Uncle Ho's Road Trip

PERJALANAN, bukan ajang gagah-gagahan, bukan pula ajang cemburu-cemburuan menyamai orang lain yang sudah duluan mengadakan perjalanan itu sendiri.
Tapi bagiku, perjalanan itu adalah bagian dari mengumpulkan serpihan kisah hidup, menjadi bagian dari alam maha luas yang memberi triliunan pengetahuan yang wajib harus kuketahui.
Makna sebuah perjalanan, yaitu makna seorang Chahaya yang mencintai sejarah, yang juga penasaran akan masa depan.

Kali ini, serpihan perjalanan itu datang dari satu kawasan Indochina, masih satu kawasan, satu benua, dengan Indonesia. Yaitu, Vietnam, negara yang kukenal lewat mata pelajaran Geografi, Sejarah dan juga Studi Kawasan. Mengalami ketertarikan mengunjungi salah satu sudut di Asia Tenggara ini, negara yang Sungai Mekong membelah bagian daratnya, menyatu dengan Laos, Kamboja dan juga Thailand.

Hows this trip goes? Let us see from 26 October-1 November. :)
Kawasan Ho Chi Minh berpagar Delta Sungai Mekong, diambil dari udara, sesaat sebelum pesawat Jet Star yang membawaku mendarat di Than Sonh Nhat Airport. F Chaycya

Vietnamese people.. gue suka helmnya.haha.. Di negara ini, helm sepeda jadi helm sepeda motor. Tak ada kutemukan helm SNI di negara paman Ho Chi Minh ini..haha (dari kunjunganku ke negara ini, peradabannya hampir mirip dengan tatanan kehidupan ala warga Indonesia).
South Pho Bo (Mie kuah khas Vietnam) di pinggiran Bui Vien St, Saigon. Kuahnya bening, mienya putih dikasih irisan tumis daging sapi. Terpisah ada tauge, daun basil, dan juga daun mint. Super fresh and delish. Di utara negara ini,tepatnya di Hanoi, Pho disajikan berbeda, pakai kuah santan putih yang agak kental. Gue lebih suka makan Pho Bo ini. Aaaah, selain adventure, kuliner menjadi bagian tak terbantahkan saat menginjak kawasan baru bagiku. :)
My Presentation: Hari pertama usai makan malam di Bui Vien. Singgah ke Pham Ngu Lao. Maksud hati melihat langsung kehidupan dunia malam kawasan Backpacker di Pham Ngu Lao. As a woman, feeling belanja langsung timbul saat melihat ada distro bagus, Orange. Aktivitas belanja pun terjadi, saat mau bayar, si kasir langsung menyuguhkan kertas dan pulpen buatku. "Please write your comment about this shop and Vietnam miss". "for what?" jawabku, lalu menuliskan kalimat acakadut.. "Bingungkan gue, saat mau bayar, tetiba disuguhin kertas dan pulpen, ya udah, aku tulis apa adanya ajah disitu".. Eh tapi tetep, aku ingin menunjukkan citraku sebagai pejalan yang ramah dari Indonesia, jadilah aku tulis bahasa gado-gado mulai dari Viet, Batak, Inggris hingga bahasa Indonesia.. hahaha. Eh mereka terkesan, dan langsung menempel itu kertas di samping kanan bendera. Aaaaaa, tau gituh ditempel, gue bisa tulis agak panjang yak kan? xixixi
Belum selesai disitu saja. as a tourist, i got previledge. Si Thien ini minta pasporku sebagai bukti bahwa gue adalah pendatang, untuk mendapatkan diskon. She saw it and then "Hei miss Chahaya, tomorrow is your birthday, right? aah, let me said Happy Birthday". Thankyou Thien. Dia pun memberikan hadiah yang menurutku istimewa, menuliskan ucapan ulang tahunku yang ke 27 di kertas dalam bahasa Viet, yang artinya "Happy Birthday Chahaya, Lots of Love and many happy return". Hari pertama disini, saya sudah mendapatkan kesan ramah nan positif dari warganya..
i hate being woman after i spend my money to buy some gift aka Shopping x_x :p
 Day 2:
Petualangan pun dimulai.. :))
 Petualangan pun dimulai.. Mengunjungi terowongan, kota di bawah tanah, benteng pertahanan yang dibangun warga Vietnam dan tentara Viet Cong di bawah tanah Desa Chu Chi (Chu Chi Tunnel), saat masa perang kolonialisme Prancis dan juga perang Indochina. Perang Indochina, Vietnam menjadi salah satu negara korban ideologi utara dan selatan, komunis China dan Rusia vs Demokrasi Liberal ala Amerika. Melihat langsung sejarah kelam bangsa ini, flashback sekilas mengenai penjajahan Jepang atas Indonesiaku.Sayang, di Indonesia bukti peninggalan tak terawat, disini, di Vietnam, buktinya dijaga, sejarahnya tak dilupakan, bahkan dijual menjadi tempat wisata yang mendatangkan devisa.

Mengunjungi Chu Chi dan War Remnant Museum (Museum peringatan perang), pikiranku dilunturkan dengan hebatnya tentara Amerika memborbardir Vietnam hanya dengan satu senjaga ala film Cobra Stallone. Arrgh, itu hanya film, kenyataannya, perang, apa pun bentuknya selalu menyisakan luka mendalam baik bagi rakyat, maupun pejuang kedua belah pihak.
Peta terowongan Chu Chi menurut AL dan GI Joe Amerika. Tembus langsung ke delta sungai Mekong dekat dengan kawasan Kamboja
Pengecekan di pintu masuk, memasuki kawasan perang Chu Chi, harus bayar VND 90 ribu
Turis asal Jerman melihat langsung bukti senjata perang tentara Amerika dan juga Vietnam yang disumbangkan di Chu Chi
Masih senyum saat mau turun

Mendem di dalam selama 1 menit, sesak nafas, gelap, takut ada ular, lalu keringat dingin

Keluar, muke usang, sok diberani-beraniin.. hiks
 
Di lokasi peristirahatan tentara wanita Viet Chong

(BERSAMBUNG).....

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler