Anak Pulau

Anak Pulau di Pulau Putri
BERAWAL dari komentar di salah satu komunitas yang terdaftar dalam jejaring Facebook. Aku pun masuk ke dunia komunitas Anak Pulau.

"Selamat datang di group Anak Pulau kak Chay," ujar Koordinatornya, Hanna Ester yang aku kenal lewat gathering komunitas pejalan mandiri juga.

Tak lupa ia mengingatkan supaya tahan godaan di grup ini. "Rawan dibully kak Chay, harus kuat," ujarnya.

Pada awalnya, setelah dimasukkan dalam grup WA, rada kaget juga. "Lho, kok Anak Pulau? bukan yang itu? kok bisa? kenapa?" tapi pertanyaan itu aku simpen sendiri sampai nanti aku ketemu koordinatornya. Begitu pikirku.

Ia pun kembali mengajakku untuk ikut gathering yang akan dilaksanakan di salah satu pulau terluar di kota ini, Pulau Putri di Kecamatan Nongsa, akhir Januari lalu. Aku langsung mengiyakan, karena sejak mengenal pulau ini, langsung jatuh cinta dengan suasana sunsetnya.

Hanna, perempuan yang baik. Aku mengenalnya di jejaring sosial pertemanan. Saat itu, ia menjadi korban bully-an sesama member group tersebut. Bukan membela dia waktu itu, cuma meluruskan sesuai komentar para BD'ers yang semakin laper membully.. Dengan bercanda tentunya.

Di group ini, rata-rata membernya ramah, langsung to the point.

"Selamat datang di group AP Chaycya Oktiberto. Salam kenal," ujar kk Waro akrab. Demikian juga dengan yang lainnya menyapaku ramah. Aku merasa diterima.

Ada insiden, Waro yang aku anggap nama cowo, aku balas dengan " Salam kenal juga mas Waro", sontak itu menjadi perhatian para member.

Aku pun ngakak terpelongo. Wait, what?? oalah perempuan toh.. " ya maap".

Di group ini, selalu suasa ceria. Masalah bisa terlupakan sesaat. Namun, makin kesininya, semakin menunjukkan drama, menunjukkan sikap dan sifat masing-masing.

Semua drama ada dalam group AP ini. Mulai dari drama Anak Yang Tertukar hingga Sendal yang Kau Curi (hallah)... Maksudnya drama oleh-oleh, perburuan tiket, nama panggilan yang mehek banget, hingga drama rencana kunjungan ke Pulau Telunjuklah, Pulau Jempollah tapi blom terealisasi sampai sekarang setelah suksesnya Gathering & Camping ANAK PULAU di Pulau Putri, akhir Januari hingga awal Februari lalu, dimana pertemuan itu menjadi gunung meletus,BREAKING NEWS di grup sebelah. "hellowwwwww, etikanya dimana??" hahaa.. agak trauma mendengar kalimat seperti itu.. duileh trauma...

Tak usahlah aku sebut nama teman2ku dalam grup AP ini. Yang penting, mereka spesial bagiku. Di hadapan mereka, aku tak malu menunjukkan rambut singaku, jigong di gigiku. wkwkwk.. Intinya, aku bisa menjadi diriku yang sebenarnya. i thank God, aku mengenal anak-anak ciptaanMU yang rada slenge ini.

Dan di hadapan mereka, aku tak perlu drama anak yang baik, karena mereka Ratu dan Raja drama juga. Masing-masing personal punya kegilaannya sendiri.

Terimakasih kepada Mak Lampir aka Umi Nannah, aka Hana Monster (padahal nama sebenarnya cakep banget : Hana Ester) yang telah mengajakku gabung ke grup paling sedeng yang pernah kuikuti di dunia per wataps-an ini. ***


PS: Terimakasih Anak Pulau (pada akhirnya, di noted ini aku akan mencatatkan nama kalian di postingan blog ini..): Hanna Ester, Bg Bagir Abunumay (si onta medok), bg Martoyo (kurang-kurangilah peran antagonis dan trouble makernya di group bray), bg Indra ( si Raja nikah sirih), Mukhlis, Lucky, Eka H, mba Eka D, Adam, k Waro, Indah Hati (you rock girl!!!! suka ama masakanmu), Agus Asad, bg Thibri, Yuni Mahyuni, K Rina (yang baru saja bergabung), dan juga anak-anak yang lain yang ga bisa disebut satu per satu (jujurnya: aku lupa siapa lagi..bhak)

Ah elah, kok jadi kaya ucapan di sampul kaset Aron Carter zaman dulu yak.. ah sudahlah!!!
BHAY!!!..

Senin, April 13-2015

All Love,
COS (Choral Stone)



Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler