Gurihnya Cold Salted Chicken di Pacific Palace Hotel Batam


Cold Salted Chicken ala Pacific Palace Hotel Batam
MENGENAKAN kemeja putih list merah berpadu rok span merah ala pelaut, Waitress Golden Palace Restaurant itu keluar dari pintu dapur utama di sebelah meja penerima tamu. Diatas tangan kanannya ia membawa nampan berisi piring pipih dan piring kecil berwarna senada, putih.

Voilaaaa... this is it, Cold Salted Chicken ala....
Menyusuri meja, ia menempatkan pesanan tersebut di mejaku. Yep, terhidanglah menu ayam steam coklat keemasan yang sudah terpotong tipis dengan saus asin herbal yang berminyak. "Silakan Cold Salted Chickennya," ujar Yayah, sang pelayanan dengan ramah.

Mencomot dua potongan kecil ke piring, lantas mencocolnya ke saus asin herbal. Namun sebelumnya, saya membaui dulu menu tersebut. Entah mengapa, untuk setiap menu rebus-rebusan atau steamed, saya harus membauinya dulu. Wangi rempah langsung menyeruak, dagingnya meleleh di mulut. Lembut banget.. rasanya? gurih... nyummmiiiii..
Sedapnye Cold Salted Chicken ini..
Saya tak berhenti mencicipinya. Butuh nasi? NO!!! makan daging kok pake nasi. Saya hanya mencicipinya begitu saja. Enak. Daging yang masih menyatu dengan kulit tersebut sangat menggoda. Dimakan tanpa saus juga sebenarnya sudah gurih karena menurut sang koki, ayam tersebut direbus dengan aneka bumbu herbal yang halal dengan suhu panas dan waktu tertentu. Ya pantas saja rasanya melted... *Slurp masih kebayang enaknya di lidah saat menuliskan ini.

Oh ya, saus bumbunya itu lho yang menarik. Kirain itu terbuat dari cabe hijau digiling halus berpadu bawang putih dan jahe, lantas ditumis pake minyak zaitun. Eh ternyata saya salah. Saat diicip, sausnya itu merupakan perpaduan bawang merah, bawang prei, jahe dan bumbu lainnya. "Saus ini yang menjadi rahasia dapur kita. Bahannya ini semua tidak digiling, hanya diiris tipis-tipis. Semuanya menggunakan bumbu herbal dan ditumis pakai seasoning oil," ujar Asisten Manager Golden Palace Restaurant, Deki Novrizal. ( Ya elaaaah bapaak.. kirain numisnya pake minyak zaitun, nyatanya pake minyak wijen.. Ga ada beda soalnya.. ah sudahlah yang penting enak ntah pake minyak apa pun itu.. *Rakus_mode-On)

Tahukah kamu? bahan utama dari menu ayam bumbu asin yang disajikan dingin ini adalah ayam kampung. Diolah dengan daging dan bumbu-bumbu segar. Untuk memesan menu ini, bukan melulu kita datang kesana lantas duduk di restoran tersebut lho. Kita juga bisa memesannya via online lewat instagram @pacificpalacehotel atau menghubungi tim restoran di 087894420295 atau 081364593789.

Tim restoran Golden Palace di Pacific Palace Hotel.
Mengenai harga, menu ini dipesan berdasarkan ukuran. Ada yang whole size atau satu ekor harganya Rp 198 ribu nett yang bisa dinikmati 4 -6 orang, sedangkan medium size atau setengah ekor harganya Rp 98 ribu net bisa dinikmati tiga orang.

Dimana lokasi Golden Palace Restaurant ini? di Pacific Palace Hotel, di kawasan Jodoh, Batam, Kepulauan Riau #KepriBukanRiau. Berada satu tingkat di atas lobi, restoran ini memiliki penampilan yang berbeda dibandingkan Athens Restaurant di lantai satu. Yep, ruangan restoran ini tampil dengan desain interior ala Tionghoa.

Sudut restoran.

Restoran Golden Palace berada di lantai dua Pacific Palace Hotel di Jodoh. Selain akses lift, saya lebih suka menaikinya dari tangga dua arah di tengah lobi. Saya suka melewati tangga itu tiap berkunjung ke hotel unik berbentuk kapal pesiar ini. Melihat desain ala mitologi Yunani dengan dua patung Dewa Neptunus, ditambah karpet motif menjadi alasan saya menyukai akses tangga itu.

Di kanan tangga tersebutlah terletak Golden Palace. Lampu merah bertuliskan Golden Palace  menjadi penanda atau penunjuk arah bagi tamu yang datang. Dari pintu masuk, suasana khas Tionghoa zaman dulu berpadu pelayanan modern langsung terasa.

Aneka pajangan klasik terpajang di pinggir pintu masuk restoran.
Aneka pajangan ksatria-ksatria Tiongkok yang terbuat dari keramik, serta aneka guci bertuliskan aksara kaligrafi China tersusun rapi di dinding restoran. Puluhan meja dan ratusan kursi bersarung putih pun disusun sedemikian rupa. Bahkan, ada dua pintu bulat berukir khas Asia Timur disana. "Restoran ini kami hadirkan khusus menyajikan Chinese cuisine. Kapasitasnya bisa menampung hingga 250 tamu, nah dua pintu itu adalah ruang VIP," ujar Asisten Manajer Restoran Pacific Palace Hotel Batam, Deki Novrizal.

Di restoran ini, salah satu menunya yang tersohor selain menu baru Cold Salted Chicken, adalah dumpling atau dim sum. Saya suka mencicip menu dim sum di hotel ini. Selain harganya yang terjangkau,dim sumnya juga segar. Hampir seluruh menu dim sum saya sukai (selain ceker ayam, saya tak makan), tapi yang paling tidak bisa dilupakan adalah gyoza, atau kulit pangsit yang di dalamnya udang rempah yang segar. Gyoza ini direbus dan dicocol sambel kecap. omaaaaaak sedapnyeeeee.. Tak hanya itu, onde-onde bertabur wijen juga sangat khas disini, belum lagi aneka pau-nya.. Pokoknya, saya lebih menyukai menu dim sum disini dibanding menu dim sum di tempat lain yang pernah saya cicipi. (Jadi, apabila suatu saat kalian bertemu catatan traveler ini, jangan heran kalau badannya agak seksi berisi dan keceh.. Namanya anaknya doyan makan, suka jalan juga.. ehehe). ***

2 comments :

  1. Cold? Tapi ayamnya tdk betul-betul dingin?

    *lap iler*

    ReplyDelete
  2. jalankemanagitu.com yep sausnya disajikan dingin mas Iqbal.. Endezzzz binggoo

    ReplyDelete

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler