Akhirnya si Balehong Menikah

 
bestfriend, Aju Lee, Ayen, Ezra Yernie Takako, catatan traveler chaycya, sahabat, China, Batak, Tionghoa, Indonesia, Balehong, Singapura, Singapore, Fitch, Orchard rd, Batam, Orchard road,
Ayen and i when in Singapore foto bareng pria kekar, 2011.
SALAH satu hasil dari pengembaraan waktu, lantas menjadikannya bagian dari penghargaan akan peradaban yang dilalui adalah SAHABAT. Dalam hubungan sosial sehari-hari, kita akan menemukan interaksi sosial dengan sebutan teman, sahabat, musuh, tetangga, kenal tapi tak dekat, tahu tapi tak kenal, or whatever-lah sebutannya.

Kali ini pengen menuliskan mengenai salah satu sisi dari hubungan persahabatan yang saya alami sendiri. Ah lupakan mengenai musuh, saya tak punya musuh, kan saya anak baik-baik kak _ding dong ding dong diselepet sendal havaianas_

Main banana boat di Batam View.
 Saya punya banyak sekali teman, tapi hanya beberapa yang layak saya sebut sahabat. Ingat sekali saat adik saya diopname di salah satu rumah sakit di kampungku. Saat itu ia dirawat di sal F. Di dinding dekat tempat tidurnya tertulis "Sahabat itu dia yang selalu setia seperti matahari terbit di pagi hari".

Dulu saya hanya membacanya sekilas tanpa meribetkan diri untuk mencari tahu apa artinya. Barulah saya diajak flashback kembali akan makna dari quotes yang tertulis oleh tinta hitam itu setelah salah satu sahabat, Ayen menghubungiku dan memintanya menjadi salah satu bridesmaids dalam hari bahagia pernikahannya.

Menghadiri pernikahan teman kantor, Arman di Masjid Raya, Batamcenter.
"Chay, November lu sibuk kemana? tak ke luar negeri-kan?" tanyanya.
"Belum tahu Yen. Belum ada jadwal penting sik, dan belum ada rencana kemana-mana. Kenapa? mau married lu?- jawabku.
"Iya Chay. Gua mau lu mau jadi best sister gua 13 November nanti. Bisa Chay?-tanyanya lagi
"(Tanpa pikir panjang) Yep.. mau. Buat lu apa sih yang enggak balehong?"- jawabku.
Saya sudah tahu, si balehong (panggilan sayang, sebel antar sahabat. Kalau tanya artinya, susah ngejelasin, tapi ya itulah, itu sama-sama salah satu panggilan slengean buat komunikasi kami sehari-hari. Pokoknya kalau kalian penasaran, jangan cari di KBBI, tak bakalan nemu. Serius deh) ini pasti nikah ama si Aju. Sahabatku juga. Tak mungkin sam yang lain, secara saya sudah menjadi saksi hubungan kasih dua anak manusia yang isotys ini sejak tahun kapan dari mulai pertemuan pertama dengan si Ayen yang saat itu masih kurus ceking di Mega Mall. hahaha. "Chay, kenalin ini Ayen dari Pinang," itu gaya Aju kenalin Ayen padaku waktu itu. Kala itu rambut Ayen modelnya kaya rambut artis Taiwan zaman dulu, Lurus ngijuk dengan poni selamat datang. Wakakakakak..

Shenly prepare bridal shower party for Ezra.
Perkenalan sama dua s*p*k asem ini bermula dari kami sama-sama kerja di perusahaan yang sama. Sering bekerjasama dan sharing tugas kantor membuat kami semakin dekat bahkan saat di luar jadwal kantor. Kerap kali mengatur jadwal makan siang bersama, dimana restoran baru buka, kami pasti kesana, bahkan merekalah yang memperkenalkanku dengan menu vegetarian dan saya suka. Disitulah persahabatan bermula.

Berbagai kegiatan bertema tugas kantor pun makin sering kami lakukan bersama-sama. Hingga mengisi jadwal libur Imlek, saya memilih mengunjungi rumah mereka di Tanjungpinang. Tante Nelly, mamanya Ayen kala itu masak ayam merah, makan bersama, hingga mengunjungi tempat wisata religi di Senggarang.

Ayen waktu baru mau menjabat sebagai Mrs Aju to be.. haha
Tak hanya itu saja. Kala itu di 2011, kantor mengadakan Marketing One Day Tour ke Singapura. Karena sudah terbiasa jalan sendiri tanpa ada yang mengatur, perjalanan kala itu sangat boring, ingin saja saya melompat dari bus dan memilih eksplorasi Negeri Singa sendiri. Demikian juga Aju dan Ayen. Ah untunglah ada mereka, jadi perjalanan kali itu tak terasa seperti tour yang membosankan dengan travel guide ibu-ibu dengan suara kerasnya yang bilang "Ini Merlion, foto disini. Ini kawasan Masjid Sultan, silakan beli coklat disini. Ini kawasan Orchards pusat belanja Singapura yang terkenal seantaro dunia.." Udah tauuuuuuuuuuuu

Bridesmaids and the bride tobe..
Kesempatan turun di Orchard itulah kami bertiga manfaatkan untuk kabur sementara dari grup. Kalau mereka memilih santai di sekitar Takashimaya karena takut tersesat dan jauh-jauh dari bus. Kami beda lagi dong. Kami langsung kabur ke arah Paragon. Saat sibuk hunting foto di sekitar taman yang sudah berubah mejadi Christmas Wonderland yang selalu meriah tiap Desember di kawasan itu, tiba-tiba mata kami tertuju pada 30-an pria dengan body sixpack yang telanjang dada sedang berbaris. Para pengunjung sudah mengerumuni mereka. Saya dan Ayen lantas tertawa. Kepada salah satu model sixpack yang hanya mengenakan celana training merah itu saya pun bertanya ada apa? mengapa mereka setengah telanjang berdiri di sana?. "Oh hari ini adalah Grand Opening Fitch Fitness and Training Centre disini. Beberapa dari kami merupakan personal trainer disini," ujarnya. Pria si ganteng kece itu berasal dari Inggris. Usai bertanya, saya dan Ayen langsung minta foto bareng, dan Aju jadi fotografernya dan dia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat dua perempuan ini yang semangat sekali foto bersama para pria-pria kece itu. _Ya iyalah yaaaaa, siapa yang tak meleleh melihat pria-pria kece dengan dada bidang nan kekar tapi wajah cute berdiri macho dengan senyum terbaik mereka.. uuhhh gemes deh pengen cubit-cubit.. wakakakaka _kamu nakal kak_

Kerap kali kami juga mengunjungi teman yang sedang sakit, atau mengunjungi dan menguatkan keluarga teman yang kemalangan rumahnya dirampok, atau menghadiri pesta pernikahan teman.

Aju and i, yang foto si Ayen.. kadang kami gila.. hahaha
Persahabatan itu bukan berarti tak ada masalah. Kadang ada sebel-sebelannya, kadang ada juga sirik-sirikannya. Tapi sebisa mungkin, kami meminimalisir itu terjadi dan tetap ingat, bahwa kini kami tak lagi bukan hanya sebatas rekan kantor, atau teman yang saling kenal. Melainkan sudah menjadi sahabat, bahkan lebih dari itu, sudah menganggap keluarga sendiri. Yang tak malu melakukan hal remeh temeh, seperti kentut di hadapan masing-masing tanpa permisi, saling ejek, ngakak, menertawakan atau malah mengumpat orang yang sama-sama tak kami sukai. Melakukan hobi yang sama seperti berenang atau menonton pertandingan bulutangkis dengan mengacak-acak kamar. Seolah kita saudara tanpa sekat. Namun yang terpenting dari situ adalah saat kami saling mengingatkan, mengungkapkan entah apa pun yang ada di pikiran.

Saya sebagai perantau di kota ini. Jadi saat tidak pulang kampung saat Natal tiba, Ayen pasti dengan tangan terbuka mengundangku makan malam di rumahnya. Saat itu saya mengungkapkan suka masakan Manado seperti menu ayam ricca-ricca and others. "Chay, lu tak pulang kan? ke rumahlah. Saya udah minta mami masak makanan kesukaan lu," ujarnya.

Maka jadilah di malam Natal saya makan ayam ricca-ricca, sayur bayam bening, dengan puding spesial, lalu menyanyi bareng dengan ponakan Aju, Daniel Lee.

Ayen, sesi pemotretan di malam Chukke (Chukke Night).
 Oh ya, Ayen memiliki nama lengkap Ezra Yernie Takako. Mengapa namanya demikian? hal itu saya pertanyakan saat saya menemaninya mengurus paspor di tahun berapa (saya lupa) dengan drama sesak boker, kecepatan jam yang aturannya pergi jam 7 tapi dia datang setengah 6 *Saya masih tidur kak* _hih_ Lalu dia jawab bahwa itu adalah nama pemberian kedua orangtuanya yang keturunan Tionghoa, Manado, Jepang dan Belanda. Kebayangkan cantiknya temenku ini gimana?? secara blasteran booooo.. Ah tapi menurutku biasa saja.. hahaha _Maafkan akuuu_

Lalu nama Aju yang kini jadi suaminya siapa dong? Namanya yang saya tahu sik Aju Lee. Hingga saat kami ke Singapura itulah saya mengetahui namanya si Sule. Suleman Aju lebih tepatnya... hahahaha _peace Juuu.._
Para bridesmaids. Ayo tebak Catatantraveler dimanaaa..
Ada banyak yang kami alami selama mengarungi perjalanan waktu sebagai pekerja, sebagai teman dan sebagai sahabat, dan hingga keduanya memutuskan resign. Komunikasi kami masih tetap ada meski pun tak seintens dulu. Namun, ada juga kami prepare manage waktu untuk bertemu untuk sekedar makan siang bersama, atau bertemu untuk hanya sekedar memberikan oleh-oleh saat pulang dari perjalanan mana gitu, atau undangan makan malam saat tante, mamanya Ayen dan mamanya Aju masak spesial, mengerjainya saat Bridal Shower dengan bilang tak bisa hadir karena sedang berada di Singapura, padahal saat itu kami bersama lima teman yang lainnya, Shenly, Yanling, Maya, Shanty, dan Meri Tse sudah berada di barletta Lounge and Dining da Vienna Hotel  hingga untuk finishing pesta bridal shower tersebut dengan konsep hi-tea _Maaf ya, dikerjain itu bagian dari rencana untuk membuatmu shock berakhir happy di hari terakhir statusmu sebagai anak gadis. hahahah_, hingga tiba hari H pernikahan keduanya,  dan saya menjadi bridesmaids.
The girls. Para sahabat pengantin wanita.
Saya seorang Batak, tapi harus turut menjadi bagian Chukke Night, prosesi pernikahan sahabat dengan adat Tionghoa, ikut mengerjai mempelai pria bersama Groomsmaid (bestbro-nya), di tengah keterbatasan Bahasa Tionghoaku yang parah banget. Tapi saya bangga dan bahagia menjadi bagian itu. Menjunjung tinggi toleransi itu sangat indah kawan!!! Saat lu berteman tanpa melihat latar belakang seseorang, berarti lu sudah menjadi bagian dari hidup di tempat yang indah dan damai and i feel that when in my bestfriend BIG DAY.

Finally, besties balehong and isotys eh Aju and Ayen sah jadi suami istri.

Para bestfriends.
Ah bahagia melihat mereka kini sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Di hadapan pendeta di Vihara, melihat mereka mengikuti pemberkatan dan prosesi pernikahan, saya terharu bahagia. Happy wedding my besties Aju and Ayen. Kalian benar-benar sahabatku yang setia, yang selalu menjadikanku sebagai bagian dari kebahagiaan kalian dan semoga saya bisa menjadi sahabat kalian yang setia yang selalu ada seperti matahari terbit di pagi hari. I love you both my bestfriend, and i thank God for calling you both as my balehong and as my isotys.. hahahhaa

Ayen and i.

Happily ever-after Aju and Ayen.. God leads your new family. Semoga apa yang kalian bina menjadi keluarga tidak terpisahkan, tidak boleh diceraikan manusia sampai maut menjelang. *BIGHUG



6 comments :

  1. Terus...Giliran kamu kapan ? #dibekap

    ReplyDelete
    Replies
    1. Chairudin,
      Selow aja di parkiran. Tunggu undangan dateng ke rumahmu.. :p

      Delete
  2. kalau foto bareng nampak kayak cece yah.

    ReplyDelete
  3. jadi baper *masuk kamar lalu ambil tisu* :D

    ReplyDelete

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler