akan selalu menunjukkan kehebatan momen dari setiap prosesnya.
 
Usai memarkirkan motor, saya dan bang Ahmadi langsung bergabung ke anjungan Marina Sirkuit yang merangkap sebagai restoran dan tempat mendaftar karting. Di sana, rekan-rekan yang lainnya sudah terlebih dulu tiba dan sudah mendaftar di race 1.
Pict by Nir Nugroho.
Sempat ragu tak mau ikut nge-karting. Alasannya: pertama, karena bawa mobil saja saya tak bisa. Kedua, belum pernah naik ini sebelumnya. ketiga: Ngebayangin program F1 dan Moto GP di tivi yang para pesertanya rentan banget kecelakaan di lintasan. Ya jatuhlah, yang ditabraklah. Apalagi saat itu langsung terlintas di pikiran, pembalap MotoGP kesayanganku, almarhum Marco Simoncelli yang meninggal kecelakaan saat ia tengah bertanding di Sirkuit Sepang, Malaysia, empat hari sebelum hari ulang tahunku di 2011 lalu. Aaargh sedih banget sik kalau ingat itu, apalagi si curly Super Sic kesayangan dikebumikan tepat pada hari ulang tahunku juga. _How are you in heaven Sic? Rest in Peace champ_

Namun, alasan-alasan itu saya buyarkan dari pikiran. Sampai kapan rasa takut dipelihara? Karena katanya, sukses besar itu ketika kita mampu mengalahkan rasa takut dari diri sendiri. Ya, sama kaya lirik lagunya babang Chris Martin-lah 'But if you never try, you never know". Saya mendaftar di race ke-2 bersama mas Akut, bang Ahmadi, dkk.

Makin berani menuliskan nama di daftar race, setelah tahu bahwa teh Cucum Suminar, kompasianer asal Batam juga mengaku bahwa ini juga kali pertama baginya untuk uji coba gokart di lintasan sirkuit dengan pemandangan hutan Marina yang lebat dan hijau.
"Mbak bisa bawa mobil? TIDAK. Bisa bawa motor? BISA. Nah berarti bisa-lah bawa gokart ini. REM di kiri, GAS di kanan. Itu saja, layaknya bawa motor," ujar Clerk of the Course (petugas trek) kepadaku.
"Aduh takut jatuh dan kejungkal nanti. Gimana dong?" tanyaku gusar.
"Tak akan jatuh dan terbaliklah," jawab si mas-mas Clerk otC itu lagi.
BERSIAP balapan.
Karting pun dimulai. Menginjak gas, gokartku mulai jalan. Lalu berhenti karena saya menginjak gas dan rem secara bersamaan, _Efek dari ketakutan dan grogi, layaknya momen salah tingkah ketika pertama kali ketemu cowo super ganteng yang akhirnya naik kelas menjadi gebetan tapi tak berani ngungkapin. Begitulah perasaanku setelah duduk di kursi gokart dan saat akan menggerakkannya.. huahaaa_

Akhirnya berhasil keluar dari pit area menuju lintasan, berjuang melewati tikungan pertama dari empat tikungan yang ada. Setiap lintasan straight, saya berani kencang, hingga akhirnya kebablasan injak gas pas mau belokan dan akhirnya masuk rumput saudara-saudara. Saya pun mengangkat tangan dua-duanya sebagai tanda butuh bantuan dari Clerk of The Course. Dengan cepat seorang timnya datang. Doi menyuruhku untuk memakai gokart yang dia bawa saja, tapi saya lebih memilih membantunya mengeluarkan gokartku dari jalur kecelakaan dan memakai si 5 itu kembali. Namun beberapa menit sebelum petugas trek datang, mas Nugroho seorang automotive blogger menemuiku. Saya kirain dia salah satu petugas trek Marina Sirkuit dong. "Lupa injak rem ya? Coba bisa keluar dari rumput itu nggak? injak gas saja," ujarnya.
KELUAR lintasan pada saat race pertama.
Setelah menaiki gokart kembali, saya mulai berjalan. Namun dengan kecepatan (you know) looks like Carnival Parade. Di tiap tikungan, saya selalu menarik nafas dulu, lalu rem, lalu injak gas pelan-pelan hingga akhirnya berhasil belok ke jalur lurus. Di belakangku seolah-olah para rekan kalah jauh, padahal nyatanya, saya yang backmarker. Mereka sudah tiga lap, nah saya baru mau memasuki finish lap pertama. (Mau ngakak, tapi kok menertawakan kekurangan sendiri sik? lol).

Dan ternyata lap pertama itu tak dihitung pemirsa,karena dianggap lap latihan pengenalan medan sirkuit dan sosialisasi gokart khususnya pengukuran kemampuan rem dan gas. Barulah putaran ke dua dihitung sebagai lap pertamaku. Malunya lagi, para rekan sudah memasuki putaran lap ke 5 alias finish, dan saya baru mau memasuki putaran ke dua dan otomatis di posisi paling corot. wakakakaka (Ini beneran ngakak saat ngetik ini lho).
BALAPAN sendiri di ronde kedua.
Tak puas hanya dua kali lap, setelah tiga race tanding semua, saya pun mengajukan diri racing lagi. Sudah mulai berani agak balap sedikit. Namun, lagi-lagi gokart hitam kedua yang saya pakai, remnya blong. Meskipun berhasil melewati tikungan, namun saat tikungan selanjutnya, meski pun saya sudah injak rem dan lepas gas, itu gokart masih meluncur balap, sehingga jadilah saya keluar lintasan lagi, jatuh ke lubang dan tabrak ban pembatas. Bersyukur tak cedera.

Kembali angkat tangan, pertolongan pun datang. Saya ganti gokart dan berhasil tiga lap. Saat lap terakhir, saya lebih berani balap. Lebih tepatnya berani balap saat di lintasan lurus saja dan di lintasan backstraight medekati pit area.

Eh tapi ya, meskipun dua kali kecelakaan saya tak trauma dong. Malah nagih. Seru banget nge-gokart di lintasan Marina ini deh. Apalagi ya, percaya ga percaya, ini olahraga racing bisa buat kurus deh, serius!!! Selama 10 menit nge-gokart, keringatnya luar biasa. Apalagi 50 menit ya kan? coba saja. ***
PARA rekan adu balap like pro..
 
Fakta Sirkuit Marina
FOTO bersama dengan Penanggung Jawab Sirkuit Marina Gokart, pak Doz Kartikomas.
Oh ya, sebelum balapan gokart itu dimulai, terlebih dahulu kami berkenalan sekaligus briefing dengan Penanggungjawab Marina Sirkuit, Doz Kartikomas dan juga asistennya yang juga pembalap, Arthur Pattinaja.

Dalam briefing tersebut, Arthur mengungkapkan, sirkuit Marina ini resmi beroperasi sejak 6 Februari 2016 lalu dengan panjang lintasan 960 meter. Sirkuit gokart memiliki enam tikungan, yakni R1 hingga R6 dan masing-masing tikungannya memiliki tingkat kesulitan sendiri. "Sirkuit Marina Gokart ini salah satu sirkuit yang memenuhi standar internasional, mulai dari luas dan lintasan serta tikungannya. Hanya saja, aspalnya saja yang kurang mulus," jelas Arthur.
SAYA bersama pak Arthur. Bapak ini keren sekali, bisa mencapai satu lap dalam waktu kurang dari 50 detik. (1 lap sirkuit Marina = 960 meter). Lha gue, satu lap dengan jarak tempuh 5 menit.. hiks. (itulah bedanya pro dengan amatiran yang baru sekali terjun kak.. hehe)
Mereka mengaku seringkali batal menjadi penyelenggara pertandingan internasional karena standar aspal yang mereka pakai saat ini belum memenuhi kualifikasi. "Kawasan ini kami masih kontrak dengan Marina grup. Istilahnya ini kita masih sewa," ungkapnya.

Saat ini, mereka sudah memiliki member club dan bernaung secara resmi di IMI Kepri dan umumnya pelanggan yang sering main kesana selain dari umum, adalah para ekspatriat dan para turis dari negara tetangga seperti Singapura, dan Malaysia. Ada pun penggagas sekaligus pemiliknya adalah Jefri Owner dan Oke Junjunan.
ADU balap.
Jadwal operasinya buka setiap hari. Terbuka untuk umum dengan biaya sewa:
1. rental gokart:
-weekday (Senin-Kamis) Rp 125 ribu/10 menit
-Weekend (Jumat- Minggu) Rp 175 ribu/ 10 menit (termasuk libur nasional)
2. Gokart racing: Rp 500 ribu/ 10 menit.
3. Sewa sirkuit:
-kendaraan roda 2: 100-150 cc Rp 100 ribu/ 3 jam dan 250 cc Rp 150 ribu/3 jam.
-kendaraan roda 4: Rp 200 ribu/3 jam.
4. Kontrak sirkuit:
-umum (weekday) Rp 8 juta dan weekend Rp 10 juta.

Kemahalan? tenang, ada harga promo untuk:
-Pelajar dan mahasiswa Rp 100 ribu/10 menit (wajib bawa kartu pelajar/pengenal)
- happy hour weekday Rp 80 ribu/10 menit dan weekend Rp 100 ribu/10 menit ( berlaku mulai pukul 17.00 WIB)


So, bagi kalian para pelajar atau anak muda, dan warga Batam yang demen jumping-jumping dan balap liar, daripada resiko tinggi untuk diri sendiri dan membahayakan khalayak umum di jalan raya, mending jumping-jumping bebas jungkir balik di Marina sirkuit ini deh. Selain hobi kalian tersalurkan, bakat kalian juga makin terasah di kawasan yang nyaman, dan syukur-syukur ada promotor yang melihat bibit2 keberanian kalian itu dan bisa jadi the next Vale Yellow, ye kannnnnn... ***
 
Syarat Mutlak Main Gokart:
Kak Lina break the rule, balapan pakai gamis.. huwahaha..
  1. Wajib pakai helm dan safety warepack, celana panjang dan sepatu.
  2.  Saat balapan berlangsung, kalau mogok atau kecelakaan keluar jalur, jangan pernah keluar dari gokart. Melainkan angkat kedua tangan sampai petugas trek datang membantu dan memutuskan apakah Anda dibolehkan lanjut balapan atau wajib kembali ke pit area.
  3. Apabila gokart rusak akibat kesalahan pribadi, seperti sengaja ugal-ugalan dan menabrakkan gokart ke gokart yang lainnya, maka pengguna wajib ganti rugi ke pihak operasional. _Ya iyalah ya dek, ini kan gokart, bukan bum bum car_
  4. Kala bendera merah dikibarkan oleh petugas lintasan, pengguna wajib hati-hati. _Kalau Chequered Flag/bendera kotak-kotak yang dikibarkan, nah berarti Anda yang duluan masuk finish _ *
Begitulah kira-kira. :)
PERCAYALAH, di balik pembalap, ada fotografer yang berjuang. (capture by mba Dian Radiata)
 Thanks to:
Marina Sirkuit Gokart Team, Sekupang, bapak Doz, pak Arthur, dan rekan2 media otomotif dan Blogger Kepri. ***

17 comments :

  1. Wah ternyata Chaya pake gokart hitam nomor 12 juga? Itu yang kupake balapan, remnya entah blong atau emg gitu.. Yang jelas udah kuinjak mentok dia tetap laju. Kata suamiku itu sepertinya emang blong.., gak ada transponder pulak.. Jadi aku gak tau berapa catatan waktuku kemaren. Perasaan sih udah laju banget. (((Perasaaaaaan...)))

    Tapi seru sih.. Aku ama suami pengen coba lagi nanti kalo abis gajian..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Dian:

      Iya mba Dee.. Ronde kedua aku pake gokart 12 itu.. dan parah remnya blong.. hahaha

      Mba Dian laju kok... enelan deh..

      Iya pengen coba lagi ah..

      Delete
  2. Posenya waktu nyungsep bagus ya kakak.... Wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nirnugroho:

      Hwahahaha... itu berkat fotografernya yang sukses dapat momen.. warbiyasak yak om.. thanks foto2nya ya om Nugroho.

      Delete
  3. Seru yah, tapi lebih seru kalo ada adegan tabrakan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seruuuuu.. Eh adegan tabrakan? lo kire bum bum car Hap? hahaha

      Delete
  4. Wuiih.. kece bgt, perempuan tangguh ini mah. Mau coba jg, tp di Lampung blm ada #hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha.. Terimakasih mba..
      Wah, belum ada di Lampung, sini atuh mba datang ke Batam, ntar kami ajak main gokart ini. hehe

      Terimakasih sudah berkunjung yaa. salam kenal

      Delete
  5. Pada keren-keren mainnya. Tampak dari foto :)

    ReplyDelete
  6. Ah ilmu baru ini kalau mau main Gokart :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silviana,

      Iya Sil.. intinya main gokart, jangan takut kebalik, ga bakalan terbalik.. Nanti klo takut, nasibmu kaya aku, main gokart kecepatannya kaya parade mobil hias.. hwaha

      Delete
  7. Salut chay, walopun suka lapangan berumput, tapi tetap terus melaju pantang kalah ama babang Schumi.

    ReplyDelete

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler