Hujan

Dulu sedih, sekarang sudah biasa
Dulu masih suka menangis, sekarang hanya mengingatnya saja.

Apakah masih sama dengan dia?
Apakah saat hujan, dia masih mengingat kenangan itu?

Ah tak usah kau tanya.
Besok pagi, kalau hujan di kotanya,
Dia pasti akan melapor
" Chay, disini hujan. Ko gue jadi keinget ama lo yak? Sehat kan? Good luck my smart girl"
Seperti biasa, aku pasti akan menjawabnya " terimakasih", ya tanpa emblem apa2.

Ketika hujan turun..
Aku selalu berharap dia lupa akan kejadian itu
Dia yang memilih jalan itu bukan?
Apa? Putus hubungan?
Suatu saat akan cerita kebenaran?
Putus ya putus.
Rusak ya rusaklah hubungan itu
Jangan buat pembelaan lagi.
Diperlukan sejuta keberanian untuk berkata jujur dalam hubungan,
Kecuali memang dia itu manusia munafik.

Ah sudahlah
Kenapa gue jadi senewen gini?
Sudah selesaikan?
Hei hitam!!! Kita berteman saja, tak mungkin aku mau kembali.
Kecuali Pemilik Cinta berkehendak kita bersatu.
Tapi aku berdoa, jangan kamu!!!
Cukup kamu hanya cocok sebagai bagian dari perjalanan hidupku saja.
Sama seperti hujan, menjadi bagian dari mendung awan gelap di langit.
Mari bersahabat,
Saling merelakan.

Chaycya S
BI, 03.41 am
December. 01-2013

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler