ACEMN We are Family

Dua hari lalu, tepatnya Rabu (19/2), sekitar pukul 6.29 pm, Temenku, sahabatku Andi menghubungiku.

"Chay kamu lagi dimana?"; "di rumah," ujarku.

Hening sejenak. "Ada apaan seh Ndi?"

Lalu dia mengungkapkan, waktu tugasnya di Batam telah usai. Dia pindah ke salah satu provinsi di bagian timur Negara ini. "Aku baru saja dapat kabar, SK perpindahanku udah keluar. Aku dipindah ke Ambon," kata Andi padaku.

Mendengar suara beratnya memberitahukan mutasinya, aku terdi. Stuck beberapa saat. (Andi bakal pindah? Kenapa Tuhan tak mendengar doa kami supaya dia dipindah ke Singapura aja?).

"Halo,! Chay? Udah jangan nangis ah, kan masih bisa ketemu. Ntarkan kalian bisa ke Ambon, aku bawa jalan-jalan, ketemu di Jakarta atau ketemuan di kampung," masih mampu ajah si bolang mata ini menguatkan dengan pernyataan begitu. Hiks..

"Iyah," jawabku. Lantas aku teriak. "Ndiiiiiii,kenapa kamu pindah?? Siapa lagi temenku berantem di mobilmu?!, tebak lagu saat playlist dari speaker dasboardmu? Berburu sale dan membeli barang kesayangan ke Singapura atau merencanakan jalan-jalan kemana bersama Noey, Edward and bg Marlen? Kenapa kamu ga ke Singapura ajah pindahnya? Biar kami sekali seminggu kesan!!!!!... Ndiiiii??? Ini beneran? Kamu ga boong lagikan? Awas klo boong lagi, hupasak hae-haemi, dang huantoi ho," ujarku melampiaskan..

Air mataku tertahan. Entah aku bahagia ikhlas atau malah sedih gak rela mendengar kabar promosi perpindahan Si Andi ini.

"Hahaha.. Seperti yang kubilang tadi, kan kita masih bisa ketemu.. Yaaah gimana, aku pun ga nyangka, tapi ya harus dijalanin kan?" Kata Andi..

Aku pun menghibur diri sendiri, mengingat kembali melepaskan sahabat bukan berarti melepaskan persahabatan selamanya. Hanya berpisah tempat saja, toh suatu saat bisa bertemu lagikan?
"Iyalah Ndi, sukses disana. Jaga kesehatan juga, pokoknya Tuhan memberkati persahabatan kita. Ingat kita keluarga," siap bos.

Sebelum menutup teleponnya, dia berpesan supaya kabar ini hanya aku, dia dan nora aja yang tahu. Selebihnya tunggu dia yang mengungkapkannya di dalam perkumpulan yang kami ikuti.

"Tolong beritahu noey, terserah kapan kamu mau kasihtau. Aku minggu ini balik dari Jakarta," ungkapnya.

Kemarin aku beritahu noey. Hari ini aku makan malam bareng ama noey. Eh tetiba "kok aku kangen Andi yak," noey menggumam.

Lantas aku langsung menghubungi Andi. Dia baru pulang dari Cilegon dan masih di bandara, naik Damri menuju Bekasi.

Aku memberikan ponselku ke Noey. Mereka pun mengobrol dan tak sampai satu menit, noey menangis dan memberikan ponsel kepadaku.

"Kenapa menangis? Ndi noey nangis ih. Mendadak kangen ama kamu," ujarku. Andi pun tertawa sambil bilang supaya si nande ga nangis. "Bilang ke dia aku minta maaf karena ga langsung kasih tau. Nanti aku telpon dia deh," kata Andi.

Begitulah persahabatan kami. Meski jarang ketemu karena kesibukan masing-masing, Andi surveyor kapal di salah satu BUMN, Noey administrasi di perusahaan suplai peralatan minyak n gas milik Swedia, gue jurnalis kemarin sore di perusahaan milik salah seorang menteri, Edward n bang Marlen enginer listrik di PLN. Yaaah, kami jarang ketemu. Kecuali ama Andi n Nora yang memang satu gereja, dan andi menjadi rekanku di kelompok musik pemuda gereja.

Kami kadang sarapan bareng, nonton bareng, dan curhat masing-masing. Keunikan persahabatan kami? Ada. Tidak pernah merayakan ulang tahun tepat pada waktunya. Selalu telat 1 sampai 2 bulan dari hari H, kadonya selalu "kurangasem ngerjainnya". Bg Marlen n Noey pernah kami kasih hadiah boneka angry bird di mall, sampai mereka malu "Chay-chay, aku gak mau. Jangan kasih itu. Kutinggalin disini," ujar bg marlen kala itu.

Edward pernah kami kasih ikat pinggang kulit, karena sepanjang yang kami lihat dia ga pernah pake ikat pinggang.

Nora, pernah kami kasih sendok goreng dan spons cuci piring, karena dia pernah mendadak rajin masak.

Nah gue?  Pernah dikasih lingeri sleep motif bunga-bunga pink dengan alasan supaya gue jangan menikmati fashion suka-suka, jangan tomboy dan menjadi feminim.

Ada lagi, ultahku 2013 lalu, aku juga diberi kado sebuah barang yang tak kusuka. Kalau kata noey, itu barang namanya bantal Cinta. Deimm!!!! Hiks hiks... Alasannya, hanya karena aku memberitahukan ke mereka, aku lagi dekat dengan seorang pria, ketemu saat tugas ekspedisi, dan sudah menjAdi nasibku kali, selalu menjalani hubungan LDR. "Supaya hubunganmu dengan bean langgeng penuh berkat, meski pun saling berjauhan tapi saling memperhatikan, meskipun tak berkomunikasi tapi saling mendoakan. Ini bantal jadi pengingat, bean dekat dengan kamu" arrrghhhhh.. Sudahlah!!!!!... Terimakasih terimakasih... Hwaaaaaaaaaa!!!!

Trus Andi? Kami pernah memberikan dia baju motif sama semua cowo, dan cewe dengan kaus angry bird. Kami paksa dia ganti di D'patros, dikerjain ama live band dan alhasil kami pulang seperti anak panti asuhan atau anak asrama dengan pakaian senada. Ah sudahlah!!!!...


Kami akan merindukan momen kebersamaan itu, momen tertawa bahagia bareng, becanda bareng, curhat kesal penuh emosi dan saling mendoakan.

TerimKasih Tuhan kami menjadi bagian sahabat yang kau perkenankan.
Izinkan kami menjadi sahabat selamanya meski pun kami harus berpisah jarak dan kawasan.

We are always family ACEMN, as God hold us. Good luck and blessings and be blessed for us..

I love you Andi, Edward, Noey and bg Marlen n kak Hermina.. Especially for Andi, we love you *peluk erat.


BI, 22.26
COS, Friday 21022014

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler