Meet Art at The Settlement Hotel: When Modern Meet Classy

 
The long table bar. Ini menjadi tempat sarapan pagi selama disana.

THREE weeks ago, i went to Melaka, one of city in Malaysia attended an invitation from #ICYDKMelaka in conjuction with Karnival Citrarasa Homestay Malaysia. The Settlement Hotel menjadi tempatku menginap selama di sana. Hotel ini terletak di Jalan Ujong Pasir Nomor 63, Taman Aman. Berdasarkan salah satu situs yang selalu kugunakan kala memilih penginapan dalam setiap jadwal traveling, hotel ini terletak di kawasan World UNESCO Heritage Site di Melaka, dan jaraknya hanya 15 menit saja menggunakan taksi dari Melaka Central Station.

Ruang resepsionis.
 Benar saja. Menggunakan grab taksi dari terminal Melaka Central, jarak tempuhnya tak sampai 15 menit.  Lucky me, menuju hotel, jalanan mulus tanpa macet, dan dapat diskon 50 persen dari Grab Car lagi. Yang aturannya bayar RM 9 jadi hanya bayar RM 4,5 saja. _Terimakasih Grab Car Melaka _


Turun dari taksi, melihat bangunan hotel, sekilas gedung perkantoran bertingkat yang dibatasi pagar layaknya perumahan. Memasukinya, langsung terlihat taman kecil di depan hotel dengan kolam ikan mini dan rumput hijau serta beberapa pohon kecil.  Bangunan ini mengingatkanku dengan Piece Hostel Kyoto yang kupilih menjadi tempat menginap kala backpacker-an ke Jepang beberapa waktu lalu. Taman kecil dengan lampu temaram hotel berpadu lampu jalan raya, membuat tanaman rambat dan  rumput hijau di pekarangan hotel itu lebih bersinar.




Gebyok or the antique sultan bed  yang sudah berusia 300 tahun di teras hotel.


Tiba-tiba mataku tertuju pada tempat duduk seperti gazebo/gebyok berukir ala Jawa di teras hotel. Pajangan itu adalah The antique Sultan bed yang telah berusia sekitar 300 tahun. Pajangan itu tak sendiri, di pojok teras sebelah kiri pintu masuk menuju ruang reception, ada meja bulat yang diatasnya ada guci motif batik. WOW!!! cool."Mr Lim, i feel not in Melaka now. When i look at all this classic furniture, i feel like staying in Jepara, one of city in Java. I love the unique and antique furniture in this hotel," ujarku pada Manajer Hotel, Mr Lim yang menemui kami  saat sarapan di pagi hari keesokan harinya.




Aplikasi maha karya klasik lewat penempatan dan kombinasi apik dalam bangunan modern, maka? Prosesnya memang tidak akan pernah mengkhianati hasil. Sungguh sangat indah kawan!!! Saya seketika terpana, mengagumi desain interior setelah melewati reception area.

Malam itu,  saya menjadi salah satu tamu dari Gaya Travel. Proses check-in hotel pun berlangsung. Serahkan paspor untuk pengecekan data, sesuai, lalu si staf perempuan itu pun menyerahkan  key card  room 210 dengan potongan kertas password free Wi-Fi.  Oh ya sebelum naik ke kamar, staf  hotel memberikan selembar kertas dengan daftar menu makanan dan minuman ala carte untuk sarapan pagi keesokan harinya. " Why there is no buffets menu for breakfast tomorrow?" Tanyaku. Dia menjelaskan bahwa memang Kamis pagi mereka hanya menyediakan menu ala carte dengan pilihan western menu dan local menu. Saya pun menjatuhkan pilihan  sarapan dengan menu lokal, yaitu nasi lemak, rendang sapi, plus jus mangga.





Menuju kamar, dari ruang resepsionis, para tamu harus melewati lower dining room. Di ruangan itu terdiri dari empat set kursi dan sofa berbagai bentuk dengan desain ukiran klasik  Jawa, berpadu sofa kulit modern. Ruang itulah yang menjadi ruang sarapan sekaligus guess room buat tamu yang ingin menikmati aneka bakery atau pun menu buatan hotel. Awalnya terkesan aneh, terkesan asal-asal  menempatkan itu furnitur. Namun, tambahan ornamen ditambah pernak-pernik lukisan, kaca berbingkai kayu dan aneka pajangan foto, serta lampu hias kristal membuat ruangan itu memiliki seni yang indah, layaknya rumah klasik kaum para ningrat Jawa. When modern meet classy, and i found it in this hotel.

Masih dari ruangan tersebut, terdapat tangga menuju lantai dua, upper dining room. Di sana, terdapat restoran dan beberapa ruang dengan puluhan koleksi keramik, guci, dan aneka jenis ukiran dan lukisan berbagai tema yang dibeli dan dikoleksi dari berbagai negara. Bahkan neh, tiap pijakan tangganya saja juga dibuat berseni warna-warni. Pokoknya sangat instagramable banget buat foto ala-ala model.  Ini sebenarnya galery seni atau hotel sik? Keren banget!!

Tangga menuju lantai dua.


Gelong hos.

.

Oh ya, hotel ini terdiri dari 45 ruangan dengan pilihan The Settlement suites, junior suites, dan deluxe. Ada juga empat vila yang terpisah dan berada di belakang bangunan utama (Tiga vila untuk tamu umum, satu vila master di depan peruntukan untuk tempat owner-nya saja). Vila ala homestay ini terbuat dari kayu dengan tangga ala rumah panggung khas Melayu. Aduuuh melihat interior di dalam yang sudah dilengkapi aneka compliment, ini vila cocoknya buat honeymoon deh. _Bang, nanti kita honeymoon disini aja deh klo batal ke Maldives atau ke Ora beach yak? wkwkwk *ngomong ama tangan *Nasib jomblo *Ngomong ama siapa?_

Taman samping hotel.

Villa di belakang hotel.

in front of villa. cocok buat honeymoon couple.

Vila di belakang hotel ini cocok banget untuk spot foto.

Dari hotel bangunan utama menuju vila.
 Saya sendiri menginap di deluxe room 210, dengan pilihan twin bed sharing karena saat itu berdua dengan teman dari Batam. Lucky for us, and thanks to Shamsul from Gaya Travel Magazine who organized us nginep di kamar bebas asap rokok. Senangnya lagi, kebahagiaanku meningkat 200 persen saat tahu itu hotel ada bathtub-nya. _Selalu senang tiap hotel dilengkapi bathtub...yuhuuuu mari berendam kakak_.  Dan di kamarku ini, again, i found art: when modern meet classy





Hasratku mengeksplorasi seni di hotel ini pun makin menjadi. Dari lower dining room, jalan keluar ke sebelah kanan menuju lorong lift di belakang bangunan utama , maka terpampang nyata taman dengan aneka bunga yang merambat ke tiang dan dinding pemisah bangunan hotel dengan bangunan yang lainnya. Di taman terbuka yang terkoneksi ke taman depan dan pintu gerbang masuk hotel itu, terdapat the long table bar (lihat foto utama) dan beberapa coffee table dan meja besar yang keseluruhan materinya 100 persen wooden komplit dengan ukiran alur gelombang yang digarnish halus, sementara di ujung belakang terdapat spot live cooking dan bbq, kolam renang, dan  bersebelahan dengan mini bar yang menyatu ke dapur hotel, dan juga tiga ruang MICE yang mampu menampung 104 standing guest. Tak hanya itu, layaknya hotel ternama di Batam, hotel The Settlement ini juga memiliki rooftop. Dari puncak tertinggi hotel ini, kita bisa melihat pemandangan kota Melaka yang bisa buat karaoke, pesta, dan aneka aktivitas lainnya.

Aaaah kece deh desain ini hotel. Kelak nanti buat seperti itu juga ah di taman rumah. 
"Emang udah punya rumah kak?"
"Belum, masih proses"
"Proses udah sejauh mana kak?"
"Udah ada tanah sik dekat Duta Mas, .... (langsung disela)"
"Wuidihhhh kerennn.. banyak (luas) tanahnya kak? Bangun rumah besar dong nanti ya?"
"Gaklah, baru sekarung. Ini mau beli lagi untuk nambah-nambah ke pot bunga"
" (bengong lalu ...) bangkeeeee kirain beneran"  _ini mah percakapan imajiner entah sama siapa. Tapi bok ya didoain yaaa biar kakak punya rumah kece dengan taman hits seperti The Settlement hotel ini. Amen hehe_



Mrs Laura Tan and i... Wefie!!!

Photo taken by kak Lina W Sasmita.
Sudah ah, ke kamar saja. Eh tapi yang jelas guys, oleh General Manager Hotel, Mrs Laura Tan dan Mr Lim yang memberitahuku, hotel ini oleh pemiliknya sudah dikonsep mixit perpaduan budaya Melaka, peranakan ( Portugis, Belanda, China , dan Indonesia). Ya pantasan saja cakep benar ya. "Hospitality is our way of life. So this hotel honours the fine tradition with links, stories, history and heritage," as Mrs Laura said to me.
Ah, seni memang akan selalu memiliki tempat di hati para penikmatnya. ***

Rekomendasi



Bagi kamu para traveler yang mengunjungi Melaka, hotel ini bisa menjadi rekomendasi plus. Why? karena selain lopade bisa menikmati gratis karya seni yang ditawarkan dalam desain interior dan furniturenya, hotel ini juga berada di lokasi wisata kota tua yang dilindungi UNESCO world heritage.

Jaraknya hanya lima menit jalan kaki ke lokasi wisata Kampung Portugis dan fishing village. Hotel ini menyediakan sepeda untuk para tamu yang ingin berkeliling kawasan Ujong Pasir, bersosialisasi dengan warga sekitarnya, atau menjajal kuliner kampung khas Melaka di dekatnya.

Hotel ini juga hanya 10 menit atau sekitar 1 km jaraknya menggunakan taksi menuju kawasan wisata Jonker street, Porta de Santiago, dan pusat perbelanjaan Dataran Pahlawan dan Sungai Melaka dan kawasan wisata lainnya. Nah bagi Anda traveler yang demen jalan kaki seperti saya, bisa jalan kaki sekitar 40 menit-an menuju Jonker street.

Enaknya lagi, menuju hotel ini, tersedia juga angkutan umum (bus) dari Melaka Central Station. Cukup bayar RM 1, nyampe deh di hotel.

Hotel ini juga banyak  mendapat respon positif dari pengguna Trip Advisor dan hostelworld.

Mengenai harga,hotel ini ditawarkan mulai RM 580 (setara Rp 1.856.000) untuk tipe deluxe dan mulai RM 880 untuk villa berdasarkan rate 2015. Silakan saja cek di berbagai situs penginapan dan perjalanan saja mengenai harga pastinya ya. Siapa tahu berubah atau malah dapat diskon ya kan? hehe (*)

CONTACT
The Settlement Hotel, Melaka, Malaysia
Telp: (+606) 2921133
web: www.thesettlementhotel.com
email: - enquiry@thesettlementhotel.com & salesmanager@thesettlementhotel.com

Review ini merupakan bagian dari acara #ICYDKMelaka atas undangan Gaya Travel Magazine dan MoTaC Malaysia. Terimakasih.



16 comments :

  1. suka banget dengan hotelnya jadi pengen foto2 manja disitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear kak Danan,
      Iyaaa suka banget.. tiap sudutnya instagramable banget buat foto2.

      Delete
  2. Cakep ya, harganya mehong pasti

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear kak Rina,
      Iya cantik banget. Bener.. Harganya lumayan bikin manyun dompet haha

      Delete
  3. Hotelnya artistik banget yak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget mba Dian.. next ke Melaka aku pasti nginep disini deh.

      Delete
  4. arsitektur bangunannya unik dan menarik banget nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear kang Sugi,
      Arsitektur desain interior di dalamnya sik yang unik dan menarik mas. hehe

      Delete
  5. Replies
    1. Dear Soleh,
      Iyaaa ada spesial give untuk tamu spesial dong *Bhak

      Delete
  6. Sebenarnya betah banget nginap sini sayang ya kurang lama cuma 3 malam pengen explore lagi tiap sudutnya.

    ReplyDelete
  7. ini hotel sebenarnya beneran keren sih... tapi gara2 gw ga dapat sikat gigi.. jadinya bikin males hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear bg Yudi Randa,

      Eh seriusan ga dapat? masa iya? biasanya toiletries di kamar mandi ada dua sikat gigi sik.. hahaha.. sabar yak bang

      Delete

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler