Berserah

Akhirnya, aku memilih menutup mulutku.
Membiarkan hanya telinga dan mataku mendengar, melihat dan menikmati ritme alam semesta ini.
Membiarkan kaki melangkah sejauh yang tapak bisa tempuh
Membiarkan tangan melipat, lutut bertelut.

Akhirnya, aku menundukkan kepalaku.
Menutup mataku,
Lalu membiarkan hatiku berinteraksi dengan Sang Tangan tak terlihat.
Lalu, aku menyerahkan hidupku di tanganNya.

Menyerahkan masa depan tanpa perlu meraba-raba.
Menyerahkan isap getir khawatir tanpa perlu gundah gulana.
Menyerahkan kapan tiba waktuNya padaku.
Dia berdaulat atas hidupku,
Ya aku berserah penuh.

Chaycya, 03.22 am
Rabu, June 11-2014
BI105

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler