AKAR PAHIT

Aku tidak tahu memulai dari mana, berawal dari obrolan modern via kawat ajaib yang mampu menghubungkan suara dari jarak ratusan kilometer menjadi sangat dekat di indra terdekat dari mata itu.

Obrolan itu membuat ingatanku kembali menari akan peristiwa 10 tahun lalu, 9 tahun lalu, 8 tahun lalu, dan kini kembali terulang dengan orang yang sama, akar yang sama, dan akar-akar yang sama.

Bisa menjadi saudara, bisa menjadi teman, bisa menjadi sahabat, bahkan bisa menjadi bagian dalam menjalani suka dan duka, tapi pelik, memanfaatkan dengan merasa perbuatan kebaikan dari batang itu menjadi bahan injakan, merasa mampu membodohi dengan pemikiran "Kamu bisa kumanfaatkan".

Kini dalam satu batang, terjadi ketidak sinkronisasian. salah satu cabang yang merasa sudah berdaun banyak merasa mampu menginjak cabang lain, dengan memanfaatkan keuntungan dari mulai mekarnya kuntum. Cabang lainnya tahu dan berusaha mendapatkan asupan dari akar lain. APA YANG TERJADI??? kehancuran salah satu dari bagian tumbuhan itu sendiri..

Ada lagi, daun  yang tidak mampu bertahan itu akhirnya layu, dia melambaikan daunnya ke bumi, melepasnya dari ranting dan membisikkan ke bumi bahwa bagian batang dalam dahan itu, menyatakan dia dianggap tidak berguna, tidak diberi apa-apa. APA YANG TERJADI?? Sejenak bumi menyaksikan kepedihan itu, prihatin, namun kembali bumi tertawa karena kebusukan daun itu menjadi terbongkar, dan akhirnya bumi memanfaatkannya menjadi aliran kompos untuk tumbuhan lain.. DAUN ITU TIDAK PERNAH TAHU ITU.

Kembali segala peristiwa itu menari-nari..KURANG APALAGI???? TIDAK CUKUPKAH??
apa kembali menjadi akar pahit yang bisa merusak batang sampai pada tunas-tunasnya nanti??
Mengapa terlalu sabar?
Mengapa diam, meski sudah disadari dan diketahui salah satu mahluk itu bisa menjadi perusak.
Perusak dalam hubungan, memanfaatkan tanpa pandang bulu, menginjak dan manja.
Mengapa harus memberi hati? Kurang apa lagi untuk tetap tidak dipertahankan???

ARRRRGGGHHHHHH....GERAMMMMM...GERAMMMM...
Andai mereka melihat, tumbuhan itu mampu berdiri, segar, dan berbunga mekar terus menerus,
Maka menjilat pun mereka rela..
Mendekati tanpa tahu malu pun mereka mau, dengan mengesampingkan kesalahan terdahulu yang tidak pernah mereka sadari..

Tapi kini, kala tumbuhan itu sedang berusaha bangkit dari kelayuan, karena masih adanya tanah yang harus diolah menjadi tanah subur..
Mereka pun menjauh, dan bahkan menginjak tumbuhan yang dulu pernah mekar dan subur itu..
Mereka tidak memandang lagi ke tumbuhan itu dan bahkan juga membuang tumbuhan itu dari bagian mereka.
Padahal mereka tidak menyadari, akan tiba masa menuai, berbunga mekar dari tumbuhan itu, karena terus disirami air suci dan segar dari Pemilik segala hal..

Tapi tahukah????
Meski demikian, meski tersakiti, meski dibuat sakit, meski sering merasa sakit karena berbagai-bagai pencobaan dari akar yang sama,
Tapi tetap saja, tumbuhan yang berusaha optimis bangkit itu dengan rendah hati dan kepedulian mengatakan: "Tidak mengapa seperti itu, sudah menjadi bagian hidup kami seperti ini, jangan pernah sakit hati dengan segala yang terjadi akibat dari perbuatan yang lain terhadap kita, meskipun itu seakar sendiri. Jadikan itu pedoman buatmu kuat. Hargai..bla bla bla...Hormati bla bla bla, karena bagaimana pun itu bla bla bla mu...".....


arrrrrggghhhhhhh, bagaimana bisa ada dua manusia yang kuhormati sepanjang hidupku masih mampu berkata demikian, meski mereka disakiti dan dijelek2kkan???
Mampukah aku seperti ini nanti di masa depan???
Aku menangis..benar-benar menangis..
Ketika ada yang berbuat jahat kepada mereka dan kami mengetahui,
Namun mereka tidak mengajarkan kami untuk dendam, dan malah mengajak kasihilah mereka, karena bagaimana pun mereka bla bla bla bla...dan akan tetap begitu....


Heiiiiiiii the two my loveeeeeeeeeeeeeeeee, kamu mengatakan demikian,
Tapi kamu sendiri sakit..
Bagian dari rantingku dipatahkan, tapi pelakunya tidak pernah menyadari itu dan menjadikannya bahan cercaan kepada bagian dari akar sendiri..
Dia tak tahu malu...
Tapi mengapa kamu selalu mengatakan kepada kami, bahwa kami harus menghormati dia????
Apa karena dia salah satu bagianmu??
Lantas bagaimana dengan perilakunya, sikapnya selama ini kepada kalian berdua??
Yang tidak menganggap dan hanya membodohi????

Aq hanya bisa teriak...
Mengapa harus ada kata tabah, sabar, dan harus menghormati??
Meski kamu sendiri telah disakiti???

This Note Dedicated to: MY SINCERELLY THE TWO PERSONS IN THE WORLD
You taught me about love..
You give and introducing The Lord Jesus Christ as role model in our life, since when we were born..
Ketika kalian disakiti dan kami mengetahuinya, Kalian malah mengajak kami untuk menghormati mereka..
Ketika kalian diinjak dan tak dianggap, kalian malah mengajak kami untuk mengasihi mereka dan memberi sebagian apa yang kami punya untuk mereka.

Aku Chahaya Simanjuntak..
Sudah tahu membedakan dan membatasi diri..
Jangan paksa aku lagi..Sudah terlalu sakit kalian rasakan dan aku lebih merasakannya..
Jangan paksa aku untuk tetap tidak mendendam..
Jangan paksa aku melapangkan dada untuk mereka yang telah menyakiti kalian..

Kalian mengajarkanku Kasih..
Disaat aku sudah bisa melupakan rasa sakit terdahulu yang ditumpahkan kepada kalian..
Wajib memberi tanpa harap menerima,
Dengan keyakinan memberi semoga dia senang dan bangga menerima bagian tunas dari rantingnya yang dulu tak dianggap itu..
Namun saat ini, apa yang kubangun itu telah dihancurkan kembali..
Mereka kembali menghancurkannya..
Jangan salahkan tukang bangunan yang membangun tembok pemisah terlalu tinggi..
Perbuatan mereka benar-benar BIADAB...
Tidak pernah mengerti dan selalu menyalahkan yang tidak layak disalahkan..

Aku mengetahuinya ada,
Tapi aku sudah menganggap sifatnya tidak ada..

Jauhlah dari kami CONGKAK, DENGKI, TINGGI HATI DAN MEMANFAATKAN ORANG LAIN serta sikap memecah belah.
Jadikanlah kami menjadi berkat, manusia yang mampu mengontrol emosi dan diri,
Seperti yang Tuhan ajarkan kepada kami melalui orang tua kami.

Berkati kedua orang tua kami..
Beri mereka ketabahan dan kesabaran ya Tuhan..
Beri mereka umur yang panjang dan kesehatan..
Mampukan mereka ya Tuhan..

Biarlah mereka merasakan kebahagiaan atas benih yang ditanam dengan air mata dan doa terhadap kami anak-anaknya ya Tuhan..
Ajar kami untuk selalu berbakti kepada mereka ya Tuhan..
Ajar kami ya Tuhan..
Ajar kami.. :'((..

Aku percaya AnugerahMu kekal..
Jadilah kehendakMU atas kami.

AMEN..

i love you Mom, i love you Dad..
Percaya segala yang Papa n mama tanam, pasti berbuah baik dan tidak sia-sia..
Jangan pernah goyah akan berbagai hembusan angin..
Kita Satu, SATU DALAM TUHAN..
We Love You..More Blessings..

Regards: Chaycya Simanjuntak
Greenland 1/8/11
00.30 am..

Love you so much..

Post a Comment

Designed by catatan traveler | Distributed by catatan traveler