5 Places You Must Visit in Saigon

Di Cu Chi Tunnels
 VIETNAM menjadi salah satu negara yang masuk kawasan semenanjung Indochina setelah Kamboja dan Thailand. Perang ideologi zaman dulu, membuat negara ini sempat terbagi menjadi dua. Vietnam Utara yang beribukota di Hanoi memiliki poros sosialis komunis China dan Rusia, sedangkan Vietnam Selatan yang beribukota di Saigon (Ho Chi Minh saat ini) memiliki poros demokrasi dari Amerika Serikat.

Hampir sama dengan Negara Indonesia di zaman pra-kemerdekaan yang dijajah Belanda sekitar 350 tahun, dan dijajah Jepang selama 3,5 tahun, maka Vietnam pernah dijajah selama 150 tahun oleh Perancis dan lebih kurang 5 tahun dijajah Rusia dan Amerika. Peristiwa itu boleh dikatakan baru tiga dasawarsa berlalu. Sisi kemanusiaan saat itu tercarut-marut, mengundang simpati dunia internasional.

Namun kini, Vietnam berbenah. Khususnya dari segi pariwisata, mereka kini bangkit. Mereka sanggup menjual kepedihan masa perang menjadi ladang devisa yang akhirnya mengundang para turis, pejalan, backpacker, traveler, dan para pejiarah dari seluruh dunia mengunjunginya, termasuk saya.

Hingga saat ini, Vietnam masih memegang bentuk negara Republik Sosialis. Meski begitu, masyarakatnya sudah open public terhadap para pendatang. Sebagian dari mereka menyambut para pendatang sementara seperti saya ini dengan baik.

Disini, keterbatasan bahasa menjadi hal yang saya khawatirkan saat pertama kali bertemu Luang, seorang perempuan Vietnam yang tidak mengerti berbahasa Inggris. Saat itu hanya pasrah pada tuntunan Alam yang akan membawa saya ke kawasan bacpacker di Pham Ngu Lao street, dengan menaiki bus 52 dari bandara internasional Tan Shon Naht, Ho Chi Minh.

Nah, di blog ini, saya ingin berbagi oleh-oleh, lima tempat wisata yang wajib kunjung di Ho Chi Minh.

1. Distrik 1

Ho Chi Minh City Hall.




Na Tho Duc Ba Catedral
Na Tho Duc Ba dari sisi Alexandre de Rhodes st

Akhirnya saya menyentuh katedral bersejarah, yang aku baca dari bukunya Oriana Palacci ini.

Kantor Pos Saigon.

Saigon Opera House.
 Distrik 1 Ho Chi Minh terkenal dengan beberapa objek wisata bersejarah yang bisa ditempuh dengan jalan kaki saja. Pilih saja penginapan di kawasan Pham Ngu Lao street atau De Tham Street. Hanya berjalan kaki sekitar 20 menit dari De Tham, belok kiri ke arah taman Pham Ngu Lao St, lalu jalan lurus saja hingga Ben Than Market, jalan ke belakang, ketemu simpang tiga, semua objek wisata Distrik 1 bisa kamu dapatkan, seperti
  • Ho Chi Minh City Hall. Dari sini sejarah Kota Saigon berubah nama menjadi Kota Ho Chi Minh (HCMC). Jadi, Ho Chi Minh ini adalah nama seorang negarawan Vietnam, tokoh revolusi pembebasan Vietnam dari berbagai penjajahan. Awalnya dia seorang aktivitas partai Komunis untuk menentang penjajahan Perancis. Melihat langsung kaumnya tertindas dari penjajahan, ia pun aktif melebur diri hingga akhirnya ia diangkat menjadi Perdana Menteri, dan sempat juga menjadi Presiden Republik Korea Utara, dan menjadi Presiden Demokratik Republik Vietnam hingga tahun 1959 atau atau 10 tahun sebelum kematiannya. Karena jasanya yang pro rakyat, maka untuk mengenangnya, peninggalan gedung kolonial Perancis yang dibangun sekitar tahun 1900-an, dijadikan sebagai bangunan sekaligus peringatan mengenang jasa-jasa Ho Chi Minh di kawasan Ben Nghe. Dari gedung ini, perubahan nama kota Saigon menjadi Ho Chi Minh berkumandang. Hingga saat ini, gedung ini dipakai untuk aktivitas perkantoran Pegawai Negeri Sipil (PNS) disana. Khusus bagi traveler kaya kita, security kantor akan memperbolehkan kita memasuki kawasan gedung mulai pukul 8.00 am hingga 11.00 am (tidak ada perbedaan waktu Vietnam dengan zona waktu WIB di Indonesia. Sama dengan GMT +7). Lewat dari situ, jangan harap bisa masuk. Eh tapi kita bisa menikmati tamannya kok, di taman itu kita bisa melihat patung peringatan Ho Chi Minh yang memeluk gadis kecil dengan aneka bunga warna-warni di sekitarnya.
  • Saigon Opera House. Masih berlatarbelakang-kan gedung peninggalan kolonial Perancis, bangunan yang kini dikenal sebagai Municipal Teatre of Ho Chi Minh City ini seringkali mengadakan berbagai pertunjukan opera yang mendatangkan langsung selebriti-selebriti terkenal Vietnam. Disini, kita bisa menikmati pertunjukan seni tari, musik dan drama yang spektakuler. Menurutku sih ini bangunan biasa saja ya, kaya bangunan tua di jalan Putri Hijau Medan, hanya saja, konon katanya Opera House ini didesain arsitek kenamaan Perancis zaman dulu, Eugene Ferret untuk menghibur para tentara Perancis yang bertugas di medan perang. Opera ini mampu menampung 800 kursi dalam sekali pertunjukan. Lokasi bangunan ini persis berada di persimpangan empat Ho Chi Minh City Hall park._Jadi habis foto-foto di Ho Chi Minh City Park, bisa langsung lompat ke gedung ini.
  • Na Tho Duc Ba alias Basilica Notredame Santa Regina Pacis.Dalam bukunya jurnalis perang Oriana Palacci, perang Vietnam 1970-an telah menjadikan gereja ini sebagai zona damai yang nyatanya dilanggar. Sebagian korban perang diobati dan diamankan di gereja bangunan Perancis ini. Bangunan yang 100 persen dindingnya dari bata ini bahkan pernah hampir terbakar. Ini menjadi gereja bersejarah kedua peninggalan kolonial Perancis setelah katedral Hanoi di utara. Menuju kawasan ini, bisa diakses dari jalan Alexandre de Rhodes dari taman samping gereja, atau dari Han Thuyen st di depan. Di depan gereja ini ada sebuah taman dengan patung Santa Regina Pacis. Mengunjunginya bisa setiap hari dan gratis.
  •  Kantor Pos Saigon. Sebagian besar bangunan bersejarah peninggalan masa penjajahan Perancis di Vietnam masih digunakan hingga sekarang. Salah satunya kantor pos Saigon atau yang lebih dikenal dengan Saigon Central Post Office ini. Lokasinya berada persis di depan gereja Notredame ini. Cukup menyeberang _hati-hati ya, di Vietnam, makin lampu merah makin dilanggar. Heran deh, pengguna motornya suka seenak jidat aja gunain jalan. Bisa pula tikung dari kiri saat gue nyebrang, untung saja kaga tepos ini pan**t kena senggol pengguna motor yang memakai helm sepeda itu_ langsung sampai deh. Di kantor ini, kita bisa melihat pegawainya menggunakan pakaian tradisional Vietnam lho, kita juga bisa kirim kartu pos ke rumah dengan harga yang terjangkau. Bagi pecinta kartu pos dan juga koin Vietnam, bisa membelinya di kantor pos ini. (Oh ya, sedikit tentang mengirim kartu pos. Jadi ceritanya saya mengirim post card dari kantor pos ini ke rumah. Saya tulislah cita-cita mulia saya untuk membahagiakan orang tua sembari memberitahukan saat saya menuliskan surat ini, itu berarti saya tengah berada di gambar post card yang tertera disana itu. Usut punya usut, tibalah post card itu di rumah orang tua saya di Toba, yang menghasil percakapan antara mamak dan pak pos - pak pos: "Bu, punya anak kerja di Vietnam ya?" Mamak : "(sambil heran) di Vietnam? tidak ada". Pak Pos : "Tapi ini ada kartu pos berisi surat dari Vietnam". Heranlah mamakku. Diterimanyalah itu surat, dibacanya pengirimnya lalu bilang ke pak Pos "Oh iya ini boruku (putriku), iya iya lagi di Vietnam dia sekarang melalak (jalan-jalan). Ehheeee sok penting kalilah kirim surat dari luar negeri, dikiranya keren kali rupanya, padahal biasa saja" seketika itulah statusku sebagai putri pengelana di keluargaku luntur seketika..wkwkwk)
2. Pasar Ben Thanh

Aktivitas di dalam pasar Ben Thanh.
Pasar Ben Thanh ini dikenal juga dengan kawasan Cho Ben Thanh adalah pasar layaknya pasar tradisional di Indonesia. Hanya saja, sebagian besar yang dijual adalah aneka jenis pakaian, oleh-oleh dan cemilan dan cendera mata khas Vietnam. Bangunan pasarnya luas, persis kaya pasar Ramai di Medan, hanya saja tak bertingkat. Di pasar ini, kita harus berani tawar rendah serendah-rendahnya. Harus berani juga mengabaikan para pedagang yang menahanmu untuk melihat-lihat barang dagangan mereka. _Risih aja sik tangan ditarik-tarik padahal sudah tolak sambil senyum_ Menuju kawasan ini, bisa berjalan kaki hanya 1 kilometer dari taman kota Pham Ngu Lao.
Cho ben Thanh

Oh ya, tiap sore selama disana, saya selalu suka berolahraga di depan taman pasar ini.Disediakan arena fitnes khusus buat warga dan pengunjung di tamannya. Taman-taman peninggalan Perancis ini juga sungguh sangat terawat dengan baik. Nah, di sebelah pasar Bhen Thanh ini juga terletak terminal, yang nanti akan membawa kita kembali ke bandara internasional Than Son Nhaht dengan menaiki bus 52 dengan ongkos hanya VND 5.000 atau setara IDR 2.500 (kurs 2013). Dan di kawasan pasar ini juga, bagi para rekan traveler Muslim yang kesusahan mencari menu makanan halal, bisa menikmati makanan halal khas Malaysia dan India.

3. Reunification Palace

In front of Reunification Palace. Hi Mr President, i'm in front of your office now, open the door please.. hehe
 Zaman dulu, bangunan ini menjadi bangunan kontroversial zaman perang, dimana kawasan ini pernah diserang habis-habisan oleh tentara perjuangan Vietnam Utara berhaluan komunis sosialis menggunakan tank baja. Hingga saat ini, tank tersebut diletakkan di halaman gedung yang kini berubah nama menjadi Istana Kemerdekaan atau Independence Palace of Vietnam itu. Kalau kamu beruntung, bisa bertemu dengan petinggi negara Vietnam disini lho. Hanya saja, saat saya kesana, jam masuk sudah tutup, alias tidak diperbolehkan lagi. Jadilah saya hanya memanjat-manjat pagarnya yang tinggi menjulang, dan akhirnya bertemu polisi Vietnam untuk pertama sekali. Btw, seragam polisi Vietnam ga iyes banget sik menurutku, kaya seragam atasan pramuka-ku zaman SMA. Ga oke.. Menuju kawasan yang menjadi salah satu landmark Ho Chi Minh ini bisa juga jalan kaki kok, atau naik Silo alias Xich Lo alias becak kayuh Vietnam dan bilang "Antar saya ke Independece Palace in Ben Thanh. Jangan bodohi saya dengan tarif yang mahal, saya sudah pernah kesana". Dijamin, kalau kamu yang 'ancam' pengemudi Silonya duluan, dijamin dia tak berani pasang tarif mahal. _pengalaman_

4. Cu Chi Tunnels
Lubang persembunyian bawah tanah di Cu Chi Tunnels

Cemilan ala perang Vietnam, ubi rebus cocol gula dan kacang dengan segelas teh pandan. (Bersama kenalan dari Swedia dan Australia)
Terowongan sepanjang (sekitar) 250 km ini berada di distrik Cu Chi, sekitar satu jam 20 menit dari kota Ho Chi Minh. Kawasan yang menjadi bukti kekuatan Vietnam dalam perang melawan Amerika di tahun 1970-an ini sekarang sudah touristy banget, dan bahkan ini menjadi tempat wajib kunjung bagi traveler dari berbagai belahan dunia kala ke Ho Chi Minh.

Petualangan terowongan di Cu Chi Tunnels
 Ke kawasan ini, saya membeli paket tur seharga USD 8 dari hotel tempat saya menginap di De Tham st, Backpacking Club Hotel. Layanan antar jemput ke penginapan berlaku. Berangkat kesana, pengunjung diwajibkan bayar tiket masuk area melalui terowongan seharga VND 90.000 (setara IDR 45.000). Disini, kita akan diberi kuliah singkat oleh seorang mentor mengenai proses pembuatan terowongan sepanjang 250 km ini dengan menggunakan alat sederhana melalui visualisasi video, dan juga bukti nyata seperti pacul, angklo, dll.  Setelahnya kita akan diajak mengelilingi hutan Cu Chi, melihat langsung ranjau darat seram yang bisa mematikan musuh apabila terjerembab ke dalamnya. Disini, kita juga akan melihat betapa kejam dan menderitanya dulu warga Vietnam yang menjadi korban perang. _Perang, apa pun bentuknya selalu meninggalkan luka_, bersembunyi di terowongan pengap udara dan gelap, melahirkan di bawah tanah, belum lagi kena jebakan ranjau. Zaman dulu hutan ini mencekam, tapi kini, bekas luka perang ini malah bisa menjadi ladang devisa untuk Negara itu.


Menyukai sejarah menjadi alasanku berkunjung ke tempat ini di hari kedua saya di Ho Chi Minh. di Cu Chi ini, bukti-bukti perang lainnya masih bisa kita lihat. Seperti tank tentara Amerika Serikat yang teronggok di tengah hutan, aneka jenis bom dan peluru, dan bahkan masih bisa mengunjungi dapur umum tentara Vietnam disana, atau melihat peristirahatan mereka usai berperang dengan menyampirkan hammock diantara pohon, melepaskan sandal karet yang terbuat dari ban, lalu menikmati ubi rebus yang dicocol dengan gula dan kacang, sambil menyesap teh pandan yang wangi. Saya bersama pengunjung lainnya turut merasakan nostalgia itu saat menikmati makanan perang itu. Disana kami berbagi pengalaman saat berjalan 100 meter melewati terowongan yang hanya sebesar badan tanpa pencahayaan dan minim udara, atau mengikuti permainan menembak dengan membayar USD 15 untuk lima peluru. "Its so horrible ketika membayangkan perang, tapi fun banget saat napak tilas di masa sekarang. Vietnam pintar mengubah duka perang menjadi ladang duit yang menghasilkan buat negara..."

5. War Remnant Museum

War Remnant museum.

Foto hasil bidikan Nick Ut saat perang US Napalm yang menjadi perhatian dunia. (foto berjudul Napalm Girl, gadis kecil yang telanjang Kim Phuc (cmiiw) berlari bersama saudaranya saat perang meletus di desanya.) Foto ini telah membuat Nick Ut memenangkan penghargaan tertinggi jurnalis, Pulitzer dalam bidang photography.

Disinilah lokasi kejadian Napalm Girl itu saat ini, di desa Trang Bang. Foto ini kuabadikan saat menuju Delta Sungai Mekong.
Foto perang di desa Ca Mau dalam operation orange. :(

Wajah tentara Vietnam zaman perang.
Setelah mengunjungi Cu Chi Tunnels, ada baiknya langsung mengunjungi museum peringatan perang ini untuk memperkuat ingatan. Di museum yang terletak di Vo Van Tan dekat dengan restoran Italia ini menyajikan aneka bukti perang seperti gambar dan bukti-bukti lainnya. Di luar museum, kita bisa melihat pesawat, helikopter dan tank semasa perang berjejer rapi dengan nama-nama perang yang dihasilkan. Kawasan ini sudah berada di Distrik 3 Ho Chi Minh.(Ulasannya bisa dilihat DISINI) ***

Di dalam War Remnant Museum.

Di dalam War Remnant Museum.

9 comments :

  1. Hati udah ada yang visit kak? #ehhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Chotijah,
      Sudah ada CHot.. banyak malah,, tapi ya itu banyak yang datang dan pergi.. belum ada yang nyangkut.. *Dibahas.

      Delete
  2. Arrrgggg, udah pernah ke Vietnam tp ke Hanoi, hiks, gegara ni artikel pengen lah ke Saigon, cuss hunting tiketlah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Agus Asad,
      Cusss.. Asad ke Ho Chi Minh, saya ke Hanoi..

      Delete
  3. Makasih ulasannya Chay... jadi punya gambaran kalo nanti tiba-tiba ada rejeki ke Saigon. Aamiin...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear mba Dian,
      Sama-sama mba Dian..
      Semoga berguna yak.. semoga secepatnya mba Dian jalan ke Vietnam. Amin

      Delete
  4. Hahaha. Si mamak kece juga ya, ka Chay.
    Dulu aku tau Ho Chi Minh dari buku SD :D

    ReplyDelete
  5. Dear Silviana,

    Iyoik, mamaku emang kece Silvi.. hahaa..
    Iya bener, dari buku Sejarah dan Perjuangan Bangsa kan?
    Kalau saya, tahu mengenai sejarah Vietnam dari buku RPUL dan Buku Pintar karangan Iwan Gayo. ahahaa

    ReplyDelete

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler