Kaya



Pernah seorang teman bertanya padaku.
"Chay, apa definisi kaya menurutmu", pengalaman, ujarku mantap.

Dia terpelongo. Hanya itu??

Why not. Ujarku lagi.

"Ga lebih?" Ujarnya.

"Materi or something" tambahnya lagi.

Aku tersenyum. "Kamu bertanya definisi kaya dalam artian apa dulu? Mau harfiah? Sila buka kamus," Ujarku.

Kawan, kukatakan padamu, pengalaman menurutku, itulah yang menjadikanku kaya. Bukan melulu materi menjadi tolak ukur kayanya seseorang menurutku.

Pengalaman. Saat dihadapkan dengan pelbagai cobaan, pengalaman melewatinya dan disuatu masa mengingatnya, dengan bangga aku akan mengatakan "hadapilah, bersabarlah, aku telah melewatinya,"

Pengalaman mencari simpul dan serpihan hidup dalam suatu kawasan baru. Dengan bangga,kelak dengan penuh ucapan syukur aku akan mengatakan aku telah menjadi bagian dari perjalanan itu. Aku pun tidak akan melupakan memori itu.

Pengalaman bertemu orang-orang yang layak dikasihani, bertemu orang-orang hebat. Kelak, pengalaman ini juga yang akan membuatku bersyukur melihat ke bawah dan bersyukur melihat ke atas.

Siapa kita berhak mengukur kekayaan? Kekayaanmu berada dalam hatimu, bukan dalam dompetmu. Begitulah aku mendefinisikannya. Dimana hartamu berada, disitulah hatimu berada.

Jadi, Pengalamanlah yang membuatku kaya. Kenangan akan eksperience itulah hartaku. Tak kupeduli orang mengumpulkan materi bergunung-gunung, kalau ia tak menikmatinya dengan apa dia merasa senang? Materi tak akan memperbudakku, sebaliknya aku bersahabat dengan materi, dengan begitu aku bisa menikmatinya menjadi sebuah sejarah pengalaman perjalanan yang luar biasa. Itulah hartaku, pengalaman.

Warm regards,
COS
17.19 pm
March,24-2015

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler