Kumpul Keluarga Cemara di Nongsa Point Marina



Kolam renang Nongsa Point Marina Resort. Photo by COS with my iPhone 5 cam. 

TIDAK ada yang kebetulan. Kalau saat ini kami bersama menjadi teman, setelah drama tiada ujung, ya memang itulah yang terjadi. Kebetulan? Enggak kok, namanya juga dunia ini panggung sandiwara _nyanyikan mang!!!_ dimana Sang Maha mengizinkannya terjadi. Kami menjadi pemainnya untuk mengetahui siapa yang bertahan menjadi sahabat, siapa yang pernah menjadi teman, dan siapa yang pernah singgah, lalu membiarkannya pergi, kembali menjadi manusia individualis seperti sedia kala.

Ini jadi rumah sementara kami, Chalet 24 B di Nongsa Point Marina and Resort. photo by COS with my iPhone 5 cam. 

Sendal buat tamu NPM resort. 

Three Bedroom Chalet 26 B di Nongsa Point Marina and Resort menjadi momen kebersamaan bersama para teman, sahabat Blogger Kepri di dua Minggu sebelum Maret berakhir. Menikmati momen mewah bersama anggota grup itu membuat diri ini 'feel like home situation'. Ya, kami berkumpul layaknya sebuah keluarga besar di rumah parsaktian (rumah keluarga besar Batak di kampung), dimana seluruh keluarga dari berbagai penjuru Indonesia dan negara berkumpul bersama, merayakan hari besar. Aku seperti merasakan ini kala berkumpul dengan keluarga cemara eh keluarga Blogger Kepri ini.

Kala keluarga cemara ala Blogger Kepri berkumpul. Lengkap dengan segala kerempongannya. photo by mas Bams

Aku melupakan sesaat rasa rindu kepada keluarga inti. Ah Tuhan Maha baik, di ruang tamu dengan tiga sofa hitam dengan satu meja menghadap televisi layar datar itu, kami duduk bersama, membagi cerita, merenyah tawa, memanja lidah dengan kecap dari rasa berbagai jenis makanan, berdebat soal tayangan film Korea di KBS dengan pilihan channel berita, sementara sahabat yang lainnya sibuk membongkar logistik di dapur yang merangkap ruang makan itu.


Ruang tamu


Dapur 

Uni Zara dan Ahmadi yang juga rekan sekantor bertindak sebagai chef. sebelum menunaikan tugasnya untuk kebutuhan perut kami yang menjadi penghuni dadakan di chalet itu, terlebih dahulu dia meretas dapur penginapan bergaya mediterania di ujung kota Batam yang berhadapan langsung dengan laut di Selat Singapura itu. Meretas dapur, artinya, bang Ahmadi yang lebih cocok dipanggil bibi teliti ini memeriksa langsung semua perlengkapan yang disajikan pihak resort.Piring, gelas, alat memasak, hingga gas untuk memasak ia periksa. Tak hanya itu, bahkan kain lap dan saluran pembuangan washtafel pun doi periksa. _ Iiiiiih kamu calon suami idaman siapa banget sik bang Uma.. wkwkw _

Perlengkapan dapur di chalet itu memang lengkap. Kitchen set menyatu dengan ruang makan. Hanya dibatasi mini bar yang menyatu dengan meja dapur saja, ditambah jendela kaca dan cooker hood atau penyerap udara sehingga membuat dapur dan ruang makan chalet itu terasa modern untuk rumah tinggal di balik bangunan klasiknya yang khas. _Bang, nanti rumah kita gini aja ya bang.. *sampeyan ngomong ama sopo??_

Disana ada kulkas dua pintu yang mampu menampung seluruh perlengkapan logistik yang kami bawa, seperti indomie, abon, minuman kaleng, agar-agar, buah, dll.


Kamar tidur di lantai satu. Model: Fitri anaknya uni Zara. Photo by COS by my iPhone 5 cam. 

Di lantai satu itu juga, tersedia satu kamar tidur dengan kamar mandi luar lengkap dengan shower. Ah belum puas ekplorasi, melalui tangga bulat yang kece banget untuk foto-foto ala model mantjah, aku menuju lantai dua. Dari puncak tangga itu, insting mengatakan memasuki pintu di sebelah kiri. Horeeeeee!!! ini president suite alias kamar utama di chalet ini. Ruangannya besar, lengkap dengan meja rias. Menuju kamar mandi, ada lemari besar tempat menyimpan barang. Masuk ke kamar mandi, aiiiih mak, kesukaan banget, ada bathtubnya kakak._ Aku jadi ingat si Adam, rekan traveler, kalau berbicara mengenai bathtub. He is bathtub lover. "Kak Chay, Goodway hotel ada bathtubnya tak" doi pernah nanya itu ama gue.. ye meneketeh..huahahaha_. Aku pun memutuskan untuk tidur di kamar ini. Sendiri sendiri deh. Berbagi berbagi deh, yang penting aku mau tidur di kamar dengan balkon ini. _Keluar balkon, ngebayangin diri jadi Princes Kate dari Inggris, dadah-dadah ke pohon-pohon dan rumah chalet di bawah kaya orang gila.. bye_


Foto ala model di tangga chalet. Abaikan modelnya kak. Photo by Danan Wahyu Sumirat.

Foto di kamar utama, lagi, anggap saja modelnya tak ada. Hempaskan!!! Photo by Danan Wahyu Sumirat. 

Puas cekrek, cekrek, cekrek kamera, lalu kembali ke kamar tidur di hadapan kamar tidur utama. Kamarnya lebih kecil, kamar mandinya hanya dilengkapi shower. Menurutku, Chalet ini sangat warbiyasak sekali. Aku suka.. Meski bangunannya minimalis klasik, tapi fasilitasnya modern dan home facilities-nya so me banget.

Kembali turun ke bawah, makan siang bersama rekan blogger lainnya, Eka Handayani, Eka D Puspita, Agus Saputra, mas Bams dan keluarga serta yang lainnya. Karena cuaca masih panas di luar, kami memutuskan adem ayem sambil makan-makan cemilan, minum jus kaleng, makan semangka dan pizza mini buatan istri mas Bams dulu, sembari juga menunggu anggota yang lain datang.


Trio kwek-kwek (kika: Choty sebagai Leony, Bagir sebagai Alfandy, dan akoeh sebagai Dea Ananda ). Ini saat kami kumpul bareng setelah 20 tahun lebih ga ketemu. 

Sore menjelang, cuaca sudah mulai adem, bersama rekan yang lain, kami mulai meninggalkan chalet Nongsa Point Marina yang memang didesain dengan sentuhan Mediterania di ujung utara pulau Batam yang natural. Turun melalui kolam renang dengan air biru dengan view waterfront yacht dan laut Selat Singapura menantang di hadapan. Deimmmmm, its heavenly peaceful tropical place. Kupakai kacamata hitamku, kunikmati alam sekitarnya, lalu hatiku kelu. _Dear my future husband, harusnya kita berdua yang ada disini menikmati alam maha indah ini. Bukan dengan mereka yang rempong tapi asyik ini... hiks hiks (sambil nangis garuk-garuk pohon) *Lalu disebat sekompi Blogger Kepri..huahaha_

Menutupi rasa sedih itu _Ini serius bukan drama_, awalnya bergabung dengan Asad dkk, hingga akhirnya berpisah di kolam renang, mengikuti Asad dkk, lalu akhirnya hanya bertiga bersama Mr Bagir Batam gadget dan dedek Choty (ya maklum kami sesama founder minion anak pulau.lol). Gile aje Asad dkk yang gabung dengan selebgram Batam Joko Warsito cepat banget jalannya menikmati kawasan Nongsa resort diantara Nongsa Point Marina dan Turi Beach yang memang good valuable banget untuk spot foto-foto, bahkan lokasi ini sering dijadikan lokasi pemotretan prewed lho..

Bertiga bersama rekan, kami menikmati perjalanan itu. Mulai dari foto ala jomblo ngenes yang memeluk pohon erat, hingga foto ala-ala adventurer yang bersiap bersahabat dengan alam. Pokoknya ngehits banget deh.

Trio kwek kwek ala adventurer. Dimana yang lain??? 

Hingga tibalah kami di kawasan Turi Beach, disini, makna persahabatan aku lihat nyata. Saling tertawa, saling berbagi, saling bercanda tanpa sakit hati, dan saling mengingatkan kala satpam resort melarang mendekat ke kawasan batu raksasa di pinggir pantai ala Kuta di Bali itu. Untung saja aku pura-pura ga tehe atas larangan itu di saat yang lain sudah menjauhi batu, saya malah mendekat, menyatu dengan kak Rina dan Mas Danan seorang blogger vlogger kece tetangga sebelah kantor. Mengabadikan diri disana, lalu pergi, lalu menuju pelantar romantis ala Bali di Turi Beach itu.


Sebagian keluarga Blogger Kepri. 

Menarik, saat kesana menyatu bersama pendatang dari berbagai negara seperti Pilippina dan Korea Selatan, kami beruntung. Pelantar itu dihias dengan balutan satin putih berpadu pita biru. Pintu tangga pelantar dihias sedemikian rupa. Terang saja, kami menghabiskan waktu mengabadikan foto kami ala model dan ala sinetron di sana _Keren ih, hampir setiap sudut Turi Beach dan Nongsa Point Marina kece-kece buat jadi spot foto_. Hingga tiba saatnya kembali ke tempat dimana kami seharusnya berada, tiba-tiba, mendadak tubuh kami kelu, berhenti, mata kami tertuju hanya pada satu objek: Pesta pernikahan Tionghoa yang romantis di kolam renang. _Sengaja di bold_

Jodohku, maunya ku dirimu.. bye!!! 

Iringan lagu pengantin yang liriknya menceritakan pandangan pertama menjadi cita-cita si pria untuk membuat janji sehidup semati dengan mempelai perempuannya akhirnya terjadi. Mereka kini dipersatukan, menjadi satu tubuh dalam mengarungi indahnya dunia. Jleb, semua terhipnotis. Ada yang pandangannya syahdu, ada satu tangan memegang pohon sambil mengigiti rumput di tangan sebelahnya lagi. Ada yang terduduk diam, sementara aku??? dadaku sesak, kenapa aku harus melihat peristiwa ini?? memukul dadaku, dan lantas?? kami tersadar dan sontak tertawa, ngakak bersama. Bahkan ada yang bercanda "Nyamar yuk gabung kesana, comot makanannya. Lumayan," _Alamaaaaakkkk mental gratisan, awas ada yang nyinyir lho. Bodo amat.hahaha_

Kalau si Choty berandai-andai menikah sederhana tak perlu mewah undang siapa-siapa yang penting bisa nikah di tempat itu, beda lagi dengan bang Mukhlis traveler 23 negara yang melihat pernikahan itu dari sisi usai menikah. "Cocok memang nginap disini berdua ya, sepi, syahdu dan romantis. Bangunannya langsung menghadap ke laut. Natural lagi. Enak buat honeymoon," ujarnya. Entahlah apa yang ada di pikirannya, yang jelas kami tertawa bahagia menuju pantai untuk menikmati sunset yang tengah merekahnya memantulkan sinar jingga. Saat menikmati sunset ini, kami bergabung dengan Kak Lina dengan putrinya Chilla dan keluarga mba Dian. Kami tertawa dan teteeeup, pemotretan terus berjalan.

Sunset dari Nongsa Point Marina. Sunset selalu sukses membuatku sangat dekat dengan Sang Maha. Sunset selalu sukses membuatku untuk selalu bersyukur dan bersyukur. I love sunset to die!! #SunsetLover.


Sunset dengan siluet kami (Joko Warsito, Agus Saputra Asad, Choty, Me,Chairuddin Lukman, Jodie). Photo by kak Lina
Di tempat ini, kami sejenak melupakan rutinitas kerjaan ala karyawan di kota. Kami memulai refreshing dan relaksasi dengan bagian alam maha indah ini. Kembali ke chalet, berbagi cerita, makan, hingga akhirnya say good bye kepada rekan yang pulang, dan kami yang tinggal menginap? kami melanjutkan kegiatan ini, kegilaan ini, keseruan ini. Main kartu hingga dini hari, yang kalah dihukum corat-coret (maaf mba Dee, uni Zara dan Choty. wkwkw), menggosip, mengedit video, hingga akhirnya semua tepar hingga pagi hari.

Berenang Ala Dugong


Jadi guru renang sesaat bersama dua murid, Chilla dan Lala. huahaha. 

HARI baru hadir kembali. Matahari sudah tinggi. Waktu sudah menunjuk pukul 07.00 WIB. "Yuk sarapan kak Rin, kayanya mba Dian dan kak Lina masih tidur," ujarku.

Turun ke lantai satu, duduk di ruang tamu, menikmati berita dan gosip artis terbaru. Choty, mas Danan, dan bg Ahmadi turut berkumpul. Berbincang-bincang. Sarapan dari resort itu terbatas hanya untuk 6 orang, sementara yang menginap 8 orang. Maka jadilah Choty, bg Ahmadi, dan mas Danan lebih memilih sarapan di chalet yang memang masih berlimpah makanan dan minuman. Sementara kami turun ke bawah, sarapan bersama dengan tamu-tamu resort yang lain.

Sarapan sudah. Kegiatan apalagi ya sebelum check out? jengjerenjeng... berenanglah!!!. Oh ya, mengenai berenang, Nongsa Point Marina ini memiliki segudang fasilitas yang memanjakan pengunjungnya. Sebut saja kolam renang luas dikelilingi view yang menarik. Tak hanya itu, resort ini juga menyediakan fasilitas rekreasi lainnya seperti taman golf, spa, olahraga air seperti paddle board, diving and snorkeling hingga island hopping bagi pengunjung yang memintanya. _cadas osom warbiyasak banget yak guys_

Dugong berenang. Photo by Danan Wahyu Sumirat. 

Byur, kami berenang. Aku bergabung dengan Chila dan Lala. Si Lala sudah menunjukkan bakat bahwa dia akan menjadi The Next Elsa Manora Nasution a.k.a atlet renang Indonesia. Kakinya bergerak luwes kaya bebek saat berenang. Sementara Chila, meski sudah bisa, namun kakinya masih tegang dan butuh belajar lagi. "Kakinya dilemaskan Chil, ayo kamu bisa. Itu si Lala bisa," ujarku. _Ih gemes liat mereka_ Sementara itu, mamak-mamaknya lagi asyik sarapan, dan juga motrat-motret.

Di kolam renang itu, sudah ada juga bang Ahmadi yang berenang dengan kancut merahnya. Beberapa saat kemudian Choty dan mas Danan menyusul, dilanjut bg Bagir mengenakan G-string (baca: hotpant Hello Kitty). wkwkwkw what a day. Sementara uni Zara asyik bermain air dengan Fitri.

Lalu kami berenang kakak. Mempraktikkan berbagai gaya berenang. Gaya dada, gaya kupu-kupu, gaya bebas, gaya batu hingga berenang ala dugong lampir pun ada. Bye _Kibas rambut ala model_

Kembali ke chalet dengan hati bahagia penuh syukur, pulang ke rumah masing-masing dengan senang dan... Tetiba dihadapkan dengan kenyataan, aku harus bekerja lagi. OH TIDAAAAK!!! ***

Special thanks to:
- My dearest friend from Belgium Charlotte Steven & Davy van Vooren
- Marcomm Nongsa Point Marina and Resort, mba Dilla Bahcmid
- Keluarga Blogger Kepri

7 comments :

  1. Makasih udah nemenin Lala dan Chila berenang ya Chay... sementara emaknya (baca: aku) masih asik moto2 resort NPM yang emang fotogenic ini..
    Eh btw, salam yaa buat Trio Kwek2.. gak ada rencana bijin album baru ya? Huahahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear mba Dian,
      Sana-sama mba. Mudahan kita bisa 'bobo' bareng lagi yauk.. Menikmati keseruan seperti ini lagi. Thnk God..

      Wkwk... Tunggu Alfandy pulang abis dari Amerika dulu mba Dee. Wkwk

      Delete
  2. wow, asik banget buat ngilangin penat dan refresing ya Mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear mba Milda,
      Bener. Ini resort memang recommended banget untuk refreshing. View lgsg ke laut dan yacht waterfront. Serasa di luar negeri. Hehe

      Salam kenal mba. Terimakasih sudah berkunjung ya. :)

      Delete
  3. keren banget tempatnya, pemandangan jembatan tengah lautnya itu loh, luar biasa indah.. hehe

    ReplyDelete
  4. Lanjutkan...semangat yah semoga tambah banyak lagi pengalaman yg di share dan cerita-ceritanya lebih seru yah tante chaycha.. dikke Kus Van Ashleyđź’—

    ReplyDelete

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler