Turis Indonesia vs Turis Singapura: Hang Ten vs Indomie Kari Ayam

 
source: Dubaiunveiled

DUA pasangan Tionghoa itu tampak terburu-buru turun dari bus rombongan yang membawa mereka ke satu-satunya mal besar di pusat Batamcenter. Mengenakan celana pendek dan kaus casual, si pria menarik koper besar berwarna merah memasuki Mega Mall. Dari atrium timur, mereka jalan terus, belok kiri turun ke pusat perbelanjaan Hypermart, salah satu industri ritel yang dikembangkan Camelito Regalado, dan kini dimiliki PT Matahari Putra Prima itu.

Yep, mereka adalah turis Singapura. Jarak geografis dua negara, Singapura dan Indonesia di Batam yang (istilahnya) hanya selemparan batu membuat dua warga negara ini sering bertukar kunjungan secara langsung dan tanpa perjanjian.
Karakteristik turis Indonesia vs turis Singapura sama. Rata-rata memiliki rentang short stay 1-2 hari, dan juga wisata belanja. Kalau turis Batam ke Singapura, selain menikmati aneka tempat wisata spektakuler buatan manusia, juga berkesempatan menghabiskan waktu berburu diskon merek-mereka terkenal. Ya bayangkan saja, kalau Singapura sudah mengadakan Great Singapore Sale (GSS) atau oleh warga Malay disana menyebutnya Hari Jualan Raksasa Singapura yang dihelat mulai akhir Mei hingga pertengahan Juli setiap tahunnya, maka jangan tanya, maka berjibunlah warga Batam yang memadati negeri Temasik itu.

Mau bukti? Silakan lihat saat weekend GSS dari berbagai pelabuhan fery internasional di Batam, mulai pagi pukul 06.00 WIB sudah dipadati para turis Indonesia, yang sebagian besar warga Batam hendak berangkat kesana. Tujuannya? ya apalagi? shopping 'til drop.

Ada banyak pilihan perbelanjaan yang dikunjungi turis Indonesia di Singapura. Sebut saja, mulai dari mega super mall di sepanjang kawasan Orchard road, kelas menengah ke bawah di kawasan Bugis Junction dan China Town, hingga ke beberapa titik di kawasan Alexandra Road, juga di Outram Park dan Little India, dan masih banyak kawasan lainnya hingga ke ujung Woodlands sana.

Aneka baju, sepatu, hingga parfum original bisa didapatkan jauh di bawah harga normal di negeri Singa ini. Namun, jangankan saat GSS, weekend hari biasa pun, kerap kali turis Indonesia bersampiran dengan TKI ilegal banyak melakukan perjalanan ke negerinya opa Lee Kwan Yew itu via Batam. Dan dengan bangga, beberapa turis Indonesia itu pulang membawa aneka jinjingan dengan merek-mereka terkenal. Sebut saja, Hang Ten, Giordano, Hush Puppies, Zara, hingga merek H&M apparel yang kini booming karena harganya yang terjangkau. Dengan pede, para turis negeri kita menjinjing itu saat antri melewati imigrasi hendak masuk kapal kembali pulang ke Batam. Tidak rempong? sebenarnya!!!, tapi demi eksistensi "Ini gueh, belanja-belenji di Singepo" ya terpaksa tenteng ajah. :p

Kalau warga kita belanja barang bermerek di sana, beda lagi turis Singapura berkunjung ke Indonesia, khususnya Batam. Tetaaaaap mereka wisata belanja juga, tapi setelah menikmati permainan golf, menginap satu malam di resort mewah atau hotel promo, wisata kuliner, dengan tujuan terakhir belanja. Belanja apa?
Rombongan Turis Singapura di Pelabuhan Batamcenter. Siap-siap belanja kebutuhan. photo source by: Dalil Harahap/BP
Sebagai mantan anak mal yang kini beralih ke anak pantai - duileh. hahaha -, kerap kali memperhatikan para turis Singapura berbelanja kebutuhan dapur mereka di Batam. Pasangan muda Tionghoa tadi misalnya. Mereka turun ke Hypermart. Dimulai dari lorong aneka cemilan kecil merek lokal, seperti kerupuk. Lantas beralih ke lorong perlengkapan perempuan. Langsung memborong pembalut wanita. Tak hanya itu, kecap, saus, bahkan dua kardus indomie menjadi bahan belanjaan mereka disini. Ada juga odol, sikat gigi, rexona, sabun wajah, hingga kapas, dan juga deterjen. Pokoknya troli belanja itu sampai full tumpe-tumpe. - Aiiiih mak, lebih mewah turis Indonesia belanja di singapura daripada turis Singapura belanja di Indonesia. hiks-.

Usai melakukan pembayaran, mereka akan membongkar hasil belanjaan tersebut dari plastik-plastik, lantas memasukkannya ke koper besar yang mereka bawa, menyusunnya dengan rapi. Hypermart Nagoya Hill dan Mega Mall, serta JC Supermarket selalu menjadi supermarket tujuan turis Singapura berbelanja setiap weekend.

Tak jarang juga mereka membeli barang elektronik yang bisa hand carry dari Batam lho. Loh? Bukannya warga Indonesia lebih banyak belanja elektronik di Expo Singapura kala ada promo? ya begitulah... *susah nak jelaskan

Saya pernah bela-belain butuh pembuktian untuk hal ini. Untuk menjawab rasa penasaran ketika turis Singapura dengan tingkat ekonominya jauh di atas Indonesia malah rela 'barter' peran dengan turis Indonesia yang kerap kali jadi kalangan 'jetset' kala berkunjung ke Singapura sambil pamer foto pake kacamata hitam berdiri 'ala-ala' di bawah plang jalan Orchard rd, dengan pose jari telunjuk ke atas. - Klo ini mah, saya ketika pertama kali menginjakkan kaki di Singapura :p-. Sekalinya, mengunjungi supermarket di ground floor Takashimaya di kawasan Orchard, - Kalau ini niat banget - langsung menuju kawasan Cold Storage yang menyatu dengan supermarket. Disana, langsung mengambil sabun wajah Nive*, melihat lantas membandingkan harga. Disana, harganya S$5,3 , nah di Indonesia sendiri? harganya cuma Rp 28.500. Jomplang atau lebih murah di Batam dong. Ya terang saja turis Singapura belanja di Batam.

Begitulah manusia dengan kebutuhan tak terbatas. Se-kaya apa pun manusianya, prinsip dan hukum ekonomi tetap berlaku. Demikian juga mengenai eksistensi, keterbatasan kemampuan akan dikalahkan dengan keinginan. Begitulah turis Indonesia vs turis Singapura, ibaratnya, kala Hang Ten barter dengan softek dan Indomie kari ayam. *eh - that's a fact dude!!! ***

10 comments :

  1. Ya ya ya... Aku pun susah nak jelaskan kalau seperti ini, Chay :D
    Orang Indonesia banyak duit ya ternyata.. Hahaha... #horangkayah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear mba Dian,
      Iyaaaah.. Panjang klo dijelasin mba.. Bisa satu buku.. Hahaha

      Yep, sad but true, orang Indonesia horangkayah.. Haha

      Delete
  2. dian juga sering merhatiin kalau ke MM, kebanyakan isi trolinya Mie Instan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear mba Dian,

      Nah kan?? Mereka juga suka jajanan lho, seperti starbuck yg menurut mereka lebih murah di Batam. Ada juga beli layers cake yg menurut kita mahal mereka malah bilang standar. Bagus sih dilihat dari sisi bisnis dan ekonomi. Semoga mereka sering2 datang ke Batam.. Haha

      Delete
  3. Kalau aku ke Sing bukan untuk belanja, sueeer deh gak minat beli apa-apa kalau ke sana cuma pengen nikmatin hasil karya buatan manusia ajah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear kakak Lina,

      Sama, Chaya juga. Cuma kadang khilaf aja klo ada diskon.. Hiks hiks

      Waaah senangnya blog Chaya dikunjungi para selebbloger terkenal. *dedek minta job review eh ttd dong.. Hahaha

      Delete
  4. Hahhaha..
    Ya ampun sebegitu details analisa nya nang.
    Kereeen !
    Jd, ke GSS kita 2016 ini?
    Kodeee lagi
    Hihihi
    Keep writing keep inspiring nang :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Serta..

      Hahaha.. Ayo nang.. GSS kita??
      Trims sudah mampir dear. *terharu

      Delete
  5. Duhh kalo akoh ke sanah cuma jalan2 doang kakakk,,,belanjanya di bugis street ajah hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Agus Asad:

      Nah, sama ajakan? tetap belanja kok namanya meski pun di Bugis.. :)
      cusss nyingapur

      Delete

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler